[Reses DPRD] Penerapan SSA Masih Dikeluhkan Warga Laweyan

PKS Kota Solo – Penerapan jalur sistem satu arah (SSA) di masih dikeluhkan warga Laweyan. Hal itu terungkap dalam reses Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Abdul Ghofar, yang digelar Jumat-Minggu (19-21/8/2016).
Ghofar mengatakan keluhan itu mengemuka di tiga dari empat lokasi reses yang ia lakukan yaitu di Karangasem, Mangkuyudan , Purwosari dan Sriwedari, dan Purwonegaran, Sriwedari. Masyarakat banyak mengeluhkan kondisi lalu lintas yang tidak berimbang.
“Keluhan mereka, Jl. Dr. Radjiman jadi sepi, sedangkan Jl. Samanhudi menjadi terlalu ramai,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di Kantor DPRD Kota Solo, Senin (29/8/2016).
Keluhan itu rata-rata disampaikan para pedagang atau bakul. Tidak berimbangnya volume kendaraan yang melintas berpengaruh pada omzet jualan mereka, khususnya di Jl. Dr. Radjiman. Pedagang di pinggir jalan itu mengaku sepi pembeli.
“Saya sudah meminta para bakul membuat paguyuban kemudian silakan menggelar hearing dengan DPRD Solo,” tuturnya.
Selain itu, banyak masyarakat yang terpaksa memutar arah cukup jauh untuk sampai ke lokasi tujuan. Padahal, masih sama-sama wilayah Laweyan. Ghofar mencontohkan, warga Pajang harus mengambil jalan memutar ke selatan melewati daerah Batik Keris agar bisa sampai ke Baron.
“Tak jarang, warga di sekitar Kampung Batik Laweyan harus memutar jauh untuk bisa ke Baron dan sekitarnya,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Lebih lanjut, keluhan-keluhan masyarakat yang mencuat selama reses sudah ia catat. Masyarakat juga dipersilakan menyampaikan aspirasi secara tertulis.
“Kalau reses biasanya yang bisa bicara cuma sedikit. Hasil reses akhirnya cuma sedikit. Dengan tulisan, aspirasi mereka bisa terkumpul banyak,” terangnya.
Sumber : Solopos / Editor : AR
Previous
Next Post »