Sunday, June 26, 2016

DPC PKS Laweyan Bagi Takjil Gratis

PKS Kota Solo - Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karangasem, Laweyan, Surakarta, Sabtu, 25 Juni 2016, membagikan takjil gratis kepada warga Karangasem dan sekitarnya. 150 paket takjil yang diangkut mobil khidmat PKS dibagi kepada masyarakat Kalurahan Karangasem. Selama ramadan tahun ini, setiap sabtu-ahad, bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kersa) DPC bekerjasama dengan pengurus DPRa membagi takjil secara bergilir ditiap DPRa yang ada diwilayah kecamatan Laweyan.
Takjil yang dibagikan berasal dari sumbangsih setiap kader PKS Laweyan yang dikoordinir oleh bidang Kesra dan Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Laweyan. Pengurus DPRa menyiapkan jadwal dan kader untuk pendistribusiannya. Koordinator Tebar Takjil, Rokhmad Soekarno menyatakan "Kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan manakala melihat kegembiraan masyarakat kala menerima takjil yang mungkin sederhana namun berarti".
Tebar takjil ini menjadi salah satu program unggulan Ramadan DPC PKS Laweyan. Semoga keberkahan ramadan tahun ini bisa tertebar melalui takjil yang dibagikan para kader.

DPC PKS Laweyan Gelar Buka Bersama Masyarakat Laweyan

PKS Kota Solo - Jumat (24/6), halaman kantor DPC (Dewan Pengurus Cabang) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Laweyan Surakarta dipadati oleh lebih dari 250an orang. Walau hujan mengguyur cukup deras, masyarakat yang hadir tetap khusyuk mengikuti rangkaian acara Buka Bersama DPC PKS Laweyan dan Masyarakat.
Dibuka dengan hafalan Al Qur'an oleh ananda Salma, salah satu anak kader PKS Laweyan. Lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua DPC PKS Laweyan, Anang Istanto. "DPC PKS akan terus berkhidmat, kalau istilah jawanya itu "ngabekti" kalian masyarakat di wilayah Laweyan ini, jadi bapak ibu, mohon terus mendampingi kami agar lebih bermanfaat lagi kedepannya."
Sebelum acara inti yaitu tausyiah dari Ustadz Haris, ada penampilan spesial dari ananda Zaimah, salah satu anak kader juga, yang membacakan terjemahan surat Al Ashr dengan langgam mocopat.
Kala adzan maghrib menjelang, panitia membagikan makanan berbuka. Bersamaan dengan hujan yang reda, acarapun berakhir. Semoga agenda tahunan ini akan terus berlanjut dan menjadi tradisi kebersamaan antara DPC PKS dan masyarakat yang harmonis.

Narasi : TyArini
Foto : Agus / RPF Solo

Saturday, June 25, 2016

Nasehat Tokoh Masyarakat Untuk PKS Solo: Tingkatkan Pelayanan Umat!

Tokoh Masyarakat Kota Surakarta, Haji Bisyir Nahdi (Ketua Yayasan Kustati) menerima kunjungan jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta dan Wakil Bupati Karanganyar, Rabu (22/6) malam di kediaman Haji Bisyir Laweyan, Surakarta.
Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar menyampaikan tujuan dari diadakan silaturahmi adalah untuk mempererat hubungan silaturahmi antara PKS dengan tokoh masyarakat, "Dalam kesempatan ini silaturahim kepengurusan baru maka saya perkenalkan para pengurus yang hadir agar saling mengenal dengan shahibul bait, Bapak Bisyir Nahdi" kata Ghofar
Bisyir Nahdi mengapresiasi silaturahim dari DPD PKS Surakarta ini dan berharap bisa dilakukan secara rutin untuk membicarakan berbagai hal penting tanpa harus dalam bentuk forum formal.
Haji Bisyir memberikan masukan untuk PKS dimana pengurusnya sebagian besarnya adalah anak-anak muda, "Di tengah kepercayaan masyarakat yang semakin menurun kepada partai politik saat ini. Maka PKS harus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pelayanan kepada umat. Paradigmanya jangan kebalik kalau menjabat di pemerintahan minta dilayani masyarakat. Tetapi harus menggunakan jabatan itu untuk melayani masyarakat secara baik. Dengan begitu PKS akan tetap di muka" ujar Haji Bisyir.
Dalam kunjungan silaturahmi ini diikuti oleh jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) seperti Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD), Budi Hartanto dan sekretaris MPD, M. Nafi Asrori, Sekretaris Dewan Syariah Daerah (DSD), Fakhrudin Nursyam, Ketua DPD PKS Surakarta, Abdul Ghofar Ismail, Wakil Ketua, Asih Sunjoto Putro, Sekretaris, M. Eko, Bendahara DPD Sugiyatno, Ketua Bidang Kaderisasi, Suryaatmajaya dan beberapa ketua bidang DPD. Turut hadir Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto. Serta anggota FPKS Quatly Al Katiri dan juga Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo.
Acara silaturahmi diisi dengan berbincang santai saling mengenal antar personal. Kemudian dilanjutkan dengan makan hidangan khas kesukaan Haji Bisyir. Acara silaturahmi diakhiri dengan foto bersama.

