Friday, January 28, 2022

"PKS, Kamulah Satu-Satunya"

 



Kamulah satu-satunya, yang ternyata mengerti aku. Maafkan aku selama ini, yang sedikit melupakanmu 


(sering dihujat, dicaci-maki dan difitnah bahkan ingin dibubarkan).



Segala santun yang kau endap dijiwaku. 

Tak terisak dulu kini kecapkan sesalku. 

Anyaman cintamu terkoyak buram mataku.

Kamulah satu-satunya yang ternyata mengerti aku.


Penggalan lirik lagu kamulah satu-satunya yang populer di tahun 90an milik Dewa 19. Boleh jadi seperti mewakili suasana batin rakyat Indonesia, ketika melihat fenomena partai politik saat  seringnya mengelabui rakyat. Kerinduan sekaligus rasa penyelesalan seseorang karena mengabaikan kekasihnya. Seperti menggambarkan  perasaan rakyat kepada PKS, sebuah partai politik yang terus menuai apresiasi.


PKS tampil beda dengan kebanyakan partai politik yang telah  menjadi alat kekuasaan dan instrumen oligarki. Bukan hanya sekedar mengambil Peran oposisional terhadap pemerintah. PKS juga rajin hadir dalam setiap kesulitan rakyat dan  kuat mengambil sikap tegas terhadap distorsi penyelenggaraan negara. Meskipun berada dalam kerangkeng demokrasi barbar yang serakah juga  feodal,  dan terjebak  jeruji parlemen yang angkuh dan primitif. PKS tetap tak melupakan asal usulnya yang dari rakyat, rendah hati dan melayani rakyat.


Berjuang sendirian  di tengah paduan suara bisnis kebanyakan partai politik. PKS berusaha survive dalam parlemen hasil dari sistem pemilu yang kapitalistik dan  transaksional. PKS sering terisolasi dari proses permufakatan jahat dan konspiratif.  Perencanaan, pembahasan, pengesahan dan penetapan UU, kerap dilandasi kepentingan oligarki dan kepemilikan modal.


Saat berjibaku menyerap aspirasi rakyat dan memahatnya pada dinding konstitusi. PKS sering mengalami turbulens politik. Sedikit tema yang berhasil menjadi produk konstitusi, namun banyak yang tersingkirkan oleh orientasi kekuasaan. Dalam menyikapi UU baik yang bersenyawa maupun khianat terhadap aspirasi rakyat. PKS selalu terbentur dan tertolak suara mayoritas parlemen. PKS terus terjebak berada dalam perangkap demokrasi liberal dan sekuler yang sejatinya mengebiri kedaulatan dan aspirasi rakyat.  


Jejak rekam PKS dalam pergulatan dinamika politik konstitusi, tak akan pernah bisa dihilangkan sejarah. Rakyat Indonesia juga belum amnesia, ketika PKS berhasil memperjuangkan UU perlindungan para ulama dan tokoh masyarakat. Begitupun saat rakyat membutukan, PKS bersama buruh dan mahasiswa serta elemen rakyat lainnya menolak UU omnibus law. Paling aktual ketika PKS menjadi satu-satunya partai yang menolak UU IKN yang dinilai membahayakan keberadaan dan eksistensi Panca Sila, UUD 1945 dan NKRI. Masih banyak lagi keberpihakan PKS pada program-progam populis dan menjadi denyut nadi rakyat.  PKS telah membuktikan, bahwasanya tetap setia dan istiqomah mengemban amanat penderitaan rakyat Indonesia. Berketetapan hati dan teguh menegakkan kebenaran dan keadilan, sekalipun dalam jalan sunyi kebangsaan.


PKS Menuju Partai Politik Ideal


Seperti menghadapi gelombang isu, intrik dan fitnah. PKS tak pernah lelah dan menyerah diterpa framing jahat berupa partai politik tempat bernaung agenda intoleran, radikal dan fundamental. Begitupun dengan agitasi dan propaganda politik identitas, mengusung khilafah dan pelbagai anasir anti Panca Sila, UUD 1945 dan NKRI. PKS bergeming, tetap tenang dan tidak reaksioner. Meski dikelilingi manuver sesak para buzzer, opportunis dan penjilat kekuasaan.


