Saturday, May 28, 2016

Abdul Kharis Al Masyhari Resmi Dilantik Jabat Ketua Komisi I DPR RI

Abdul Kharis Almasyhari remi dilantik menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI menggantikan koleganya Mahfudz Sidiq. Wakil Ketua DPR Fadli Zon melantik pergantian kedua orang yang berasal dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
"Apakah setuju Mahfudz Siddiq digantikan Abdul Kharis Almasyhari?" kata Fadli di ruang rapat Komisi I, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 26 Mei 2016.
Kemudian, seluruh anggota Komisi bidang pertahanan, luar negeri dan komunikasi itu menyatakan setuju terhadap pergantian alat kelengkapan dewan ini.
Fadli kemudian menyerahkan palu sidang kepada Abdul Kharis sebagai tanda telah dapat memimpin Komisi I DPR, setelah sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komisi X. Sementara Mahfudz saat ini menjabat sebagai anggota Komisi IV.
Berikut ini susunan Pimpinan Komisi I DPR:
- Ketua Komisi I DPR: Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS)
- Wakil Ketua Komisi I DPR: TB Hasanuddin (F-PDIP)
- Wakil Ketua Komisi I DPR: Meutya Hafid (F-Partai Golkar)
- Wakil Ketua Komisi I DPR: Asril Hamzah Tandjung (F-Gerindra)
- Wakil Ketua Komisi I DPR: Hanafi Rais (F-PAN).
Sumber: viva.co.id dan detik.com

Thursday, May 26, 2016

Komisi III DPRD : Blokade Jalan Wujud Aspirasi Warga Tolak SSA

PKS Kota Solo - Polemik pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di Jalan Dr. Radjiman, Perintis Kemerdekaan dan K.H. Agus Salim yang tak berkesudahan menimbulkan keprihatinan di kalangan legislatif DPRD Kota Surakarta. Mereka menilai sudah saatnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) melakukan dialog bersama warga.

Sebagaimana diketahui, penolakan penerapan SSA oleh warga Laweyan ditandai dengan shalat dan doa bersama hingga dua kali. Bahkan, sempat muncul aksi blokade jalan. Oleh karenanya, perlu pembicaraan lebih lanjut dengan melibatkan warga untuk membahas kebijakan Pemkot itu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Surakarta Sugeng Riyanto mengatakan, ia cukup memahami kekesalan warga yang melakukan protes keras sampai dengan memblokade jalan. Pasalnya, mereka yang berada di kawasan tersebut cukup terkena imbas secara langsung.

“Imbasnya pun kelihatan, warga merasa dirugikan. Saya kira mereka berhak untuk menyampaikan aspirasi. Pemkot harus mengetahui itu dan melakukan kajian berdasarkan fakta di lapangan,” ucap legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kemarin (24/5). (AR)

Sumber : Joglosemar

Tuesday, May 24, 2016

Abdul Kharis: Miras dan Pornografi Penyebab Tindak Asusila

PKS KOTA SOLO – Kasus kekerasan seksual dari dahulu memang sudah ada. Tapi kini lebih bengis, sadis karena disertai pembunuhan. Ditambah jumlah perkara yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Dengan fakta tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyebut bahwa saat ini sudah masuk kategori darurat tindak asusila. “Pelakunya (pemerkosaan, Red) tidak lagi sendirian, tapi lebih dari satu orang,” ujarnya saat berdiskusi di kantor Jawa Pos Radar Solo, Kamis (12/5).

 Ikut hadir dalam diskusi tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah(DPD) PKS Solo Abdul Ghofar Ismail.

Menurut Kharis, ada banyak faktor memengaruhi terjadinya tindak asusila. Tapi ada dua yang utama, yakni minuman keras dan kebiasaan mengakses pornografi. Dia mencontohkan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Yuyun siswi SMP Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu.

“Dari yang saya baca di media, tersangkanya mabuk. Sebelumnya mereka juga menonton film porno,” ungkap dia. Yang lebih membuat miris lagi, selain korbannya pelajar, tersangka pemerkosaan juga masih sekolah.

Lalu apa solusinya? Anggota DPR RI yang bakal dilantik sebagai ketua komisi I DPR RI ini memaparkan, polisi tidak mungkin mengawal satu per satu warga. Artinya, tindak asusila harus dicari akar masalahnya. Kharis menyimpulkan, itu semua akibat pengaruh minuman keras (miras) dan pornografi.
 Karena itu, DPR RI sedang menggodok peraturan pengetatan peredaran miras. “Kalau diberantas tidak mungkin. Yang bisa dilakukan adalah upaya prefentif. Ada pansus (panitia khusus, Red) yang membahasnya,” tutur dia.