Bulan Ramadhan, Kader Perempuan PKS Solo Menghafal Al Qur'an

PKS Kota Solo. Ahad pagi (12/6), saat sinar matahari menyapa lembut disela-sela dedaunan di halaman sebuah gedung di timur Kota Solo. Motor-motor berjajar rapi. Para kader akhwat (perempuan) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berdatangan tepat pukul delapan pagi, memenuhi barisan tikar plastik yang digelar panitia.
Bidang Kaderisasi DPD (Dewan Pengurus Daerah) PKS Kota Solo mengumpulkan para kader akhwat dalam rangka mengisi bulan Ramadan dengan Menghafal Qur'an Bersama. Acarapun dimulai, dimeriahkan celoteh anak-anak yang khas tiap kegiatan yang pesertanya para akhwat dan didominasi kaum ibu.
Diawali dengan sambutan, mewakili bidang Kaderisasi, Erlin Susiloprapti menyampaikan bahwa, kegiatan ini sebagai motivasi bagi kader akhwat supaya selalu bersemangat mewarnai hari-harinya dengan Al Qur'an. Lebih lanjut, kaderisari berharap kegiatan ini akan diteruskan dimasing-masing DPC (Dewan Pengurus Cabang) PKS yang ada di kota Solo.
Sebagai tambahan semangat, ustadzah Annasikhah menyampaikan 10 point pentingnya kita terus berinteraksi dengan Al Qur'an. Dengan tilawah dan menambah ataupun menjaga hafalan. "Bergembiralah tatkala berinteraksi dengan Al Qur'an, jangan ingat susahnya," tandas Ustadzah Annasikhah.
Menuju acara inti, para peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan memulai menghafal, menyetorkan hafalannya serta bertilawah. Tanpa terasa adzan dhuhur berkumandang. Peserta bersegera melaksanakan sholat dhuhur berjamaah.
Sholat dhuhur ini menjadi akhir dari kegiatan hari ini. Panitia memberikan hadiah kepada para peserta yang merampungkan target hafalan dan tilawahnya, sebagai apresiasi semangat mereka.

Wednesday, June 22, 2016

Opini : Solo Semestinya Ramah Lansia

Tulisan ini dimuat di Harian Joglosemar, Jum'at (17/6)
Di kampung saya Gulon daerah Kecamatan Jebres, Kota Surakarta secara rutin sebulan sekali diadakan posyandu lansia. Acaranya beragam mulai dari pengobatan dan cek kesehatan gratis, sarapan soto bersama, penyuluhan kesehatan lansia dan kadang diselingi senam lansia. Tidak kurang dari 120 orang usia lanjut mengikuti agenda bulanan ini. Dan semua pembiayaan dari mulai obat-obatan, konsumsi,tenaga medis, kepanitiaan, dan lain-lainnya, semua swadaya warga. Pak RW selaku sesepuh kampung mampu mengkonsolisasikan berbagai potensi warganya sehingga bisa menyelenggarakan kegiatan ini secara rutin.