Sebagai partai berbasis agama yang mengedepankan dakwah dan pendidikan. PKS berhasil menjadi percontohan organisasi yang sistemik dan terukur dalam membangun partai kader dan entitas politik yang peranannya signifikan membangun nilai-nilai kebangsaan.


Partai politik yang lahir saat mengawali era reformasi  yang telah menjadi partai terbuka, bukan hanya berorientasi  kekuasaan dalam ranah konstitusional semata. Partai yang dikenal dengan karakteristik bersih dan santun ini, juga membuka ruang seluas-luasnya bagi keberagaman yang konstruktif. Dalam bingkai kebhinnekaan dan kemajemukan, PKS terus mengajak partisipan publik dan upaya kontribusi nyata dalam membangun negara bangsa Indonesia.


Dibawah kepemimpinan seorang Ustad Ahmad Syaikhu  yang dikenal luas memiliki ahlakul kharimah dan juga penghafal Al Quran itu. PKS telah mewujud sebagai salah satu  aset bangsa yang potensial dan prospektif, semakin menuju kedewasaaan politik. Politik kebangsaan yang menempatkannya sebagai partai yang religus nasionalis sekaligus nasionalis religius.


Seiring waktu, populisme PKS dan gairah interes publik. Menuntut PKS berdandan lebih humanis tanpa pencitraan semu kecuali dengan kerja tulus dan tujuan kemaslahatan. PKS sepatutnya tetap giat menjaga amanah dan kepercayaan rakyat. PKS harus mampu bekerja yang memikul dan terpikul natur Indonesia. Tat kala gotong royong, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar.


Seperti senandung lagu Dewa 19 yang puitis dan bernuansa kasih sayang, namun penuh makna. Ada baiknya kesadaran massal di negeri ini menyimak.


PKS kamulah satu-satunya.




Penulis adalah Aktivis 98

Saat ini menjadi Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari.

Banjir di Solo Makin Parah, Anggota DPRD Solo dari Fraksi PKS Minta Gibran Segera Atasi

 


Kota Solo diterjang banjir beberapa beberapa hari lalu.
Terjangan banjir di Kota Solo terjadi seperti di wilayah Tipes, Pajang hingga Pucangsawit.
Kasus banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Solo menjadi sorotan Sugeng Riyanto, anggota DPRD Kota Solo.
Sugeng yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Solo ini, meminta Pemkot Solo di bawah kepemimpinan Gibran, untuk segera mengatasi banjir.

"Harus ada langkah strategis yang diambil Pemkot Solo, baik dalam hal pencegahan maupun penanggulangan," ujar Sugeng kepada TribunSolo.com, Minggu (23/1/2022).
Menurut anggota Dewan fraksi PKS ini, Pemkot Solo harus segera mencari akar permasalahan banjir yang terjadi di wilayah Kota Solo.Kata Sugeng, hal ini sebagai pencegahan maupun penanggulangan banjir nanti."Pemkot harus merencanakan aksi yg berkesinambungan, dengan melibatkan semua pihak terkait, sampai selesai akar persoalannya," pungkasnya.


Banjir yang terjadi di Kota Solo, Jumat (21/1/2022), terhitung cukup parah.Indikasinya, Kampung Tipes RT 02 RW XIII Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, yang sudah 14 tahun bebas banjir, akhirnya ikut kembali kebanjiran.Ya, terakhir kali Kampung Tipes kebanjiran pada tahun 2007 yang lalu, yang hingga sekarang tak pernah kebanjiran lagi. 


Baru pada Jumat (21/1/2022), Kampung Tipes kebanjiran, dengan ketinggian sekitar 70 cm. 
Hal itu disebabkan karena meluapnya Sungai Jenes yang berada disampingnya.
Meluapnya air hingga ke rumah warga tersebut, membuat warga sempat panik.
Lantaran kampungnya merupakan kampung yang bebas dari banjir selama ini. 

