Thursday, December 31, 2020

Profil Daryono Ketua DPD PKS Surakarta yang Baru; Dari Aktivis Mahasiswa Menjadi Nakhoda Partai



Kursi kepemimpinan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo telah beralih dari Abdul Ghofar Ismail ke Daryono. 

Ya, pria kelahiran Cilacap 13 Desember 1977 itu kini menjabat Ketua DPD PKS Solo periode 2020 - 2025.

Perjalanan karier politik Daryono bermula ketika dirinya berusia 21 tahun, tepatnya pada tahun 1998. 

Saat itu Daryono juga tengah mengenyam pendidikan Teknik Sipil di Universitas Sebelas Maret (UNS) dan memasuki tahun ketiga.

"Euforia tahun 1998. Massa reformasi. Hampir aktivis mahasiswa terlibat dalam dunia politik," ujarnya kepada TribunSolo.com, Kamis (31/12/2020).

Termasuk dirinya yang saat itu tergabung dalam aliansi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Sejumlah forum dikusi politik yang dihadiri sejumlah tokoh, sebut saja Amien Rais dan Hidayat Nur Wahid, sering didatanginya. 

Itupun untuk menambah dan mengasah wawasan politik Daryono. 

"Hampir tokoh-tokoh nasional turun semua di acara mahasiswa tahun 1998," kata Daryono.

Seiring waktu, Daryono semakin mantab menceburkan diri ke dunia politik. Bergabung dengan Partai Keadilan, cikal bakal PKS, dipilihnya. 

Ia bergabung tahun 1998. Pemikiran tokoh-tokoh Partai Keadilan, diantaranya Muhammad Fajri dan Quatly Abdulkadir Alkatiri memantapkannya bergabung. 

Saat itu pula, Muhammad Fajri menjabat sebagai Ketua Partai Keadilan. 

"Dari beliau yang mengenalkan politik ke saya," tutur Daryono. 

Keputusan Daryono terjun ke dunia politik ternyata sudah membicarakan bersama orang tuanya, Sankarta dan Siyem yang berprofesi sebagai petani di Cilacap. 

Pria yang hobi bersepeda itu menjelaskan keputusannya terjun ke dunia politik untuk berdakwah dan sosial. 

Kedua orang tua Daryono memberikan restu untuk anak bungsunya itu meniti karier politik bersama Partai Keadilan. 

Namun, ada sebuah pesan yang disampaikan Sankarta dan Siyem untuk sang anak. 

"Orang tua saya berpesan, jadi orang baik. Jangan tergoda dunia politik yang penuh dengan intrik. Tetap jadi orang baik, jujur, dan amanah," ucap Daryono. 

Tak ada darah politik yang mengalir dalam keluarga. Keenam kakak Daryono tidak ada yang merambah dunia itu. 

Kakak Daryono memilih menjadi guru SD, dosen hingga perangkat desa.

Daryono benar-benar memulai kariernya dari nol. Dimulai menjadi anggota dan saksi Partai Keadilan pada Pemilu 1999.

Waktu itu, Partai Keadilan masih belum bertaji di percaturan politik Indonesia. 

Raupan partai tersebut tidak memenuhi electoral treshold 3 persen yang ditetapkan saat itu. 

Partai Keadilan kemudian mengubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera. 

Tahun 2000 menjadi awal Daryono masuk ke dalam jajaran kepengurusan partai yang kini dibesut Ahmad Syaikhu itu. 

Daryono saat itu diplot di bidang kepemudaan Kota Solo hingga tahun 2005. 

Setelahnya, ia menjabat di struktural DPW PKS Jawa Tengah dalam bidang yang sama. 

Kemudian 2010 menjabat di bidang kesejahteraan sosial DPW Jawa Tengah selama lima tahun sebelum akhirnya kembali ke Solo. 

"Tahun 2015 sampai 2020 saya sebagai sekretaris umum DPD PKS Kota Solo dan sekarang menjadi Ketua DPD PKS Kota Solo," ucapnya.


Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sosok Daryono : Anak Bungsu Petani Cilacap, yang Kini Pimpin DPD PKS Solo hingga 5 Tahun Mendatang

Selengkapnya klik: solo.tribunnews.com


Tuesday, December 29, 2020

Musda PKS Surakarta Hasilkan Kepengurusan Baru Periode 2020-2025

 



Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diadakan secara daring di kantor DPD PKS Surakarta, Senin (28/12) telah menetapkan susunan baru Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Surakarta periode 2020-2025.

Ke delapan pengurus DPTD  ini dilantik oleh Sekretaris DPP PKS Wilayah Jawa Timur - Jawa Tengah - DIY (Jatijaya), Aman AKb secara daring serentak bersama dengan DPTD PKS daerah kabupaten / kota di tiga provinsi tersebut.

Adapun susunan DPTD PKS Surakarta masa bakti 2020-2025 terdiri dari:

Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD): H. Sugeng Riyanto,SS

Sekretaris MPD: H. Asih Sunjoto Putro, S.Si

 Ketua Dewan Penggurus Daerah (DPD): Daryono,ST

Sekretaris: M.Nafi' Asrori,ST

Bendahara : Agus Widodo,ST

Kabid BK: Ratu Surya Atmajaya, S.HI

Ketua Dewan Etik Daerah (DED): Dr.Kasori Mujahid, M.Ag

Sekretaris DED: Fakhruddin Nursyam,Lc

Ketua DPD PKS Surakarta saat ini dijabat oleh Daryono yang menggantikan Abdul Ghofar Ismail yang saat ini terpilih sebagai Sekretaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jawa Tengah yang telah dilantik dalam Musyawarah Wilayah yang menetapkan Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Provinsi Jawa Tengah sehari sebelumnya, Minggu (27/12). 



Daryono sebelumnya menjabat sebagai sekretaris umum DPD PKS Surakarta. 

Ketua DPD PKS Surakarta periode sebelumnya, Abdul Ghofar Ismail menyampaikan selamat kepada pengurus DPTD yang baru, "Barakallahufikum, selamat menjalankan amanah pengurus baru dan semoga mendapatkan keberkahan Allah SWT." ucapnya.

Sebelum pelaksanaan Musda PKS dengan daring ini juga diawali dengan kegiatan pemilihan raya (pemira) secara online yang melibatkan kader inti partai, yang masing-masing kader memilih 8 nama calon DPTW dan 8 nama calon DPTD. Untuk kemudian menjadi masukan bagi DPP untuk menetapkan   pengurus DPTW tingkat provinsi dan DPTD tingkat kota. 

 Ketua terpilih DPD PKS Surakarta, Daryono menyampaikan, setelah dilantik DPTD PKS Surakarta ini akan menyusun kepengurusan lengkap untuk masa bakti 2020-2025

"Secara teknis delapan orang di DPTD ini akan segera melengkapi kepengurusan. Semoga kami bisa amanah mengemban amanah dan berkhidmat untuk masyarakat. Sebagaimana tagline kami, 'bersama melayani rakyat'," jelasnya.



Monday, December 21, 2020

Hari Ibu, PKS Solo Gelar Webinar Kesehatan, Kontes Foto dan 1000 Masker Untuk Ibu

Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember 2020, disambut dengan semarak oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta. Salah satu divisinya, yakni Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK), menggelar kegiatan Semarak  Hari Ibu 2020 yang bertema “Ibu, pilar keluarga sehat di era pandemi.”

Tema tersebut diangkat karena di era pandemic, yang masih saja belum menunjukan tanda-tanda akan reda, peran ibu memang sangat dominan. Menurut ketua BPKK DPD PKS Kota Surakarta, Ori Nako, SP, M.Pd, Ibu harus memiliki kesehatan jasmani dan ruhani yang prima di era pandemi agar tetap bisa konsisten  melahirkan, mendidik dan mendampingi generasi yang berkualitas. “Pemasangan MMT, webinar serta pemberian masker dan handsanitizer dalam Semarak Hari Ibu kali ini diharapkan bisa menjadi sumbangsih BPKK PKS untuk para Ibu. Sebagai ajakan dan dukungan untuk terus menjaga kesehatan jasmani diri dan keluarga. Adapun kontes  foto dan anak diharapkan bisa menjadi sarana refreshing  untuk melepas kepenatan sekaligus menjalin komunikasi dengan anak. Semoga Ini bisa menjadi sarana untuk menjaga kualitas rohani Ibu,” ujar Ori Nako.