Yang menarik dari kegiatan ini adalah kehadiran lansia ke acara ini tidak semata-mata karena hendak berobat. Secara keluhan kesehatan, hampir semua mengeluhkan hal-hal yang mirip. Pegel linu, boyok keju, dan sejenisnya. Kehadiran mereka setelah saya dalami dan cermati dengan dialog, lebih pada upaya untuk melakukan sosialisasi dan hiburan. Sungguh mereka merasa sangat senang bertemu, ngobrol dengan sesama lansia sambil bercengkerama, sambil sarapan bersama, dan semua itu diladeni para muda yang penuh canda dan keakraban. Mereka merasakan eksistensinya masih di perhatikan dan di layani, dan itu sangat menyenangkan buat mereka yang sebagiannya sudah harus diantar jemput menuju lokasi acara karena sdh tidak mampu lagi berjalan meskipun hanya puluhan meter saja.
Pertanyaannya adalah, apakah fenomena seperti ini juga terjadi disemua kampung disolo ini? Atau hanya dikampung-kampung yang warganya peduli dengan lansia saja? Lantas ada berapa banyak kampung yang sudah terkoordinir melakukan kegiatan serupa ini? Yang sederhana sebenarnya secara konsep, tapi cukup signifikan dirasakan manfaatnya oleh para lansia. Pertanyaan selanjutnya, sudahkah pemerintah kota melakukan intervensi kebijakan yang pro lansia dan di lakukan secara massif ke seluruh kampung di semua kelurahan di kota Surakarta ini?
Publik hearing RPJMD 
Beberapa waktu yang lalu, bapeda mengundang masyarakat lintas segmen untuk dimintai masukan terkait konsep RPJMD yang sedang disusun oleh pemkot, dan saya berkesempatan hadir juga mewakili unsur pimpinan komisi 3 DPRD kota Surakarta. Ada banyak sekali masukan masyarakat. Yang menarik adalah, beberapa hadirin ternyata secara usia sudah termasuk lanjut, karena diatas 70 tahun. Dan ketika beliau-beliau ini menyampaikan usulan, setelah mencermati draft yang diberikan, mereka berkesimpulan Bahwa RPJMD belum mengakomodasi lansia sama sekali. Sehingga sangat perlu dimasukkan program yang menunjukkan pemkot solo tidak hanya mengusung sebagai kota layak anak saja, tetapi juga menjadi kota layak lansia.
Ada beberapa alasan mengapa Solo harus menjadi kota yang ramah lansia. Pertama, secara regulasi atau peraturan perundang-undangan, jelas sekali Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, mengamanahkan kepada pemerihtah untuk melakukan intervensi aktif guna mensejahterakan penduduk lansia. Seperti tertuang dalam pasal 7 yang berbunyi: pemerintah bertugas mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang menunjang bagi terlaksananya upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Kedua, secara jumlah, penduduk lansia di kota Solo ini tidak kurang dari 10 persen. Ini berdasar pada pengertian lansia menurut UU no 13/1998 yang menyatakan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun. Data statistik dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2013 misalnya, menunjukan jumlah lansia sebanyak 10,49 persen.
Ketiga, tidak semua lansia berada di lingkungan keluarga yang fungsi keluarganya berjalan sehat. Padahal ada hubungan positif yang sangat kuat antara fungsi keluarga dan kualitas hidup lansia. Sebagaimana yang di utarakan Ekawati Sutikno (2011) dalam tesisnya yang berjudul Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia, yang menyebutkan:”hasil analisa regresi logistik ganda menemukan lansia yang berasal dari keluarga sehat memiliki kemungkinan untuk berkualitas hidup yang baik 25 kali lebih besar daripada lansia dengan fungsi keluarga yang tidak sehat”.

Keempat, kita semua jika diberikan umur panjang, pada akhirnya juga akan menjadi lansia. Artinya, kebijakan yang pro lansia sesungguhnya adalah kebijakan bukan untuk siapa-siapa,melainkan untuk kita juga nantinya. Bahkan disolo ini sudah ada komisi daerah (komda) lansia dimana bapak wakil walikota menjadi ketuanya. Maka sudah sewajarnya pemerintah kota memberikan perhatian lebih untuk mensejahterakan lansia.
Usia lanjut merupakan fase menurunnya kemampuan akal dan juga fisik. Fase ini bisa diminimalisir dampak negatifnya sejak dini melalui berbagai program atau aktifitas yang di inisiasi oleh pemerintah, masyarakat maupun para akademisi.
Kelima, karena solo dikenal sebagai pusat budaya jawa. Dalam konteks budaya jawa, sangat memberikan perhatian dari sisi penghormatan kepada yang lebih tua. Dalam urusan bahasa bicara misalnya, yang juda harus "ngajeni" dengan menggunakan krama inggil. Demikian juga dalam hal memberikan penghormatan dalam berbagai seegi kehidupan, lansia dalam tradisi jawa sangat dimuliakan. Maka pemkot Solo semestinya memberikan contoh baagi daerah lain dalam hal memuliakan lansia, dengan intervensi dalam aspek kesejahteraan mereka secara lebih paripurna.
ditulis oleh Sugeng Riyanto, S.S
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dan Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo

Awas, Penurunan Tanah Tanggul Semanggi!

PKS Kota Solo – Komisi II DPRD Solo menyoroti potensi penurunan tanah di tanggul sepanjang anak Sungai Bengawan Solo wilayah Semanggi, Pasar Kliwon. Tanggul rawan kembali tergerus setelah bencana banjir akhir pekan lalu.
Anggota Komisi II, Quatly Abdulkadir Alkatiri, meminta pemerintah serius menyiapkan infrastruktur pengendali banjir. Menurut dia, kondisi tanggul di sejumlah kawasan selama ini tak lagi ideal untuk menahan limpasan air. Quatly juga mendorong pemerintah mengkaji opsi relokasi bagi warga di kawasan tanggul.
“Harus ada solusi komprehensif agar warga tak menjadi langganan banjir,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, ruas tanggul yang longsor di RW 007 sebelumnya telah mencapai 60 meter dengan lebar 3 meter. Kini tanggul tinggal selebar 2 meter selepas terkena banjir 2007. Adapun longsoran tanggul di RW 023 sepanjang 150 meter.
Sumber : Solopos

