Ketua PKS Solo: Saatnya Gibran Meninggalkan Popularitas dan Fokus Selesaikan Masalah Mendasar Masyarakat Solo.


Ketua PKS Solo: Saatnya Gibran Meninggalkan  Popularitas dan Fokus Selesaikan Masalah Mendasar Masyarakat Solo.

Dalam program Overview Tribunnews "Menebak Gebrakan Pertama Gibran untuk Kota Solo" Kamis (18/2) Ketua PKS Solo, Daryono menegaskan posisi PKS Kota Solo akan menjadi mitra kritis pemerintah daerah Kota Solo yang akan dipimpin walikota baru, Gibran Rakabuming Raka. Ketua PKS Solo juga memandang saatnya pasangan Gibran-Teguh meninggalkan popularitas demi pencitraan dan segera beralih fokus untuk menjalankan program mendasar dan esensial bagi bagi masyarakat. 

Daryono menyatakan PKS akan menjadi mitra kritis dalam kepemimpinan Gibran-Teguh di Kota Solo je depan.

"Maksudnya, ketika memang kebijakannya baik akan kita dukung. Namun, kalau kebijakannya tidak berpihak pada rakyat, kita akan kritik keras," ungkapnya.

Ketua PKS Solo juga menyebut jika Gibran merupakan sosok yang menjanjikan untuk memimpin Kota Solo.

"Alhamdulillah Kota Solo di ulang tahunnya ini mendapat kado wali kota baru, wali kota yang sebetulnya menjanjikan. Karena Mas Gibran itu kan masih muda, namanya pemuda itu punya potensi besar," ungkapnya.

Namun tak dapat dipungkiri, Ketua PKS Solo tersebut  memandang Gibran lahir dari popularitas dan belum berpengalaman di pemerintahan, "Itu menjadi tantangan legitimasi bagi Gibran yang terpilih dari pilkada dengan suara abstain yang tinggi dan partisipasi yang rendah" jelasnya. 

Oleh karena itu, Daryono menyarankan kepada pasangan Gibran-Teguh ketika memimpin pemerintahan Kota Solo untuk mulai meninggalkan pencitraan untuk popularitas. "Saatnya Gibran-Teguh fokus mengerjakan hal-hal yang esensi untuk menyelesaikan problem mendasar bagi masyarakat Kota Solo seperti masalah kesejahteraan bagi masyarakat yang terdampak pandemi." ungkapnya.

Kekhawatiran Daryono langsung dihadapkannya Gibran-Teguh dengan kondisi krisis di masa pandemi Covid-19 ini.

Apalagi Kota Solo identik dengan pariwisata dan Kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). 

Sehingga, Daryono menyebut Gibran dan Teguh harus memiliki gebrakan nyata untuk membangkitkan roda perekonomian Kota Solo di masa pandemi ini.

"Terus terang saya khawatir, karena kondisi pandemi ini. Hal paling terdampak di pandemi adalah pariwisata dan perhotelan. Dengan kondisi sekarang ini, perlu diberikan jawaban beliau berdua bagaimana Kota Solo menjadi ikon kegiatan, karena Solo bicaranya nasional bahkan internasional," ungkapnya.Dengan kondisi pandemi, lanjut Daryono, teroboson dan ide apa yang dimiliki Gibran dan Teguh untuk mengangkat Kota Solo dan menyejahterakan masyarakat.

"Harapannya gebrakan dilakukan, bagaimana cara membangkitkan perekonomian di tengah pandemi yang bisa dirasakan masyarakat. Kalau ada gebrakan seperti itu ya kita dukung, kalau tidak ada gebrakan ya kita akan bersuara," ungkap Daryono.

Silakan simak selengkapnya di acara  Overview Tribunnews  bersama Narasumber Ketua DPD PKS Solo, Daryono. Klik link:

https://youtu.be/WNZcvwaHq8g

 

Previous
Next Post »