Monday, August 30, 2021

Kunjungan Kerja dan Penyaluran Sembako Masyarakat Terdampak Covid-19 di Solo, Presiden PKS Sempatkan Ngronde


Setelah melakukan kunjungan kerja Komisi 1 DPR RI dan penyaluran sembako secara simbolis dari DPP PKS untuk masyarakat terdampak covid di Solo, presiden PKS Ahmad Syaikhu berkunjung silaturahim ke kediaman Wakil Ketua DPRD Jateng , Quatly Alkatiri di bilangan Wiropaten Pasar Kliwon Solo pada malam, (27/8/2021)

Silaturahim berjalan lancar dan hangat. Selaku tuan rumah, Quatly Alkatiri menyajikan Wedang Ronde dan Asle yang merupakan minuman khas Solo. “acara santai dan mengalir, kami mengobrol banyak hal tentang hobi, keluarga hingga politik”, jelas Quatly.

Acara diikuti oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua DPW PKS Jateng Muhammad Haris, Ketua Komunitas Genpro Iwan Kurniawan. “ini kali pertama saya mencoba Wedang Ronde, setiap kunjungan ke daerah seluruh Indonesia, saya selalu mencari makanan khas daerah”, ucap Ahmad Syaikhu

Syaikhu Kunjungan Kerja DPR ke Korem 074 Warastratama Surakarta


SOLO -- Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Syaikhu melakukan kunjungan Kerja Spesifik Komisi I ke Komando Resor Militer (Korem) 074 Warastratama di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (27/8/2021). Korem 074 Warastrama membawahi tujuh kota/kabupaten di wilayah Solo Raya.

Syaikhu mengatakan data paparan kasus aktif di Solo Raya termasuk baik dengan turunnya kasus aktif. Meski begitu, Syaikhu mengingatkan adanya ancaman kasus kembali naik jika masyarakat mulai mengganggap Covid-19 bisa dikendalikan. 

"Sejauh mana TNI khususnya Korem 074 melakukan antisipasi adanya ancaman penyebaran kembali massif jika publik merasa sudah aman. Apalagi saat ini varian Delta dan kemungkinan adanya varian lain susah diprediksi," ungkap Syaikhu.

Syaikhu juga menyoroti laporan vaksinasi yang masih belum merata di tujuh kota/kabupaten di wilayah Solo Raya. Belum meratanya vaksin di Solo Raya berpotensi semakin tertundanya tercapainya kekebalan kelompok.

"Kita juga butuh kolaborasi. TNI tidak bisa sendirian bagaimana harus berkolaborasi dengan pemangku jabatan lainnya baik Polri dan Pemerintah Daerah. Termasuk dengan tokoh masyarakat guna mengantisipasi penolakan vaksinasi dan upaya penanggulangan lainnya," ujar Syaikhu.

Danrem 074 Warastratama, Kolonel (Inf) Deddy Suryadi mengatakan Korem 074 Warastrama turut berperan aktif dalam menanggulangi kasus Pandemi Covid-19. Deddy menyebut wilayah Solo Raya sempat tinggi diduga karena varian Delta yang terdeteksi pertama di daerah Kudus.

Berkat kerja keras semua pihak, ujar Deddy, saat ini kasus aktif tinggal 1,99 persen yakni 2.995 kasus aktif per 25 Agustus 2021.Deddy menyebut TNI di bawah komando Kodim per kabupaten/kota di Solo Raya telah melakukan beberapa aksi untuk membantu menekan kasus penularan Covid-19 di wilayah Solo Raya.

"Korem 074 Warastrama bersama tujuh Kodim di Solo Raya ikut menggelar proses vaksinasi, dukungan obat untuk masyarakat, pembagian beras dan sembako dengan peran Babinsa di setiap desa dan kelurahan membantu upaya dalam penanggulangan Covid-19," papar Deddy.

Saturday, August 28, 2021

Blusukan ke Solo, Presiden PKS Bagikan Paket Sembako Covid-19

 


SOLO-- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengunjungi kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar untuk membagikan paket sembako bantuan Covid-19 dari Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al-Jufri.

Syaikhu mengunjungi RT 01 RW 1 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Ia menyapa masyarakat yang sempat sakit Covid-19 dan yang terdampak ekonomi. 