Tuesday, June 21, 2016

Ketua PKS Solo Ikut Membersihkan Rumah Warga Korban Banjir


SOLO - Hujan lebat pada Sabtu (18/6) sore yang mendera Kota Solo dan sekitarnya membuat Sungai Bengawan Solo meluap. Hampir setiap kecamatan di daerah kota Solo dan sekitar terkena banjir. Merespon hal tersebut Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo mendirikan posko bencana banjir di setiap kecamatan di kota Solo, Laweyan, Banjarsari, Jebres, Pasar Kliwon, dan Serengan. 

Posko didirikan sejak Minggu pagi (19/06) hingga Senin petang (20/06). Posko ini didirikan untuk memudahkan upaya penyaluran bantuan dan proses evakuasi warga. Setelah air surut, petugas posko dan kader relawan lainnya bersama masyarakat membersihkan rumah warga yang terkena banjir. Ketua PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail ikut serta membersihkan rumah warga Korban Banjir di wilayah Serengan, Surakarta. Tampak turut serta dalam Aksi recovery tersebut Ketua Bidang Kepanduan Alam Firmansyah dan Ketua Bidang Kaderisasi, R. Surya Atmajaya. 

Selain itu, posko PKS juga melayani pelayanan kesehatan gratis dari tim medis. "Kami juga melayani pengobatan gratis untuk seluruh masyarakat. Karena biasanya setelah banjir dan cuaca yang tak menentu seperti ini banyak warga rawan terserang berbagi penyakit." Ujar Novi, salah satu petugas posko di daerah Serengan.

Bantuan baik dari kader, simpatisan ataupun masyarakat umum terus mengalir. Bantuan yang diberikan kepada warga berupa bahan makanan, mie instan, Menu Sahur dan Buka, Minuman, dan alat kebersihan.

Launching Rumah Khidmat DPRa PKS Kal. Kerten, Laweyan

PKS Kota SOLO - Hujan lebat tak mengurangi antusias dan semangat warga Kelurahan Kerten untuk menghadiri Launcing Rumah Khidmat Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kelurahan Kerten Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada Sabtu (18/6). Acara sore itu dibuka dengan pengajian yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Surakarta, Asih Sunjoto Putro.
Sebagai puncak acara, Ketua Umum DPD PKS Surakarta, Abdul Ghofar meresmikan Rumah Khidmat DPRa Kerten. Rumah Khidmat ini akan memberikan beberapa layanan kepada masyarakat di wilayah Kerten. Diantaranya, Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang akan memberi pelatihan ketrampilan kaum wanita, Rumah Cerdas sebagai pusat bimbingan belajar anak usia sekolah dan Rumah Peduli yang akan memberikan layanan kesehatan.
"Semua layanan itu kita berikan dengan gratis bagi warga yang memiliki kartu anggota PKS. Kartu anggota PKS akan kita buatkan untuk warga yang mendaftar di Rumah Khidmat", kata Wahyudi selaku ketua DPRa Kerten.
Adzan maghrib berkumandang, masyarakat yang hadir berbuka dengan takjil yang telah disiapkan. Seiring dengan hujan yang mulai reda,usai pula acara launching Rumah Khidmat sore itu.
Narasi : TyArini
Fotografer : Didik H / RPF Solo

Sunday, June 19, 2016

Solo Terkena Banjir, PKS Solo Dirikan Posko dan Salurkan Donasi

Bermula dari hujan lebat dari Sabtu (18/6) kemarin sore hingga malam hari. Minggu (19/6) pagi tadi beberapa daerah di bantaran Sungai Bengawan Solo terkena banjir. Untuk merespon banjir tersebut, Kepanduan PKS Kota Surakarta mendirikan posko di Kelurahan Joyotakan, Serengan dan kantor Sekretariat DPC PasarKliwon. 
Kepanduan PKS Kota Surakarta juga mengajak masyarakat yang tidak terkena dampak untuk turut serta menyalurkan bantuan langsung berupa nasi bungkus, biskuit, mie instant, alat kebersihan, sapu, serok dll bisa  melalui Posko PKS di Kelurahan Joyotakan, Serengan dan DPC PKS Pasarkliwon. Bantuan berupa uang bisa melalui transfer ke Rek BSM 7094483403 a.n. Sugiyatno konfirmasi bantuan atau transfer SMS / WA ke No. 085728282413 / 082324282402

