Maksimalkan Wisata Kota Solo, Dewan Matangkan Perda Pariwisata

PKS KOTA SOLO – DPRD Kota Surakarta tengah menggodok Peraturan Daerah (Perda) mengenai Rencana Induk Pariwisata Kota Solo. Perda tersebut diproyeksikan untuk merumuskan perencanaan pengembangan pariwisata selama 10 tahun mendatang.
Anggota Pansus, yang juga sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro mengatakan pihaknya hendak menuangkan kebijakan untuk mendongkrak pariwisata Kota Solo.
“Rencananya akan berlaku mulai 2016 hingga 2026. Artinya selama 10 tahun ke depan ada perencanaan dan rumusan bagaimana memaksimalkan pariwisata di tengah keterbatasan potensi di Kota Solo,” ungkapnya, Selasa (23/8/2016).

Menurut Asih, kekurangan yang dimiliki Kota Solo adalah potensi sumber daya alam. Namun demikian, hal tersebut dapat disiasati dengan pendirian lokasi wisata seperti wahana modern.
“Solo kan tidak punya sumber air besar seperti laut. Padahal kalau kita lihat wisata air kan jadi salah satu favorit banyak orang. Maka kita juga akan coba membikin wisata air buatan, seperti waterboom,” sebutnya.
Salah satu opsi lain yang bisa dikembangkan adalah sinergi dengan kawasan sekitar Solo. Asih mengatakan, perlu adanya kerja sama dengan daerah seperti Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo maupun Boyolali untuk semakin meningkatkan kunjungan wisata.
Namun demikian, perencanaan yang dikembangkan tak akan serta merta menghapus trademark Kota Solo sebagai kota budaya. Predikat tersebut justru akan dimaksimalkan sebagai salah satu daya tarik kunjungan wisata.
“Kalau nanti dituangkan dalam sebuah event budaya yang rutin, bisa menjadi potensi menjanjikan. Seperti di Bandung, Angklung Mang Ujo banyak dilihat orang. Yang jelas harus ada perencanaan ke depan, dan target secara konkret,” katanya.
Apabila sudah ditetapkan, imbuh Asih, selanjutnya Perda tersebut akan diterjemahkan setiap tahunnya. “Dua bulan lagi atau dalam masa sidang ketiga nanti pasti sudah selesai,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Reny Widyawati mengatakan, Pemkot perlu menggagas sebuah pergelaran yang bisa menjadi produk wisata khas Kota Solo.
Dengan keberadaan agenda budaya, bisa dijadikan bahan pengembangan lebih lanjut. “Cari saja yang benar-benar khas dan tidak ada di kota lain. Setelah itu dikembangkan secara optimal,” ucapnya.
Sumber : Joglosemar.co
Previous
Next Post »