Friday, October 23, 2015

DPR : Kemenpar fokus mencapai target 12 juta wisman di tahun 2016

Jakarta, PKS Kota Solo - Wakil Ketua Komisi X Abdul Kharis Almasyhari menginginkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) fokus untuk mencapai target 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2016.

Setelah melewati tiga kali Rapat Kerja (Raker) dan satu kali Rapat Dengar Pendapat (RDP), hari ini telah ditetapkan dan ditandatangani Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) Kemenpar tahun 2016.

“Kementerian Pariwisata akan dibekali anggaran Rp5,41 triliun sebagaimana yang telah disepakati dalam pagu anggaran RAPBN TA 2016”, kata dia usai menandatangani pagu definitif Bekraf RAPBN TA 2016, Rabu (21/10/2015) di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. 

Anggaran tersebut meningkat Rp3,17 triliun atau 128,23% bila dibandingkan pagu APBNP TA 2015. Dari anggaran tersebut satuan kerja deputi bidang pengembangan dan pemasaran pariwisata mancanegara mendapatkan jatah yang paling banyak yakni 3,17 triliun atau lebih dari 50% total anggaran.

“Banyak tugas besar menanti Kemenpar, Indonesia dapat menarik wisman untuk berkunjung karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan Negara-negara lain”, ia menjelaskan. Kemenpar memiliki target hingga 2019 untuk meraih 20 juta wisman dan memperkenalkan Indonesia pada dunia. 

Walaupun terjadi penundaan anggaran Kemenpar  dalam RAPBN TA 2016 senilai 243 milyar, Komisi X mendorong Kemenpar  agar target TA 2016 yang telah disusun tidak mengalami penurunan yakni: Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari 10 juta pada tahun 2015 menjadi 12 juta pada tahun 2016. Jumlah penerimaan devisa dari sebesar Rp155 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp172 triliun pada tahun 2016. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara dari 255 juta pada tahun 2015 menjadi 260 juta pada tahun 2016.

Selanjutnya, DPR RI melalui komisi X akan melakukan pengawasan dan evaluasi target kinerja Kemenpar sehingga dana Rp 5,41 triliun dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia.(AR)

Thursday, October 22, 2015

Ingin Solo Punya Isi, Motivasi Anung Maju Pilkada Solo


Sebagai seorang yang memiliki banyak pengalaman di dalam pemerintahan Kota Solo, kecintaan Anung Indro Susanto kepada Kota Solo tumbuh subur. Ke depan dia ingin Kota Solo memiliki isi yang benar-benar bisa dibanggakan di tataran nasional bahkan di mata internasional. 

Menurutnya, potensi-potensi besar yang masih terpendam di Solo, bisa diangkat dan dikembangkan, seperti pariwisata dan seni budaya. Potensi itu bisa menjadi senjata untuk bisa menjadikan Kota Solo semakin maju.  "Tidak sekedar pencitraan saja, saya ingin Kota Solo ini benar-benar berisi dan bisa dibanggakan" kata Anung sebagaimana dikutip harian Joglosemar, Minggu (11/9)

Anung saat ini memang memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kota Solo. Tetapi, ke depan dia ingin tetap bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dia ingin menjadi apapun nantinya, yang memiliki kemanfaatan kepada masyarakat luas. Dia bahkan ingin anak-anak Kota Slo nantinya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Sumber: solobersama.com

DPR : Pembajakan PR Besar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)

Jakarta, PKS Kota Solo - Wakil Ketua Komisi X Abdul Kharis menginginkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimal mengelola dana Rp 1,15 triliun yang sudah disepakati dalam pagu definitif Bekraf RAPBN TA 2016 sebagai dana awal tulang punggung ekonomi kreatif.

"Dana tersebut (Rp 1,15 triliun), tentu saja masih kurang. Kami tentu ingin yang terbaik untuk menumbuhkan ekonomi kreatif," kata dia usai menandatangani pagu definitif Bekraf RAPBN TA 2016, Senin (19/10/2015) di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bekraf, Komisi X DPR mendorong Bekraf untuk mengusulkan kembali penundaan anggaran senilai Rp 43,89 M untuk program pengembangan ekonomi kreatif.
 