Tingkatkan Wawasan Kebangsaan, Abdul Kharis Sosialisasi Empat Pilar

PKS Kota Solo - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V, Abdul Kharis Almasyhari kembali bertemu konstituen di daerahnya. Dr. Abdul Kharis menyelenggarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dilaksanakan pada Sabtu (18/6) kemarin mulai jam 16.00 di Rumah Makan Boga Bugi Solo. Acara ini dikemas sekaligus buka bersama dengan konstituen.
"Selain menjadi amanah Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR), pemahaman empat pilar kebangsaan ini sangat penting bagi masyarakat. Dengan pemahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan, masyarakat akan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat," ujarnya.
“Apalagi saat ini bertepatan dwngan bulan Ramadan. Kita bisa mengenang kembali kejadian yang bersejarah yairu proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Yang pada waktu itu adalah bulan Ramadan. Bulan yang penuh berkah bagi bangsa Indonesia ini pada khususnya” tambah Dr. Abdul Kharis yang saat ini dipercaya menjadi Ketua Komisi 1 DPR RI tersebut.
Lebih lanjut, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini mengatakan dengan pemahaman empat pilar,masyarakat akan lebih berdikari dan tidak selalu tergantung dengan pihak-pihak asing. karena saat ini situsi ekonomi baru menurun, maka dibuqtihkan kerja keras dan kreativitas segenap warga agar kita segera situasi ekonomi kita segera membaik.
"Pemahaman yang komprehensif terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, juga bisa menjadi benteng bagi masyarakat dan kaum muda pada khususnya dari pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia. Ketergantungan kita terhadap asing masih kuat, dan harusnya dengan potensi yang ada di Indonesia harusnya kita bisa berdikari dan hal itu harus ditanamkan kepada masyarakat," lanjut Kharis.
Dalam sosialisasi empat pilar tersebut, Abdul Kharis mengundang 160 orang masyarakat Surakarta. Kharis berharap dari sosialisasi tersebut empat pilar kebangsaan semakin membumi di Surakarta. (ar)

Monday, June 13, 2016

TKW Rita Divonis Mati, FPKS: Pemerintah Wajib Berikan Bantuan Hukum

Jakarta , PKS Kota Solo – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mendesak pemerintah untuk segera turun tangan dalam memberikan bantuan hukum terhadap TKW asal Ponorogo Rita Krisdianti yang divonis mati oleh pemerintah Malaysia, berupa hukuman gantung.
“Sesuai dengan amanat konstitusi, negara harus hadir dalam upaya memberikan perlindungan bagi WNI yang berada di luar negeri,” jelas Kharis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6).
Diketahui, TKW Rita divonis mati oleh Pemerintah Malaysia atas dugaan keterlibatannya dalam kasus penyelundupan 4 kilogram sabu-sabu di dalam koper saat berada di Bandara Bayan Lepas, Penang, Malaysia, pada 10 Juli 2013. Rita ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia karena diduga dijebak oleh mafia narkotika saat berada di New Delhi, India, dengan modus penitipan koper yang berisi pakaian.
Oleh karena itu, Kharis memintah Pemerintah Indonesia untuk mengajukan proses banding atas vonis mati tersebut.
“Pemerintah Indonesia harus bisa melakukan diplomasi dengan Malaysia, karena berdasarkan pengakuan yang bersangkutan, dia tidak tahu menahu dengan keberadaan narkoba tersebut,” jelas Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Solo Raya tersebut.
Kharis memberikan contoh perlindungan warga negara Indonesia tersebut, seperti yang dilakukan Pemerintah Filipina terhadap Marry Jane yang mengalami permasalahan serupa.
“Meskipun kita menghormati kedaulatan hukum negara Malaysia, tetapi kita berkepentingan untuk memberikan perlindungan dengan memberikan penampingan hukum secara maksimal,” tegas Kharis.
Sumber : PKS

Dibongkar dan Dibangun Ulang, Pembangunan Halte BST Eman-eman

PKS Kota Solo - Sebanyak 10 lokasi halte Batik Solo Trans (BST) Koridor I dibongkar dan dibangun ulang dengan konsep terbuka, Jumat (13/5/2016). Pembangunan satu unit halte BST itu menelan anggaran Rp300 juta. Namun, pembangunan halte tersebut menuai kritik dari kalangan legislatif.

Wakil Ketua DPRD Solo Abdul Ghofar Ismail menilai Pemkot tidak matang dalam menyusun perencanaan saat membangun halte BST. Mestinya saat membangun halte itu sudah direncanakan, sehingga tidak asal bangun kemudian dibongkar. “Eman-eman, sudah dibangun sekarang dibongkar dan diganti lagi. Anggarannya juga lumayan,” katanya.

