PKS Kota Solo - Rony Setiawan, mahasiswa Fakultas MIPA yang juga merupakan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) diberhentikan secara sepihak karena dituding melakukan kegiatan yang tergolong kejahatan dan penghasutan dengan menggelar unjuk rasa. Kejadian ini berawal ketika BEM UNJ kemudian mengultimatum Rektor UNJ, Dr Djaali dan meminta digelar pertemuan dengan mahasiswa. Karena dari hasil kajian mereka, terungkap berbagai dugaan penyimpangan di UNJ.
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang digelar Rony adalah menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mundur karena mengirimkan dokumen RAPBD 2015 palsu kepada Kemendagri. Aksi yang kemudian berlanjut karena terjadi penggusuran Kampus MIPA. Mahasiswa menuntut agar pihak rektorat menyediakan fasilitas laboratorium apabila benar akan terjadi penggusuran gedung perkuliahan.
Atas kejadian itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Abdul Kharis Almasyhari yang sangat menyayangkan akan kejadian ini. Saat dihubungi via telepon, Kharis menginginkan adanya audiensi antara pihak rektorat dan BEM agar masalah tidak membesar.
"Kita harus mendudukan persoalan ini secara proporsional, saya menilai kebijakan Bapak Rektor ini malah kontraproduktif bagi kebebasan akademik dan akan memicu gerakan yang lebih besar. Baiknya Rektor menerima audiensi dan duduk bersama mahasiswa agar ada solusi terbaik" Jelas Kharis.
Sebagai wakil rakyat yang juga pernah aktif di pergerakan mahasiswa kampus, Kharis prihatin dengan keputusan Rektor UNJ yang langsung mendrop-out mahasiswanya karena melakukan demonstrasi. Selain itu legislator asal Jawa Tengah ini juga meminta agar SK terkait Drop Out Ketua BEM UNJ segera dicabut.
"Kekritisan mahasiswa jangan di bungkam dengan DO, harus dicari cara terbaik untuk setiap permasalahan yg muncul" Tegas Kharis. (AR)
ConversionConversion EmoticonEmoticon