Syaikhu menyebut pembagian paket sembako Covid-19 adalah bagian dari program PKS berperan dalam penanggulangan Pandemi Covid-19. Saat ini, papar Syaikhu, telah berjalan Tim Reaksi Cepat Covid-19 (TRCC) PKS yang dibentuk di struktur PKS seluruh Indonesia. Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS juga tengah menggulirkan program Gerakan Nasional Peduli Kesehatan Keluarga melalui Rumah Keluarga Indonesia (RKI) se-Indonesia.

"Termasuk potongan gaji Anggota Fraksi PKS DPR RI untuk disumbangkan bagi penanganan Covid-19. Seluruh anggota PKS harus siap melayani rakyat di sekitarnya," kata Anggota Komisi I DPR RI ini Jumat (28/8/2021).

Syaikhu mendapatkan laporan dari Korem 074 Warastratama jika kondisi penularan Covid-19 di Solo Raya mulai melandai. Tentu kondisi ini harus dijaga dengan baik dengan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Yang perlu diantisipasi dalam kondisi mulai melandai ada ancaman tidak ketat lagi menerapkan protokol kesehatan karena dianggap sudah selesai. Apalagi sekarang muncul berbagai varian Covid-19 yang juga berbahaya," tutur dia. 



Widodo (75) yang akrab disapa Mbah Pong bersyukur mendapat perhatian dari PKS. Nenek yang tinggal berdua dengan anaknya ini setiap harinya berjualan nasi sayur untuk menyambung ekonomi. Kepada Presiden PKS, Mbah Pong mengaku dagangannya sepi sebab selama ini yang menjadi pelanggan utamanya adalah tukang becak.

"Sekarang sepi. Saya tetap masak buat aktivitas dan njagani tukang becak kalau mau makan kesini. Banyak yang bilang tidak punya uang, tapi saya bilang makan saja disini soal bayaran dipikir nanti," ujar Mbah Pong berkisah. 

Ia mengaku berterimakasih kepada PKS sebab selama ini ia berinteraksi dan melihat anggota PKS ramah dan baik. Salah satu pelanggan setia warungnya juga pengurus PKS Surakarta.

"Maturnuwun Pak Presiden PKS semoga berkah semoga lancar PKS semakin jaya selamanya. Maturnuwun," ungkap Mbah Pong.



Catatan PKS Kota Solo, 6 Bulan Kepemimpinan Mas Wali Gibran Rakabuming Raka

 


Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono menyampaikan, PKS memberikan catatan atas kepemimpinan Mas Wali Gibran Rakabuming Raka selama enam bulan memimpin pemerintahan Kota Solo. 

Pertama, PKS Kota Solo mengapresiasi vaksinasi Kota Solo yang sudah di atas 60%. Dalam penanganan pandemi tentu ini menjadi suatu prestasi jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

Kedua, dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Mas Wali kurang siap karena penyusunan RPJMD baru selesai 6 bulan setelah setelah dilantik. Dari RPJMD  yang telah dibahas di DPRD Kota Surakarta belum menunjukan keseluruhan janji kampanye selama pencalonan Walikota. Sehingga RPJMD terkesan normatif dan sama dengan walikota sebelumnya. Belum ada program genuine dari Mas Wali yang menjadi prioritas dan gebrakan. 

Bahasa RPJMD perlu dibuat dengan bahasa mudah dipahami oleh masyarakat. Sebagai perbandingan pada periode Walikota Hadi Rudiyatmo, agar mudah dipahami RPJMD dibahasakan dengan  singkatan 3 WMP (Waras, Wasis, Wareg, Mapan, Papan). Sehingga mudah dipahami oleh masyarakat apa yang akan dilakukan selama menjalankan pemerintahan. Kami menunggu gebrakan program Mas Wali untuk mewujudkan semua janji kampanye yang kemarin disampaikan.

Ketiga, gaya kepemimpinan Mas Wali yang dinilai masyarakat yang kurang sesuai dengan karakter budaya masyarakat Kota Solo. PKS menilai gaya komunikasi Mas Wali masih terlalu reaksional dan intimidatif. Contohnya dalam kasus Lurah Gajahan dan parkir mobil di sekolahan beberapa waktu lalu menimbulkan polemik di masyarakat yang kontraproduktif. 

PKS mengharapkan Mas Wali bisa merubah gaya kepemimpinan yang lebih 'njawani' dan egaliter sesuai dengan slogan kampanyenya menjadi Solo sebagai kota modern yang berbudaya. 

