Friday, October 21, 2016

Pergantian Sistem Pendidikan Harus Dikaji Mendalam

PKS Kota Solo - Sejumlah anggota DPRD Kota Surakarta meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk tidak menggulirkan kebijakan tanpa didahului analisis mendalam. Hal tersebut terkait rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy yang akan merombak sistem pendidikan.
“Dunia pendidikan kita sudah terlampau banyak berganti kebijakan yang membuat rakyat justru bingung,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro, Rabu (19/10).
Lantaran kerap tak dikaji matang, lanjut Asih, kebijakan tersebut menjadi tak konsisten. Ujungnya, para siswa yang merugi lantaran harus terus beradaptasi dengan sistem baru. Salah satu wacana yang digulirkan yakni pengurangan jam belajar mengajar pada tingkatan Sekolah Dasar (SD).
“Pelajaran SD itu menjadi dasar, jangan sampai pada jenjang berikutnya siswa tak punya bekal cukup. Kita sepakat pendidikan berbasis karakter diperkuat, tapi jangan menimbulkan masalah baru,” jelasnya..
Asih menilai Kemendikbud seharusnya memiliki skema baku pendidikan. Dengan begitu, tak akan memicu kemunculan kebijakan baru ketika terjadi pergantian kepemimpinan kementerian.
“Sepertinya ini terus berulang. Setiap ganti menteri, dipastikan ada kebijakan baru yang terus merubah sistem pendidikan dan kurikulum,” tandasnya. (AR)
Sumber : Timlo

Saturday, October 15, 2016

Relawan Kepanduan PKS Solo Bersih-Bersih Sungai


Sejumlah Relawan PKS Solo mengikuti Apel Relawan dan Bersih-Bersih Sungai dalam Launching 'Sekolah Sungai Indonesia untuk Gerakan Pengurangan Risiko Bencana" yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kota Surakarta pada Ahad (9/10). Acara ini melibatkan 1235 orang yang terdiri dari SKPD, TNI, POLRI, relawan, warga masyarakat dan dunia usaha.
Kegiatan diawali dengan apel di Lapangan Loji Wetan yang dibuka oleh walikota Surakarta, Fx. Hadi Rudyatmo dilanjutkan dengan bersih-bersih sungai di area pertemuan Kali Pepe dengan Bengawan Solo di Kelurahan Kampung Sewu.
Dengan alat sederhana seperti golok, sekop dan karung serta APD (Alat Pelindung Diri) tali dan pelampung, Relawan PKS bersama relawan lainnya bahu membahu dalam membersihkan sampah, lumpur dan dahan pohon yang menghambat laju aliran kali yang menyebabkan air kali meluap/banjir.
Empat hari sebelumnya, tepatnya Rabu (5/9) Relawan PKS juga membersihkan Kali Jenes, sungai yang melintasi Kampung Totosari Kelurahan Pajang Kecamatan Laweyan. Hujan dengan intensitas tinggi di Solo semalam sebelumnya menyebabkan beberapa titik terjadi banjir. Bekerjasama dengan DPC Laweyan, Relawan PKS Solo juga membagikan nasi bungkus kepada warga korban banjir. (ayu)