Bagaimana dengan tersangka pemerkosaan yang masih berstatus pelajar? Kharis mengatakan cukup dilematis. Sebab selama ini belum ada payung hukumnya oknum pelajar apakah perlu ditahan dan apakah selama ditahan bisa ikut ujian.

“Di lapangan sudah banyak anak dengan masalah hukum masih bisa ikut ujian. Tapi itu belum ada payung hukumnya. Kalau menteri minta anak bersangkutan ikut ujian, tapi polisinya menolak, ya tetap tidak bisa (ujian, Red) karena belum ada regulasinya. Inilah sulitnya mengurus negara,” beber Kharis.

Terkait hukuman bagi pelaku pemerkosaan, imbuh Kharis, Kaukus Perempuan getol mengusulkan untuk menjatuhkan sanksi berupa kebiri. “Saat diskusi soal hukuman itu pasti seru,” tutur dia. 

Sementara itu, Abdul Ghofar lebih menyoroti pemberitaan tentang pemerkosaan. Dia berharap media bisa menyajikan berita secara cerdas agar dapat mengedukasi masyarakat. 

“Jangan sampai masyarakat malah meniru (tindak asusila, Red). Namun diajak mengetahui secara jelas ini lho penyebab kasusnya, antisipasinya seperti apa,” ujarnya.

Ditambahkan dia, daerah siap membantu menekan peredaran miras dan pornografi yang disebut Kharis sebagai pemicu utama tindak asusila. Namun itu semua tergantung keputusan pusat.

Sumber: radarsolo.co.id

Tangkal Komunisme, PKS Solo Gelar Kajian Purnama

PKS Kota Solo - Warga dari berbagai wilayah Surakarta menghadiri Kajian Purnama (Kapur) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta di Guwosari, Jebres.

Kapur ini merupakan program bulanan Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) DPD PKS yang diadakan bekerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Kecamatan Jebres.

Dengan mengambil Tema Kebangkitan Nasional, bangkitnya komunisme atau mitos?  Kajian yang digelar dengan konsep santai dan sederhana, menghadirkan tiga pembicara untuk mengupas soal faham komunisme akhir-akhir ini dinilai sudah menyebar di masyarakat.

Pembicara yang hadir adalah Kasi Intel Kodim Surakarta, Subardi, aktivis 1998, Nurul Khawari dan Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, Sugeng Riyanto.

Muhammad Nurul Khawari, Aktivis 1998 sebagai salah satu pemateri menyampaikan tentang sejarah ketika imperialisme mencengkeram dunia, menurutnya awalnya komunisme lahir di indonesia sebagai salah satu bentuk perlawanan terhadap imperialisme.

“Tapi dalam perkembangannya komunisme tidak bertahan lama, bangkrut dan habis di seluruh dunia. Selain persoalan komunisme banyak hal lain yang juga harus mendapatkan perhatian seperti pengangguran, kemiskinan dll” ujar Khawari.

Subardi,Kasi intel Kodim Surakata, pembicara kedua menyampaikan bahwa  komunisme saat ini masih belum mati, karena pada dasarnya sebuah paham tidak pernah mati.

“Komunis masuk ke berbagai kalangan masyarakat. Era reformasi dimanfaatkan orang komunis untuk menghidupkan kembali ajaran komunis, mereka menggunakan berbagai media cetak untuk bentuk opini masyarakat, karena di era keterbukaan ini pengawasan terhadap sisa PKI lebih longgar” jelas Subardi.

Ketua FPKS DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto,yang juga hadir sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan pada dasarnya setiap ideologi ingin eksis dan alat yang paling efektif untuk mengamankan eksitensinya adalah negara.

“Komunisme dalam sejarahnya juga pernah ingin menguasai negara. Segala paham yang bertentangan dengan aturan negara wajib kita waspadai, termasuk komunisme yang sudah menunjukan kekejamannya di masa lalu.” Ujar Sugeng.