Keempat, Perhatian mengenai masalah pendidikan di masa Pandemi di Kota Surakarta belum menghadirkan solusi. PKS merekomendasikan Mas Wali agar segera memberikan solusi untuk masalah pendidikan di masa pandemi karena banyak keluhan masyarakat terkait dengan pembelajaran daring banyak menemui kendala yang dihadapi orang tua, sehingga capaian ilmu pengetahuan siswa masih sangat kurang.

Demikian catatan mengenai kepemimpinan Mas Wali dalam memimpin Kota Solo selama satu semester ini. Semoga dapat menjadi perbaikan bagi pemerintahan ke depan. 


Ketua DPD PKS Kota Surakarta

H. Daryono, ST

    

Monday, August 23, 2021

DUKUNG TUMBUHNYA UMKM, BPKK PKS PASAR KLIWON ADAKAN PELATIHAN OLAHAN CRISPY


Solo. Kondisi pandemi yang belum berakhir di negeri ini merupakan ujian yang harus dihadapi dengan sepenuh hati oleh kaum muslim. Sejatinya tidak ada yang sia-sia atas apa yang terjadi di muka bumi, semua ada hikmahnya.

Pelatihan olahan crispy oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Pasar Kliwon ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan akan dampak pandemi dan adanya alternatif usaha yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu di rumah. Bertempat di ruko Gajahan, 20 ibu-ibu perwakilan kelurahan di kecamatan Pasar Kliwon mengikuti pelatihan olahan crispy pada Ahad (22/08) mulai 10.00 - zuhur dengan dipandu oleh dra. Dewi Aminah dari Iswara Food.

Peserta cukup antusias mengikuti pelatihan mengolah crispy berbahan daging maupun sayur ini. Desniwati (56 th) yang berasal dari Sawahan Sangkrah dan merupakan peserta tertua senang sekali bisa ikut pelatihan ini. "Alhamdulillah tambah ilmu tentang olahan crispy. Harapannya kedepannya ilmu bisa sy tularkan ke anak saya biar bisa buka usaha sendiri. Terimakasih PKS dan Iswara Food atas pelatihan ini."

Acara ditutup dengan makan bersama olahan crispy berbahan daging ayam maupun aneka sayur yang dibikin oleh para peserta.






Adakan Kelas Konten Kreator di Masa Reses, Quatly Diapresiasi Para Generasi Z

 


Quatly Alkatiri, Wakil Ketua DPRD Jateng mengadakan masa resesnya di Dapil 7 Jawa Tengah dengan mengadakan kelas konten kreator untuk pemula “Rahasia Membuat Konten Yang Viral di Tiktok” pada 22 Agustus 2021. Acara tersebut digelar secara virtual zoom dan offline terbatas dengan prokes yang ketat di Aula DPD PKS Kota Surakarta. Pemateri acara adalah Wawan Saktiawan yang merupakan seorang Komika dan Konten Kreator.

Era digital telah melahirkan banyak konten kreator dari berbagai segmen mulai dari kuliner, teknologi terkini, wisata, hobby hingga otomotif. Politisi senior PKS, Quatly Alkatiti menilai anak muda yang didominasi oleh generasi Z ini harus ambil peran di era digital dengan menjadi konten kreator.

Menurut Wikipedia, generasi baby boomer lahir pada tahun 1946 hingga 1964, generasi X lahir pada tahun 1965 hingga 1980, lalu generasi Y atau sering disebut generasi milenial, lahir pada tahun 1981 hingga 1994, kemudian ada generasi Z lahir pada tahun 1995 hingga 2010 dan yang terakhir adalah generasi alpha, lahir pada tahun 2011 hingga 2025

“Anak-anak muda harus ambil peran untuk memberikan warna positif dalam perkembangan era digital”, ungkap Quatly. Ayah dari 7 orang anak ini menjelaskan bahwa anak muda harus memanfaatkan kesempatan emas untuk mejadi konten-konten kreator yang kreatif.

Quatly berharap dengan adanya perkembangan era digital saat ini, anak-anak muda bisa mengambil kesempatan emas untuk bisa menghasilkan uang dari channel yang dia bangun di internet terlebih saat ini kita masih mengadapi pandemi yang berdampak pada semua sektor termasuk sektor ekonomi. “Diperlukan adanya inovasi yang kreatif untuk bisa menghasilkan uang dari sosial media yaitu dengan menjadi konten kreator”, pungkas Quatly.