Anak Kader PKS Kecamatan Laweyan Sambut Sumpah Pemuda

PKS Kota SOLO- Diawali dengan senam cinta, 65 anak kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Laweyan Surakarta dari usia 3 sampai 12 tahun berkumpul disebuah taman dikawasan solo barat pada Ahad, 9 Oktober 2016. Mereka bersiap mengikuti agenda rutin dua bulanan yang diselenggarakan divisi anak kader DPC PKS Kecamatan Laweyan. Kali ini mengangkat tema "Pejuang Muda Laweyan" anak kader akan belajar tentang kerja tim dan kompetisi melalui permainan.
"Kami ingin mengenalkan anak kader tentang pentingnya bekerja dalam tim dan menumbuhkan jiwa kompetisi yang jujur, sebagai pengalaman agar kelak, anak kader laweyan bisa menjadi para pejuang bagi kemajuan bangsa Indonesia," tandas Ketua Pelaksana, Kak Syam.
Berbagai permainan yang disiapkan diantaranya tampah bersatu, koran ukhuwah, harta karun, susun nama dan estafet air. Tawa dan yel - yel penuh semangat menambah semarak suasana hari itu. Anak kader semakin senang manakala panitia mengumumkan para pemenang lomba. Hadiah yang beragam telah disiapkan panitia.
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Laweyan, Nur Khayati menyebutkan bahwa kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan pembelajaran bagi anak kader. Nur berharap para kader DPC PKS Kecamatan Laweyan dapat secara aktif mengajak putra putrinya untuk rutin mengikuti kegiatan yang memang dikhususkan bagi anak kader ini.
Meski peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober, masih beberapa hari kedepan, namun semangat anak kader yang coba ditumbuhkan oleh divisi anak kader DPC PKS Kecamatan Laweyan ini membuat kita tetap optimis, bahwa harapan itu masih ada. Harapan atas kejayaan bangsa Indonesia. Sebagaimana semangat PKS, berkhidmat untuk rakyat, untuk Indonesia berdaulat.
Narasi : TyArini

Bekali Ketrampilan Warga, DPC PKS Jebres adakan Pelatihan Rias Pengantin

SOLO-Pelatihan rias pengantin dasar menjadi salah satu agenda bakti sosial yang digelar Bidang Kesejahteraan Rakyat (KESRA) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Jebres pada Minggu (9/10) lalu di Kalurahan Mojosongo.
Selain pelatihan rias pengantin, agenda baksos juga dimeriahkan dengan stand penjualan pakaian pantas pakai dengan harga sangat murah, penjualan sembako murah berupa beras, gula dan minyak goreng. DPC PKS Kecamatan Jebres menyediakan 112 paket sembako sesuai jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut. Tak hanya itu, baksos kali ini juga dimeriahkan dengan stand potong rambut murah. Warga yang berminat potong rambut, cukup membayar Rp 4.000 saja. Puluhan warga menggunakan kesempatan ini untuk merapikan penampilan dengan memotong rambut.
“PKS hadir utk semua golongan, suku dan agama. Selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. PKS adalah partai politik saat pemilu dan lembaga sosial untuk masyarakat umum setiap saat. PKS adalah lembaga pendidikan non formal bagi pemuda-pemuda untuk menjaga NKRI” Tegas Ketua DPC PKS Kecamatan Jebres, Slamet Widodo dalam sambutannya.
Sementara itu koordinator penyelenggara, Setyobudi menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu semakin mendekatkan PKS dengan masyarakat, sekaligus mengenalkan program-program yang dilaksanakan oleh PKS.
"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Terimakasih PKS yang telah mengadakannya. Semoga bisa terus dilaksanakan dikemudian hari." Tutur Nury (37), salah satu warga yang juga mengikuti baksos.