Dalam merencanakan, Dishubkominfo diminta membuat master plan yang tepat dan dipikirkan masak- masak. Jangan sampai ketika ada penggantian pimpinan kemudian ide berubah. Dia lebih sepakat apabila Dishubkominfo memenuhi kebutuhan halte di semua koridor terlebih dahulu. Dirinya sangat menyayangkan apabila halte yang masih kokoh itu malah dibongkar. “Ini sama saja muspra bangun halte,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat mengemukakan pembongkaran halte BST dilakukan karena berakhirnya masa kontrak pihak ketiga pada tahun ini. Diketahui, Pemkot menggandeng pihak ketiga dalam pembangunan halte BST koridor I. Dengan berakhirnya masa kontrak yang dijalani selama enam tahun ini, maka halte dibongkar.

“Halte kemudian kami bangun lagi dengan anggaran dari APBD Kota dan Provinsi total Rp3 miliar,” kata Herman, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (13/5/2016).

Herman menyebutkan ada sebanyak 10 halte BST koridor I dibongkar dan diganti dengan yang baru. Jika dihitung dengan total anggaran Rp3 miliar, biaya pembangunan satu unit halte menghabiskan dana Rp300 juta. Halte tersebut disesuaikan dengan halte BST lain dikonsep terbuka.

“Saat ini 10 halte BST didesain tertutup kaca. Tapi kami ganti dengan konsep terbuka,” katanya.

Herman berencana mengganti seluruh halte BST dengan konsep terbuka. Menurutnya desain halte terbuka lebih rapi, luas dan memberi kenyamanan tersendiri bagi pengguna BST. Sejauh ini konsep halte tertutup kaca rawan tindak kejahatan dan sering kali digunakan untuk tiduran anak jalan maupun orang terlantar. Selain itu dari segi pemeliharaan lebih mudah.

“Halte sekarang diganti dengan besi dan terbuka agar terlihat lebih luas, jadi memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi umum,” katanya.
Sumber : Solopos

Takjil Gratis dikantor DPC PKS Laweyan

PKS Kota Solo - Spanduk bertuliskan Takjil Gratis menghiasi halaman kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Laweyan dibulan Ramadan tahun ini. Sebuah meja dengan barisan paket takjil tertata rapi siap dibagi untuk para pengguna jalan yang melintas didepan kantor DPC.
Dua hingga tiga orang kader secara bergantian tiap hari membagikan paket takjil. Menunyapun berganti tiap hari, kadang es dawet, kolak pisang atau es buah.
Ramadan 1437 H ini, DPC PKS Laweyan membuat program Takjil Gratis yang dibagi tiap senin-jumat menjelang berbuka. Ketua panitia Ramadan DPC Laweyan, Sriyanta menyatakan "Bersama para kader, DPC Laweyan bertekad untuk mewarnai ramadan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih dekat dan manfaat bagi masyarakat."
Narasi : TyArini
Foto : Wahyu S

DPC PKS Laweyan Surakarta Menebar Berkah Takjil

PKS Kota Solo - Diawali dari Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Laweyan Surakarta, Sabtu, 11 Juni 2016, 150 paket takjil yang diangkut mobil khidmat PKS dibagi kepada masyarakat Kalurahan Laweyan. Selama ramadan tahun ini, setiap sabtu-ahad, bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kersa) DPC bekerjasama dengan pengurus DPRa membagi takjil secara bergilir ditiap DPRa yang ada diwilayah kecamatan Laweyan.
Takjil yang dibagikan berasal dari sumbangsih setiap kader PKS Laweyan yang dikoordinir oleh bidang Kesra dan Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Laweyan. Pengurus DPRa menyiapkan jadwal dan kader untuk pendistribusiannya. Koordinator Tebar Takjil, Rokhmad Soekarno menyatakan "Kegiatan ini menjadi lebih menyenangkan manakala melihat kegembiraan masyarakat kala menerima takjil yang mungkin sederhana namun berarti".
Tebar takjil ini menjadi salah satu program unggulan Ramadan DPC PKS Laweyan. Semoga keberkahan ramadan tahun ini bisa tertebar melalui takjil yang dibagikan para kader.
Narasi : TyArini
Foto : Agus / RPF Solo

Thursday, June 9, 2016

Pemkot Diminta Kaji Ulang Anggaran 1 Miliar Untuk Bansos Kesehatan

PKS Kota Solo - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Pemkot tidak nekat menggulirkan program bantuan sosial (bansos) bagi peserta Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta Silver (PKMS) Silver. Kebijakan tersebut dapat berdampak hukum karena dinilai melanggar Permendagri No.32/2011 tentang hibah dan bansos.

Dalam Pasal 1 angka 16 Permendagri, risiko sosial adalah peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung individu, keluarga, kelompok dan atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberi bansos akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.