Siapkan Generasi Pilihan, PKS Kota Solo Gelar Supercamp Anak Kader

PKS Kota Solo - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Solo menggelar Supercamp Anak Kader di Kampung Haloween, Sekipan Tawangmangu, Jawa Tengah  Acara yang berlangsung dari Sabtu hingga Ahad (21-22/5) kemarin merupakan program kerja Unit Pembinaan Anak Kader, Bidang Kaderisasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS kota Solo.


Ketua pelaksana, Mulyono mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengumpulkan anak-anak kader dan pembinaan untuk mereka agar terus aktif kajian pekanan.



"Acara ini akan dilanjutkan secara rutin dengan berbagai macam agenda sebagai ajang silaturahim dan sarana menyiapakan generasi pilihan," ucapnya pada acara yang bertajuk "Menjadi Generasi Pilihan" itu.



Staff Bidang Kepemudaan DPD PKS kota Solo, Muhammad Haris yang menyampaikan bahwa untuk menjadi generasi pilihan dibutuhkan pembimbing yang senantiasa membimbing dalam beramal seperti ayah, ibu, guru, juga para murabbi di kajian pekanan.



"Belajarlah dari lebah, ia hinggap pada yang baik-baik, mengambil yang baik-baik,hingga menghasilkan yang baik-baik pula," kata Haris yang pemateri pertama.



Sementara itu aktivis dari komunitas Garuda Keadilan, Faqih Ad Dien mengatakan untuk menjadi apapun kita tak masalah."Kita boleh nakal tapi jangan sampai melawan orangtua. Kedua, mau jadi apa pun kita nggak jadi masalah, asal niat kita untuk kebaikan Islam," kata Faqih.



Faqih menceritakan bagaimana kesuksesannya dan adik-adiknya dapat tercapai karena ridho dan kepatuhan mereka kepada orangtua.
Selain itu Faqih juga mengajak peserta untuk bercita-cita tinggi dan berkontribusi untuk Islam dengan cita-citanya itu.



Salah seorang peserta Muzaidan Azhar terkesan dengan adanya acara ini. "Di Supercamp ini saya belajar tentang bekerjasama dengan orang baik, kreativitas, dan dapat menambah sahabat serta jadi tahu rumahnya." tuturny

Saturday, May 21, 2016

Antisipasi Penyebaran DBD, DKK Diminta Optimalkan Peran Puskesmas

PKS Kota Solo - Komisi IV DPRD Kota Surakarta meminta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta untuk mengoptimalkan peran Puskesmas dalam mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
Hal tersebut sebagai upaya mencegah timbulnya kembali korban jiwa. “DKK harus bisa mengoptimalkan peran Puskesmas masing-masing wilayah dalam penanganan kasus DBD. Mereka bisa menggandeng kelurahan setempat sampai dengan tingkatan RW dan RT,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro kepada wartawan, Jumat (13/5/2016).
Asih menambahkan, Puskesmas dapat menggerakkan warga untuk menggalakkan kembali pemeriksaan jentik nyamuk secara periodik. Warga harus diajak untuk peduli terhadap lingkungannya masing-masing.
“Bisa dilakukan penyuluhan atau kerja bakti lingkungan. Sebenarnya pemeriksaan jentik di bak penampungan air atau toilet mudah dilakukan jika warga peduli dengan masalah kesehatan,” katanya.
Melihat perkembangan persebaran DBD, Asih menilai DKK semestinya sudah hafal dengan pola-polanya. Sebab, DBD muncul secara periodik mengikut siklus cuaca tertentu. “Seharusnya bisa diantisipasi.
Setidaknya ada pencegahan berupa sosialisasi hidup bersih serta pemeriksaan jentik berkala. Hanya kami lihat belum semua wilayah melakukan hal itu,” tandasnya.
Di sisi lain, upaya fogging atau penyemprotan bukanlah solusi utama untuk mengatasi persebaran DBD. Langkah tersebut dirasa kurang efektif karena hanya membunuh nyamuk dewasa. “Kan yang perlu dibasmi jentik-jentiknya.