Ditemui usai acara, Faith Silmi yang merupakan salah satu peserta dalam acara kelas konten kreator ini mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap ada kelas lanjutan. “Acaranya bagus sekali, sangat bermanfaat untuk kami anak muda yang saat ini ingin menghasilkan uang dari hobi kami bermain sosmed”, ucap Faith.

Thursday, August 5, 2021

DIANGGAP MEMBERATKAN, ANGGOTA DEWAN FPKS TAK SETUJU POTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ASN KOTA SOLO UNTUK PANDEMI COVID-19

 




Rencana pemkot memotong tambahan penghasilan pegawai (TPP) menuai sorotan. Semestinya Pemkot mencari alternatif lain. Sebab, dalam kondisi seperti saat ini tentu sangat memberatkan bagi aparatur sipil Negara (ASN) golongan rendah.

“Saya termasuk yang tidak setuju. Menurut saya banyak mekanisme lain yang bisa dilakukan selain memangkas TPP ASN itu,” tegas anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Surakarta Abdul Ghofar Ismail.

Ada tiga hal yang membuat Ghofar tidak setuju dengan rencana pemangkasan TPP itu. Pertama, pemangkasan itu terkesan seperti pemaksaan karena bisa dipastikan tidak semua ASN setuju dengan rencana itu.

Menurut dia, TPP yang akan dipangkas itu merupakan penghasilan rutin yang diterima ASN setiap bulannya. Dan biasanya sudah dipilah-pilah sesuai peruntukan kebutuhan. Karena itu, dengan memangkas TPP empat bulan hingga akhir tahun tentu akan memberatkan para ASN, khususnya mereka yang golongan kepegawaiannya masih rendah.

“Kalau arahnya untuk empati, imbau saja ASN agar menyisihkan gajinya untuk disumbangkan. Mekanisme sumbangan ini bisa disalurkan melalui Basnaz baru nanti disalurkan ke satgas penanganan Covid-19,” ucap Ghofar.

Alasan lain adalah persoalan pembiayaan yang sebetulnya bisa diambilkan dari pos-pos anggaran lainnya. Menimbang postur APBD Perubahan 2021 dan kebutuhan belanja tidak terduga (BTT) serta kebutuhan bantuan sosial Rp 110 miliar yang diajukan dalam KUA/PPAS lalu, soal memangkas TPP ASN belum terlalu mendesak.

“Jika kita bandingkan dengan APBD 2020 lalu, PAD yang ditarget sebanyak Rp 402 miliar bisa tercapai Rp 490 miliar. Padahal waktu itu pemkot dipaksa (aturan pusat, Red) menganggarkan BTT sebesar Rp 153 miliar. Kemudian di akhir 2020 Silpa masih Rp 121 miliar. Tahun ini kan BTT dan bansosnya Rp 110 miliar, jadi masih di bawah anggaran kebutuhan tahun lalu,” ujar dia.

Kemudian masih ada celah mengubah anggaran dengan mekanisme mendahului anggaran. Andai kata situasi Covid-19 yang naik turun ini meledak dan memaksa diterapkannya lockdown total, anggaran masih  bisa diubah dengan mekanisme itu dan tidak perlu dikomunikasikan dengan DPRD.

“Tahun lalu saja mekanisme mendahului anggaran dilakukan lima kali. Menurut saya juga bisa diterapkan untuk ini sehingga tidak perlu memangkas TPP ASN. Kalau tetap harus butuh tambahan anggaran bisa memangkas anggaran belanjanya dari acress (cadangan belanja pegawai, Red),” terang Ghofar.

Mengingat kebijakan itu sudah digedok di rapat paripurna beberapa waktu lalu, di hanya bisa berpesan masih ada peluang bagi pemkot untuk mengambil opsi lain mengingat APBD Perubahan 2021 belum ditetapkan.

“Namun apabila tidak bisa diubah yang mesti diperhatikan adalah tidak menyamaratakan besaran persentase yang dikenakan untuk pemotongan. Yang penghasilannya banyak ya bisa maksimal persentasenya. yang penghasilan kecil ya jangan banyak-banyak,” tegas dia.

Selengkapnya baca di Sumber Berita Radar Solo