Anggota Badan Anggaran DPRD, Quatly Abdulkadir Alkatiri, menilai peserta PKMS Silver sulit memenuhi kriteria bansos karena tidak terdaftar sebagai warga miskin. Dia meminta Pemkot mengkaji ulang penganggaran Rp 1 miliar untuk bansos kesehatan.

Menurut Quatly, aturan pencairan bansos yang mensyaratkan pemegang PKMS Silver melampirkan kuitansi biaya RS menunjukkan mereka sebenarnya mampu membiayai pengobatan sendiri.

“Logikanya mereka bukan warga miskin karena mampu membayar, terlepas ada yang mendapat uang dari berhutang,” ucap legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sumber : Solopos

Pengelolaan Sunday Market Harus Dimulai Dari Nol

PKS Kota Solo - Pengaruh Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market terhadap pengelolaan Sunday Market disebut sangat kuat sejak lama. UPTD Sarana Prasarana Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo selama ini tak berani memutus kerja sama lantaran dominasi paguyuban di Sunday Market.

Hal itu terungkap dalam rapat Komisi III DPRD dengan Disdikpora, Inspektorat, Bagian Hukum dan HAM Pemkot serta Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Solo, Pertemuan itu adalah rapat lanjutan menyikapi polemik Sunday Market.

Wakil Ketua Komisi III, Sugeng Riyanto, mendorong pengelolaan Sunday Market ditata dari nol seiring berlakunya Perda Retribusi Daerah tahun 2016, 2 Juli mendatang. Sugeng menegaskan harus ada sosialisasi ulang pada pedagang agar hanya membayar retribusi sesuai perda yakni Rp2.500 per meter persegi lahan jualan. 

“Penarik retribusi ke depan juga harus UPTD. Kami siap menyetujui anggaran apabila butuh tambahan pegawai.” ungkapnya.

Sumber : Solopos

Tuesday, June 7, 2016

PKS Laweyan Surakarta Sambut Ramadhan bersama Masyarakat

PKS Kota Solo - Nasyid Shouthul Harakah mewarnai ahad pagi (5/6) di kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Laweyan, Surakarta. Masyarakat sekitar mulai berdatangan meramaikan suasana. Seperti agenda rutin tiap ahad pagi diawal bulan, masyarakat bersama para kader PKS mengikuti Senam Sehat Bersama PKS.
Istimewanya senam kali ini, usai senam dan sarapan pagi, acara senam dilanjutkan dengan tarhib ramadhan (pawai menyambut ramadhan) menggunakan kereta kelinci dan motor menyusuri jalanan di wilayah kecamatan Laweyan. Selain mengingatkan masyarakat tentang datangnya bulan Ramadhan, pawai juga membagi-bagikan jadwal imsyakiyah kepada masyarakat sekitar.
Mengakhiri rangkaian acara sambut Ramadhan, Lajnah Al Qur'an DPC PKS Laweyan mengadakan Mukhayyam (Pelatihan) Al Qur'an bagi kader akhwat (perempuan) yang mentargetkan selesai juz 30. Ramadhan tahun ini, DPC PKS Laweyan akan disemarakkan dengan berbagai kegiatan seperti tabligh akbar, tebar ta'jil, layanan da'i, dan i'tikaf di akhir ramadhan
Narasi : TyArini
Foto : Didik H / RPF Solo

Sambut Kegembiraan Ramadhan dengan Pawai Tarhib Ramadhan

PKS Kota Solo - Setelah menggelar bakti sosial minggu lalu, kali ini Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengajak masyarakat menyambut Ramadhan dengan menggelar Pawai Tarhib Ramadhan. Pawai Tarhib Ramadhan diadakan pada Sabtu (04/06) sore dengan menggunakan kereta mini (sepur kelinci) diikuti oleh kader, simpatisan dan masyarakat sekitar. DPC PKS Serengan yang turut serta pawai ikut menggembirakan hati masyarakat Serengan dalam menyambut dan mempersiapkan diri atas kedatangan bulan suci Ramadhan.
Pawai berlangsung dengan meriah dan penuh kegembiraan. Antusias masyarakat yang begitu besar mengharuskan panitia menambah gerbong kereta kelinci. Fiki humas DPC PKS Serengan menyampaikan bahwa pada mulanya panitia hanya menyediakan satu mobil pick up dan empat gerbong kereta mini. Namun, karena tidak muat, maka panitia mendadak memesan satu kereta lagi dengan dua gerbong.
Satu mobil pick up dan 6 gerbong kereta mini yang diisi penuh penumpang serta iring - iringan sepeda motor berkeliling Kecamatan Serengan. Sambil berkeliling, peserta pawai membagikan jadwal imsakiyah kepada masyarakat. Selain itu, Orasi berapi - api terdengar dari mobil pick up yang dipimpin oleh Ketua Bidang Humas DPC PKS Serengan, Kismadi, membuat rombongan pawai makin semangat, "Kepada masyarakat serengan dan sekitarnya, PKS mengajak untuk menyambut datangnya bulan ramadhan dengan penuh khidmat, bergembira dan bersahabat" ujar Kismadi penuh semangat.