Ketua RT 02, Giyanto (42), mengatakan, setelah air naik ke permukaan, anak-anak dan lansia langsung diungsikan ke Balai Pertemuan Warga."Karena selama ini aman-aman saja, begitu air naik ke jalan, lansia dan anak-anak langsung diungsikan ke balai pertemuan yang diubah jadi posko pengungsian sementara," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/1/2022). 
Warga pun secara spontan mengubah balai pertemuan Sukro Manis RT 02 menjadi pengungsian.

Di dalamnya, terdapat kebutuhan pengungsian seperti kasur untuk tidur bahkan ada dapur umum.
"Karena memang spontan saja, sebenarnya tidak menyiapkan apa-apa, untuk persiapan saja dan berjaga-jaga," jelasnya. Rencananya, posko pengungsian tersebut masih tetap dipertahankan, melihat cuaca buruk masih terjadi hingga saat ini. 

Untuk antisipasi saja, karena warga RT 03 juga mengungsi di sini, akan disiagakan selama masih musim penghujan ini," jelasnya. Bantuan pun juga mengalir ke warga Kampung Tipes yang terdampak banjir.Seperti dari pihak Kelurahan dan koramil, juga dari anggota DPRD. 

"Bantuan ini kami simpan dulu, mengingat cuaca masih seperti ini, kalau ada warga yang membutuhkan ya kami kasihkan," pungkasnya.

Juga Terjadi di Pajang
Tak hanya di Serengan, Kampung Totosari di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Solo juga kebanjiran.Banjir diawali dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi sejak sore.

Tak hanya itu, hujan deras yang terjadi di wilayah Boyolali juga menyebabkan air Kali Jenes meluap lebih cepat dari biasanya.Salah satu warga, Parwasih (56) mengaku panik saat air tiba-tiba naik pada Jumat (21/1/2022) sore kemarin."Panik, biasanya memang sering terjadi banjir, tapi nggak tahu kemarin itu kok segitu besarnya," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (22/1/2022).

Parwasih mengetahui telah terjadi banjir, ketika petugas SAR datang dan memberitahukan telah terjadi banjir.Ia melihat air sudah sampai di depan rumahnya, padahal rumahnya berada di permukaan yang lebih tinggi.Kemudian, ia dengan segera menyelamatkan barang berharga di rumah dan mengungsi di pinggir rel kereta api karena air semakin membesar.

Karena air yang cepat naik, membuat sebagian warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya.Perabotan rumah tangga seperti kompor dan kulkas juga terendam banjir, bahkan sepeda motor pun terpaksa ditinggal di dalam rumah karena terburu-buru menyelamatkan diri.
"Karena tahu-tahu air sudah meluap, nggak sempat beres-beres, itu kulkasnya hanya dibersihkan saja kemudian dijemur, nggak tahu bisa dipakai nggak lagi nanti," terangnya.

"Sepeda motor itu milik tetangga saya, karena mau diungsikan sudah penuh airnya, ya harus bagaimana lagi, terpaksa dibiarin di situ," terangnya.

Sering Terjadi Banjir
Ketua RT 01 Kampung Totosari, Mulyoko (51) mengatakan wilayahnya sering tergenang banjir setiap tahunnya."Kalau disini sering, bisa dibilang langganan banjir, hampir setiap tahun banjir, tapi kalau besar seperti ini setiap 4 tahun sekali," katanya.
Selain banjir yang terjadi pada Jumat (21/1/2022), pada 1 Januari 2022 lalu, juga sempat terjadi banjir.
Namun, menurutnya banjir pada 1 Januari lalu tidak sampai masuk ke dalam rumah.

"Tanggal 1 Januari itu juga banjir, tapi nggak besar, tidak sampai masuk rumah warga, hanya di jalan saja," ujarnya.Informasi yang dihimpun TribunSolo.com di lapangan, banjir besar di Kampung Totosari juga pernah terjadi pada tahun 1987.