Banyak tugas besar menanti Bekraf. “Bekraf memiliki tugas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif mulai dari produksi hingga ke pemasaran” ia menjelaskan. 

Selain itu pengendalian terhadap kasus pembajakan karya anak bangsa juga akan menjadi PR besar bagi Bekraf di tengah perkembangan IPTEK yang begitu cepatnya.

Walaupun terjadi penundaan anggaran Bekraf dalam RAPBN TA 2016, Komisi X mendorong Bekraf agar target TA 2016 yang telah disusun tidak mengalami penurunan yakni: Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif (Ekraf) sekurang-kurangnya 8,5%. Jumlah tenaga kerja Ekraf sekurang-kurangnya sebesar 12,3 juta orang. Dan kontribusi ekspor/devisa bruto Ekraf sekurang-kurangnya sebesar 7,07%.

Kedepan, DPR RI melalui komisi X akan melakukan pengawasan dan evaluasi target kinerja Bekraf per triwulan sehingga dana Rp 1,15 triliun dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia. 
“Sekarang sebagai langkah awal, kami di DPR RI mendorong Bekraf untuk mengadakan sosialisasi, FGD dan workshop mengenai ekonomi kreatif mengingat Bekraf merupakan bidang yang baru dalam kabinet kerja Jokowi-JK” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. (AR)

Makna Baju Kotak - Kotak Pasangan Calon Walikota Solo, Anung Fajri (AFi)

Pasangan calon walikota dan wakil walikota Solo, Anung Indro Susanto - Muhammad Fajri (AFi) mengenakan kostum untuk ciri khasnya sebagai sosok yang muda dan gesit. Kostum ini AFi pakai di berbagai Alat Peraga Kampanye yang dibuat secara massal oleh KPUD Kota Solo dalam berbagai bentuk seperti baliho, brosur, leaflet dan flyer sejak penetapan pasangan calon oleh KPUD Kota Solo. Kostum kotak-kotak juga  mereka kenakan selama Debat Terbuka putaran pertama pilkada Kota Solo, Jumat (9/10) beberapa waktu lalu.
 
Pasangan nomor urut satu, Anung Indro Susanto-Muhammad Fajri mengenakan kemeja biru tua bermotif kotak-kotak. Pada bagian saku kemeja kiri tersemat pin merah berbentuk gunungan bertulis ‘AFi’ (akronim dari Anung-Fajri). Kostum mereka juga diikuti para pendukung yang memadati tempat debat.
 
“Kami sengaja memakai kemeja kotak-kotak yang menunjukkan bahwa kami lebih muda, lebih gesit, kuat dan fresh,” kata Anung saat ditanya pewarta mengenai busananya.
 
Baju kemeja bermotif kotak-kotak warna biru tua dikenakan sebagai kostum kedua selain kostum baju putih dengan paduan pin gunungan merah bertuliskan AFi yang biasa dikenakan Anung-Fajri saat melakukan kunjungan ke masyarakat selama kampanye. Hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan AFi mellaui kostum dengan gaya yang berbeda dan bisa menyesuaikan semua segmen masyarakat di Kota Solo

Wednesday, October 21, 2015

Calon Walikota Solo Anung Akan Perhatikan Kesejahteraan Veteran

Pejuang seharusnya tinggal menikmati manisnya masa kemerdekaan. Tapi kenyataannya, apresiasi terhadap mereka masih sangat minim. Wakil Ketua Dewan Harian (DHC) Angkatan 45 Djoko Ramelan mengatakan, pejuang rela mengorbankan apapun untuk bangsa tanpa mengharapkan pamrih. Namun ia menilai negara dalam hal ini pemerintah belum menjamin kesejahteraan veteran.

"Kami harus menunggu hingga tujuh bulan untuk mendapatkan santunan. Begitupun saat menggelar acara, kami harus iuran dulu"katanya saat bersilaturahmi dengan calon walikota di Pilkada Solo 2015, Anung Indro Susanto
Ditambahkan Djoko, bentuk perjuangan veteran saat ini tak tak lagi berperang melawan penjajah. Tapi lebih kepada menjaga hasil-hasil perjuangan. Ia mencontohkan gedung DHC yang dahulu sebagai markas perang harus dijaga dengan baik sampai kapanpun.