Wednesday, June 1, 2016

Menikmati Sore Bersama Sekolah Ibu

PKS Kota Solo - Sore itu puluhan ibu-ibu berkumpul di pusat kegiatan Sekolah Ibu Kraton Ulo untuk mengikuti pelatihan ketrampilan pengolahan daur ulang sampah plastik. Sekolah ibu Kraton Ulo merupakan kegiatan yg dilaksanakan rutin setiap bulan sekali guna meningkatkan kualitas diri dalam bentuk pembinaan moral, penyuluhan kesehatan, dan pelatihan ketrampilan yg berkaitan dengan aktivitas seorang ibu. Pelatihan kali ini bekerja sama dg Komunita Peduli Perempuan dan Anak (KPPA) Benih yg diwakili oleh Nur Hamsih.
Pelatihan kali ini bertujuan memberikan tambahan  ketrampilan kepada anggota Sekolah Ibu tentang  mengolah barang bekas berupa botol plastik menjadi barang yang bisa dimanfaatkan untuk perlengkapan rumah tangga, seperti membuat vas tanaman hidroponik, tempat Alat Tulis Kantor (ATK), tempat alat masak, dan tempat menyimpan barang-barang kecil.
"Diharapkan dengan kegiatan ini, bisa menginspirasi masyarakat sekitar tentang pemanfaatan sampah dan tentang perlunya kita menjadi masyarakat yang peduli akan lingkunga" pungkas Anita Otede selaku koordinator Sekolah Ibu yang dibentuk oleh Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pengurus Ranting (DPRa) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalurahan Jajar.
Rilis : Ika
Foto : Didik Hariyanto/RPF Solo

Sambut Ramadhan, DPC PKS Serengan Gelar Bakti Sosial

PKS Kota Solo - Serangkaian Acara diadakan oleh  Dewan Pengurus Cabang (,DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Serengan untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1436 H. Diantara kegiatan tersebut adalah kajian dan bakti sosial berupa Pemeriksaan dan Pengobatan Gratis, Cek Kadar Gula Darah dan Asam Urat Murah, Penjualan Sembako murah dan Penjualan Pakaian Bekas Pantas Pakai.
Kajian Jelang Ramadhan dimulai pada pukul 08.00, bersama Ust. Bambang Sudarsono membahas fiqih seputar puasa Ramadhan. Setelah kajian selesai, maka Bakti Sosial dimulai. Banyak dari peserta kajian yang langsung mendaftar untuk periksa dan berobat. Sembari mengantri periksa, banyak pula peserta yang langsung berbelanja sembako dan pakaian pantas pakai. Pakaian yang dikemas dengan rapi dan wangi, walaupun bekas, tetap menarik bagi warga setempat. Apalagi pakaian - pakaian tersebut dijual dengan harga yang sangat murah, mulai dari Rp. 2.000,- hingga Rp. 10.000,-.
Dengan tema Ramadhan berkhidmat, bergembira dan bersahabat, DPC PKS bermaksud memaksimalkan usaha dalam pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan bakti sosial dipilih sebagai rangkaian dari kajian. "Dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar dan sekaligus menggembirakan masyarakat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan"tutur Fiki, Humas panitia

Sunday Market Manahan, Dewan: Ada Indikasi Kebocoran PAD

PKS Kota Solo - Komisi III DPRD Kota Solo mengindikasi ada kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disetor oleh pihak UPTD Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo. Tak tanggung-tanggung, nilai setoran diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Solo Sugeng Riyanto mengatakan, ada potensi sejumlah nominal retribusi yang menguap. Ia merincikan, jumlah pedagang saat ini mencapai sekitar 1.900. Apabila hanya diklaim berjumlah 1.500 saja, maka ada 400-an pedagang yang tak terhitung.

“Rata-rata retribusi Rp 2.500, maka tiap pekan bisa bocor Rp 1 juta. Dalam setahun bisa Rp 50 juta. Aturaanya per meter Rp 2.500 namun faktanya ada tarikan yang didasarkan pada jenis dagangan. Bisa mencapai Rp 50 ribu per tarikan,” terang legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Bahkan, lanjut Sugeng, pihaknya mendengar ada pungutan liar (Pungli) kepada PKL baru. Maka dari itu, Sugeng meminta agar DPPKA segera mengklarifikasi dan melengkapi data retribusi itu. Di sisi lain, ia pun mendorong Inspektorat melaporkan setiap temuan kepada Walikota. 

Sumber : Timlo