Kemudian, tahun 1993 juga pernah terjadi banjir besar.Puncaknya, pada tahun 2016 lalu, dimana ketinggian air mencapai 2 meter yang membuat rumah warga tenggelam, hanya terlihat atapnya saja.
"Kalau 2016 paling tinggi, sampai 2 meter, bahkan PLN sampai harus mematikan jaringan listrik," kata Mulyoko.Di tahun 2021, banjir juga menggenangi jalan warga pada bulan Juni kemarin.Dan banjir besar kembali terjadi pada 2022, yang mana banjir mencapai ketinggian 1,5 meter. (*)



Legislator PKS Solo Memberikan Masukan Perlunya Rekayasa Drainase dalam Proyek Rel Layang Joglo

 


Anggota Komisi III DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PKS, Muhadi Syahroni menjadi pembicara di acara Overview yang ditayangkan secara live di Channel Youtube Tribun News dengan tema "Rel Layang Joglo Masa Depan Solo" pada Kamis (13/01) sore.

Muhadi menyampaikan masukan perlunya rekayase Drainase dalam proyek yang dibiayai APBN tersebut.  

"Kalau menurut saya pribadi dan di DPRD sudah menunggu-nunggu ini proses pengerjaan sebenarnya. Kalau bisa secepatnya karena kemacetan di Simpang Lima Joglo ini sudah cukup lama. Apalagi sejak dioperasionalkan nya kereta bandara kemacetan di wilayah kemudian bertambah" ungkapnya.

Muhadi menyampaikan beberapa waktu lalu Komisi III DPRD Kota Surakarta sudah pernah melakukan konsultasi ke Kementerian Perhubungan untuk memberikan masukan terkait proyek tersebut. 

"yang Intinya kita memberikan saran masukan salah satunya di wilayah Joglo ini kan sering terjadi genangan air hujan khususnya wilayah Sambirejo dan joglo, sehingga masukan dari kami nanti perlu ada sebuah rekayasa drainase ataupun aliran air sehingga jangan sampai dengan nanti adanya under pass Joglo menjadikan problem tersendiri terkait dengan genangan air. Tetapi tentunya harapan kami sebaliknya termasuk masyarakat di wilayah Sambirejo dan Joglo ini sudah sangat berharap yang harapannya dengan terselesaikannya proyek ini nantinya juga selesai masalah dengan air yang ada di wilayah tersebut." jelasnya.

Saturday, January 22, 2022

Pemkot Solo Rencanakan Penataan Pedestrian Manahan, Wakil Ketua DPRD Solo: Perlu Komunikasi Agar Aspirasi PKL Terakomodasi



Pedestrian di kawasan Manahan bakal dipercantik untuk menyambut Piala Dunia U-20 di Kota Solo. Pemkot telah mengalokasikan Rp 15 miliar untuk proyek ini. Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta Sugeng Riyanto mendukung upaya penataan pedestrian yang direncanakan Pemkot Surakarta. Hanya saja konsep penataannya seperti apa perlu dibahas lebih detail agar tidak merugikan satu pihak dengan pihak lainnya.

“Manahan sebagai pusat olah raga memang sudah menjadi pemahaman bersama. Hanya saja apakan pemanfaatan sarpras itu hanya untuk olah raga tanpa mengakomodasi kegiatan usaha itu yang perlu dibahas lagi. Saya mendukung penataan tinggal bagaimana win-win solusinya. Jika harus direlokasi ya carikan solusi terbaik untuk mereka,” kata dia via sambungan telepon kemarin.

Politikus PKS itu memaparkan, Solo memiliki tradisi yang menganggap PKL sebagai mitra. Bila ke depan ada rencana pemerintah berdampak PKL di Kawasan itu maka harus dibicarakan dengan baik agar ditemukan solusi yang tidak mematikan usaha mereka.

“Komunikasi penting agar penataan dengan konsep baru ini tetap berjalan. Di sisi lain para PKL tetap terakomodasi aspirasinya. Saya kira kalau komunikasi baik pasti kawan-kawan PKL mendukung, tinggal bagaimana solusinya,” ujar Sugeng.

Distribusi Makanan ke warga terdampak banjir Kota Solo

 


Hujan terus menerus yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya menyebabkan meluapnya Kali Jenes yang berdampak beberapa titik di Kota Solo mengalami banjir. 

PKS turut serta meringankan beban warga terdampak banjir dengan mendistribusi makan malam (tadi malam)  berupa sate lontong dan sarapan pagi. 

Semoga banjir segera surut dan seluruh warga terdampak diberi kesehatan