"Gedung ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Ini juga bagian dari saksi perjuangan kami. Maka ketika kami sitawari lokasi baru di Sekarpace, Jebres, kami pun menolak. Kami ingin nafas perjuangan ini tetap terjaga," tegasnya.
Sementara itu, Anung Indro Susanto mengatakan, generasi muda sebagai generasi penerus perjuangan semestinya dapat meniru semangat veteran. Yakni dengan melakukan kegiatan positif sesuai kompetensinya.

"Anak-anak muda sekarang sudah kreatif. Mereka dapat membuat sebuah kreasi yang pada zaman dahulu belum ada. Kreativitas tersebut sebaiknya diimbangi dengan semangat juang 45 sebagaimana yang dilakukan veteran" ungkap Anung sebagaimana dilansir Harian Radar Solo.

Terkait kesejahteraan para veteran, Anung menuturkan minimal secara kelembagaan ada bantuan rutin untuk operasional yang pencairannya lancar.

Sumber: solobersama.com

Abdul Kharis Berharap Masyarakat Sampaikan Kritik Konstruktif Untuk MPR RI

SOLO - Kritik yang membangun dan peran serta masyarakat secara aktif akan mampu menguatkan posisi lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Terlebih, MPR memiliki posisi penting dalam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Bahasan tersebut mengemuka dalam seminar nasional bertema Penguatan Kelembagaan MPR di Sumber, Banjarsari, Solo Sabtu (17/10). Seminar dihadiri sekitar 150 peserta terdiri dari berbagai kalangan. Antara lain tokoh masyarakat, kelompok dan paguyuban,  kelompok pengajian ibu-ibu, dan pemuda karang taruna.

"MPR memiliki posisi yang strategis untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Untuk itu, kami berharap masyarakat bisa memberi saran dan kritik konstruktif agar ke depan MPR semakin kuat dan berdaya," ungkap anggota MPR dari Fraksi PKS DR. Abdul Kharis. 

Lebih jauh Kharis menyatakan, segenap komponen bangsa wajib turut serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Sehingga cita-cita bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 bisa terwujud.

Selain Abdul Kharis, seminar tersebut juga menghadirkan Muhammad Fajri. Tokoh PKS yang saat ini maju sebagai kandidat wakil wali kota Solo itu juga menyampaikan pandangannya mengenai nasionalisme.

"Masyarakat mulai sadar bahwa NKRI adalah harga mati. Rakyat semakin sadar untuk tidak mudah dipecah belah atau diprovokasi dengan isu SARA," tegas Fajri.

Salah seorang peserta Haryanto berpendapat selama ini rakyat seakan-akan tidak peduli dengan keberadaan lembaga MPR. Bahkan, sebelumnya banyak peserta seminar yang tidak paham tugas dan fungsi lembaga MPR. Melalui seminar itu, kata dia, mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat.

Sumber: radarsolo.co.id

Pasangan Calon Walikota Solo Anung-Fajri (AFi) Deklarasi Taat Pajak

Pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Solo menandatangai Deklarasi Solo Taat Pajak, Senin (19/10) di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) II Wilayah Jawa Tengah, Manahan. Melalui penandatangan deklarasi itu, DJP Jateng II berharap ada komitmen lebih dari pemerintah kota (Pemkot) Solo mendatang dalam optimalisasi pajak.

“Masih banyak wajib pajak di Solo yang belum memenuhi kewajibannya. Kenyataannya, perusahaan bayar pajaknya lebih kecil dari gaji manajernya. Kami masih butuh dukungan lebih keras dari Pemda karena masih banyak potensi pajak yang belum tergali,” kata Kepala Kanwil DJP Jateng II, Yoyok Satiotomo, kepada wartawan di sela acara.