Sumber : joglosemar.com

Tuesday, May 10, 2016

Layani Masyarakat, DPC PKS Jebres launching Rumah Khidmat

PKS Kota Solo - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKD) Kecamatan Jebres Surakarta secara resmi me-launching program Rumah Khidmat di RT 01 RW 27 Guwosari Jebres, Ahad (8/5). Peluncuran program tersebut diramaikan dengan berbagai kegiatan sosial, antara lain senam sehat untuk ibu-ibu dan lansia, cek kesehatan dan pengobatan gratis, pembagian sayuran gratis, bazar murah dan lomba mewarnai untuk anak-anak. Antusiasme warga terlihat dari banyak peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ketua DPC PKS Jebres Slamet Widodo menjelaskan "Program rumah khidmat merupakan salah satu program layanan PKS kepada masyarakat yang memiliki beberapa program turunan seperti rumah sehat untuk melayani kesehatan masyarakat, rumah cerdas membantu masyarakat dalam pendidikan, rumah peduli, rumah aspirasi sebagai sarana menampung aspirasi masyarakat, rumah siaga bencana dan rumah keluarga indonesia". Slamet juga meminta warga masyarakat agar bisa berpartisipasi dan berkerjasama dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh DPC PKS Jebres.
Sementara itu, salah satu warga, Muhammad Idris menyampaikan terima kasih kepada PKS, terutama program rumah sehat yang bisa membantu menyehatkan masyarakat. Ia juga berharap agar program PKS bisa berkejasama dengan kegiatan-kegiatan warga, seperti mengisi di pertemuan bulanan lansia.
Dalam kegiatan tersebut juga di sosialisasikan adanya layanan mobil Khidmat PKS sebagai bentuk upaya PKS dapat berkhidmat dan lebih dekat dengan masyarakat. Mobil ini bisa digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan seperti mengantar rombongan pengajian, mengantar orang sakit dan berbagai kegiatan warga lainnya.

Monday, May 2, 2016

Puncak Milad ke-18, PKS Kota Solo Launching Mobil Khidmat

PKS KOTA SOLO – Minggu (1/5) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta dipadati ratusan kader, simpatisan dan juga masyrakat umum dalam acara puncak Milad PKS ke-18. Puncak Milad PKS ke-18 ini diawali dengan senam sehat kader, simpatisan bersama masyarakat umum yang dipandu oleh Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPD PKS Kota Surakarta. Kegiatan dilanjutkan dengan launching Mobil Khidmat.
Dalam sambutannya, Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail mengucapkan terimakasih atas jerih payah seluruh kader, simpatisan dan masyarakat umum yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan semarak milad PKS ke-18 hingga puncak acara. Selain itu, Ghofar juga menyampaikan bahwa Launching Mobil Khidmat ini adalah bentuk kepedulian PKS Kota Solo kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh siapapun dan untuk kegiatan apapun, seperti bakti sosial, mengantar orang sakit, keluarga jenazah, dan lain sebagainya.
Sambutan kedua disampaikan oleh, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi PKS, Abdul Kharis Al Masyhari. Kharis menyampaikan “Mobil Khidmat ini merupakan didedikasikan PKS Kota Solo untuk masyarakat. Untuk kegiatan apapun agar dapat berkhidmat untuk rakyat”. Sambutan Kharis ini sekaligus meresmikan mobil khidmat dan memulai jalan sehat.
Ditempat terpisah, Ghofar menyampaikan “Mobil ini sebenernya sudah dimanfaatkan oleh kader dan masyarakat umum dari sejak Musyawarah Nasional PKS di Makasar beberapa tahun lalu. Bersamaan dengan tema besar PKS Berkhidmat untuk Rakyat kami meresmikan saat acara puncak Milad PKS ke-18 dengan nama “Mobil Khidmat”. Kegiatan yg dilayani oleh mobil khidmat PKS :
a. mendukung berbagai aksi penanggulangan bencana
b. mengantar masyarakat berobat k fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta
c. mengantar keluarga yg berduka
d. mengantar keluarga yg ingin menengok atau mendaftarkan anakny d dunia pendidikan tingkat tertentu
e. mendukung berbagai aksi rutin kepedulian pks secara berkeliling pelosok(pengobatan,santunan anak yatim,bazar sembako murah,pemberian makanan gratis,distribusi daging qurban,pemberian paket ramadhan dan lebaran dll
f. mendukung kegiatan pendidikan (perpustakaan keliling)
g. penggunaan utk program ramadhan
h. penggunaan utk program qurban
i. penggunaan utk mushola berjalan
j. momen lain yg d buat oleh kader atau struktur partai dalam rangkai memberikan pelayanan kepada masyarakat secara berkeliling
Acara puncak milad PKS ke-18 ini juga dimeriahkan dengan berbagai acara pendukung. Antara lain jalan sehat, posko kesehatan, ekspo produk usaha kader, pembagian lomba kejuaran, dan pembagian door prize.