Sampah Menumpuk Tiap Event, BLH Dan DKP Diminta Perketat Pengawasan

PKS Kota Solo — Komisi IV DPRD Kota Surakarta mendesak Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surakarta untuk memantau ketat pergelaran yang masuk dalam kalender event Kota Solo. BLH diminta untuk terjun dalam upaya meminimalkan sampah yang dihasilkan dalam setiap gelaran.
Hal itu didasari atas data pegiat Zero Waste saat Festival Payung Indonesia (FPI) 2016 berlangsung, akhir pekan lalu. Selama tiga hari gelaran berlangsung, sampah yang terkumpul mencapai lebih dari setengah ton. Sampah tersebut bahkan bertebaran di area event. Padahal, festival itu mengampanyekan gerakan nol sampah.
“BLH dan DKP harus bisa mengantisipasi, dengan terjun langsung di setiap event untuk memantau. Sebab kondisi ini terus terjadi setiap event apapun dilaksanakan,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro kepada wartawan, Senin (26/9).
Asih mengatakan, BLH perlu menjalin kerja sama dengan penanggung jawab kegiatan, kaitannya dengan sosialisasi ke masyarakat maupun manajemen pengelolaan sampah. Data dalam FPI 2016 kemarin menjadi bukti lemahnya koordinasi.
“Minimal ada koordinasi, supaya persoalan sampah bisa diatasi. Harusnya dari awal sudah bisa diantisipasi efeknya seperti apa. Apalagi, masyarakat yang datang banyak sekali,” sebutnya.
Keberadaan sampah tersebut, tak pelak akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat pengunjung pergelaran. Namun, di sisi lain, masyarakat sendiri pun harus mengubah sikap untuk lebih tertib dalam membuang sampah. Selama ini, masyarakat kerap mengabaikan hal itu dengan asumsi sudah ada petugas yang bekerja memungut sampah.
“Kan mereka juga yang akhirnya tidak nyaman. Harus sadar betul memang. Kota Solo ini punya banyak event, jangan sampai nantinya justru daya tariknya semakin menurun karena ketidaknyamanan itu,” katanya. (AR)
Sumber : Joglosemar
Previous
Next Post »