Dalam penandatangan deklarasi itu, hadir pasangan nomor urut 1, Anung Indro Susanto – Muhammad Fajri (AFi). Sedangkan dari pasangan nomor urut 2, hanya dihadiri calon wakil walikota Achmad Purnomo. Calon walikota nomor urut 2, FX Hadi Rudyatmo berhalangan hadir lantaran ke Jakarta. Hadir pula Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo Agus Sulistyo dan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo Sri Sumanta.

Yoyok melanjutkan, tingkat kepatuhan wajib pajak di Solo juga masih rendah. Dari target penerimaan pajak KPP Pratama Solo sebesar Rp 1,5 triliun, target Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) hanya sebesar Rp 61,2 miliar atau hanya 3,9 persen. Sampai hari ini, realisasi penerimaan PPh OP sebesar Rp 26,5 miliar atau 43 persen dari target.

“Potensinya masih bisa naik lima kali lipat. Makanya kita butuh komitmen ini untuk membantu menaikkan pendapatan pajak,” ujarnya.

Calon walikota dari pasangan AFi, Anung Indro Susanto mengaku siap membuka Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak miliknya. Hal itu sebagai bentuk komitmen kepatuhan pajak. Anung juga siap meningkatkan upaya penagihan pajak agar penagihan pajak DJP II lebih optimal.

“Ada gerakan-gerakan, himbauan. Kalau perlu ikut melakukan penagihan,” tegasnya sebagaimana dilansir timlo.net

Sumber: solobersama.com

Tuesday, October 20, 2015

Komisi X Soroti Target Kunjungan ke Candi Borobudur

Magelang, PKS Kota Solo - Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menyoroti target kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur yang masih belum maksimal.

Apalagi, saat ini pihak Kementrian Pariwisata (Kemenpar) telah menggencarkan promosi kepariwisataan dengan menambah anggaran wisata di seluruh Indonesia sebesar Rp 5 triliun.

“Jadi jangan hanya dikunjungi 250 ribu wisatawan selama satu tahun. Kalau bisa ya sampai 1 juta wisatawan atau bahkan 2 juta wisatawan,” ujar Ketua tim rombongan kunjungan kerja Komisi X DPR RI, Abdul Kharis di pelataran Candi Borobudur, Jumat (16/10/2015) sore.

Dia menjelaskan, dengan kenaikan anggaran untuk sektor pariwisata, otomatis, promosi wisata akan gencar.
Target wisatawan juga akan ditingkatkan dari 10 Juta di tahun 2015 menjadi 20 juta di tahun 2016.

Pendapatan dari sektor wisata senilai Rp155 triliun di tahun 2015 akan meningkat menjadi Rp172 triliun di tahun 2016. Sementara, di tahun 2015 ada 255 juta perjalanan wisata, di tahun 2016 akan meningkat menjadi 260 juta perjalanan wisata.

“Apalagi di Jawa Tengah banyak situs-situs dan peninggalan cagar budaya yang menjadi daya tarik wisata budaya. Seperti, Candi Borobudur, kemudian makam raja-raja dan masjid peninggalan Wali Songo, yang tentunya akan menjadi daya tarik wisata religi,” paparnya.

Menurutnya, untuk peningkatan kunjungan wisatawan tersebut memang diperlukan koordinasi dengan Kementrian terkait. Termasuk, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang, misalnya dari segi guide yang fasih berbahasa asing.

“Adanya badan pengelolaan, saya kira juga bisa menjadi pertimbangan. Dan memang di Borobudur memag harus ada share (antara masyarakat, PT TWCB, ataupun Pemkab setempat),” papar Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.

Dalam kesempatan itu, anggota komisi X juga naik ke Candi peninggalan dinasti Syailendra ini. Beberapa diantaranya, juga berfoto-foto selfie di dekat Candi Borobudur. Mereka naik ke candi hingga kurang lebih 45 menit.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWCBPRB), Purwanto, menyebutkan, masyarakat di sekitar Candi Borobudur dilibatkan untuk bertanggung jawab di zona III.

Pihaknya saat ini juga sedang berupaya membuat kajian yang mendukung pariwisata untuk menuju kawasan strategis nasional. (AR)

Sumber : Tribun Jogja