Aneka Kegiatan Meriahkan Baksos PKS Jebres Bersama Warga

PKS KOTA SOLO-Pelatihan rias pengantin dasar menjadi salah satu agenda bakti sosial yang digelar Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Jebres, Solo, di kalurahan Mojosongo pada Minggu (9/10).
Puluhan ibu dan remaja putri antusias mengikuti pelatihan rias pengantin yang dipandu perias pengantin muslim asal Mojosongo, Solo, Masyfuah. Sebelum pelatihan dimulai, Masyfuah mengungkapkan jika seorang ibu rumah tangga bisa merias, dia akan bisa mendapatkan tambahan penghasilan keluarga dengan menjadi perias. Saat ini, peluang usaha rias masih sangat luas. "Bukan hanya rias pengantin, tp juga rias utk mahasiswa yang akan wisuda, siswa yang akan mengikuti kegiatan spesial di sekolah dan sebagainya. Minimal ketika butuh rias, bisa merias sendiri sehingga tak perlu ke salon," jelasnya.
Selain pelatihan rias pengantin, agenda baksos juga dimeriahkan dengan stand penjualan pakaian pantas pakai dengan harga sangat murah, penjualan sembako murah berupa beras, gula dan minyak goreng. DPC PKS Jebres menyediakan 112 paket sembako sesuai jumlah kepala keluarga di wilayah tersebut. Tak hanya itu, baksos kali ini juga dimeriahkan dengan stand potong rambut murah. Warga yang berminat potong rambut, cukup membayar Rp4.000 saja. Puluhan warga menggunakan kesempatan ini untuk merapikan penampilan dengan memotong rambut.
Stand penjualan pakaian pantas pakai dan sembako diserbu warga sejak pagi. Warga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berhemat. Salah seorang warga, Sintia, mengaku sangat senang dengan penyelenggaraan bakti sosial tersebut. Dia dan keluarganya memborong beberapa potong baju dan tas. "Lumayan untuk ganti di rumah," katanya.
Ketua DPC PKS Jebres, Slamet Widodo, mengungkapkan kegiatan bakti sosial adalah wujud nyata kepedulian PKS kepada masyarakat. Selama ini, DPC PKS Jebres rutin menggelar bakti sosial sebulan sekali dengan tempat berbeda-beda. Selain bakti sosial, DPC PKS juga memiliki banyak kegiatan lain yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu Slamet mempersilakan siapapun warga yang berminat untuk bergabung menjadi anggota PKS.
Ketua RT 03, Antonius Suparto, menyambut baik kegiatan bakti sosial tersebut. Ke depan ia juga mempersilakan PKS untuk mengadakan kegiatan lainnya. "Asalkan bermanfaat untuk warga, kami persilakan," ujarnya.

Tuesday, October 4, 2016

DPRD Desak Sekda Segera Memerinci Perangkat Pemkot

PKS Kota Solo - DPRD Kota Solo mendesak sekretaris daerah (sekda) segera memerinci bidang dan seksi dalam susunan organisasi dan tata kelola (SOTK) baru yang akan diaplikasikan pada 2017. Hal itu terkait erat dengan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang menjadi dasar penyusunan APBD 2017.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan Peraturan Daerah (Perda) Tentang SOTK masih dievaluasi gubernur. Menurutnya, setelah evaluasi turun, perda bisa disahkan sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS. “Hal itu akan menjadi pembahasan dalam APBD 2017,” ujar dia Jumat (30/9/2016).
Ia mengatakan saat ini urgen bagi sekda untuk mengejawantahkan SOTK baru dalam seluruh perangkat Pemkot Solo. Termasuk bidang dan seksi yang ada dalam dinas baru. “Perda SOTK hanya mengatur dinas-dinasnya saja,” terangnya.
Sementara ini, karena perda belum disahkan, wali kota membentuk tim untuk menyusun rencana-rencana kerja berdasar proyeksi SOTK baru. Setelah perda disahkan, para pejabat yang ditunjuk bisa dilantik pada akhir Desember 2016. “Sehingga APBD 2017 yang berlaku per 1 Januari 2017 langsung bisa dilaksanakan oleh struktur yang baru. Mereka yang dilantik sebagai kepala dinas bisa langsung menerapkan kebijakan anggaran dalam APBD 2017,” terang politikus PKS tersebut.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, mengatakan rancangan KUA-PPAS kemungkinan sampai di tangan legislatif pada awal Oktober 2016. Ghofar menuturkan pemkot harus mengubah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sesuai SOTK baru tersebut. RKPD adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Dokumen tersebut adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan RAPBD. “Kemungkinan besar APBD akan membengkak menyesuaikan dinas-dinas baru yang muncul, khususnya pada pos belanja pegawai,” kata politikus PKS itu.
Ia menjelaskan Perda SOTK hanyalah sebuah “kamar” untuk membagi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada level dinas dan badan. Tapi struktur organisasi di dalamnya belum diatur dalam perda tersebut.
“Aturan detail struktur organisasi akan dicantumkan dalam Peraturan Wali Kota (Perwali). Kami belum tahu jumlah eselon II dan III ada berapa. Kalau ada penambahan dinas, bengkaknya anggaran tidak banyak. Tapi kalau ada penambahan eselon, kemungkinan [pembengkakan anggaran] jadi besar,” terangnya. (AR)
Sumber : Solopos