Semarak Hari Ibu 2020 merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi Webinar Kesehatan Anak, Kontes Foto Ibu & Anak: Spirit Oranye, pemasangan spanduk edukasi, dan program 1000 Masker untuk Ibu. Kegiatan ini berlangsung selama satu pekan, mulai dari Senin (21/12) hingga puncaknya pada Sabtu (26/12).

Kontes Foto Ibu & Anak: Spirit Oranye, sudah dimulai sejak pertengahan bulan Desember 2020 kemarin. Target peserta adalah ibu milenial berusia maksimal 40 tahun yang berdomisili di Kota Surakarta yang berfoto bersama anaknya menggunakan kostum berwarna oranye. Tujuan dari kontes ini adalah untuk sosialisasi logo baru PKS. 
“Warna branding PKS tetap putih, tetapi memang ada perubahan warna pada simbol bulan sabit dari kuning ke oranye,” ujar Ori Nako.

Pemasangan spanduk edukasi hari ibu dilakukan di 12 titik secara merata, yakni Laweyan, Banjarsari, Jebres, Pasarkliwon dan Serengan. Sementara, pembagian 1000 Masker untuk Ibu akan diselenggarakan pada tanggal 25 Desember secara serempak, melibatkan BPKK DPC PKS di seluruh kecamatan yang ada di kota Surakarta. Selain masker, juga dibagikan hand sanitizer serta stiker berupa logo baru PKS.

Puncak dari kegiatan Semarak Hari Ibu 2020 adalah Webinar Kesehatan Anak yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 26/12/2012 jam 09.00 sampai selesai. Webinar ini mengambil tema: “kiat sehat selama pembelajaran home visit di masa pandemi”, menghadirkan pembicara pakar kesehatan anak, yaitu dr. Tien Budi Febriani, M.Sc., Sp.A. Pembicara berkarir sebagai dosen Fakultas Kedokteran UII, dan juga sebagai dokter di RS JIH Yogyakarta. Moderator dari acara ini adalah Miftakhul Djannah, S.Pd seorang praktisi pendidikan.

Menurut Nurul Afifah, Ketua BPKK DPC PKS Banjarsari yang menjadi panitia pelaksana webinar, tema webinar dipilih karena adanya wacana Pembelajaran Tatap Muka di masa pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Pembelajaran home visit menjadi salah satu metode yang sedianya akan dilaksanakan oleh beberapa Lembaga Penyelenggara Pendidikan. Sehingga segala persiapan pun harus dilakukan oleh pihak sekolah maupun orang tua, baik persiapan psikologis maupun kesehatan.
 "Harapannya dengan adanya webinar ini bisa makin meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan pihak-pihak yang terkait, di antaranya para orang tua dan anak, serta para guru selaku penyelenggara pendidikan,” kata Nurul.

Webinar akan berlangsung secara daring menggunakan aplikasi Zoom dan akun Youtube PKS Kota Solo. Seluruh masyarakat bisa mengikutinya secara gratis dengan menghubungi narahubung 085924061985 (Yuni).




 

    

Wednesday, December 16, 2020

Kontes Foto “Spirit Oranye” (Orange Spirit Photo Contest)

 Kontes Foto “Spirit Oranye” (Orange Spirit Photo Contest)



Tunjukkan semangat oranyemu! Raih hadiah menarik dari kami.


Jika kamu seorang ibu muda, yuk foto bersama Ananda, lalu ikuti kontes seru ini!


Syarat dan ketentuan:

1. Ibu muda, usia maksimal 40 tahun (ibu milenials), tinggal di wilayah kota Solo (dibuktikan dengan kartu identitas)

2. Berfoto bersama ananda (anak kandung, jumlah anak bebas)

3. Warna kostum ibu dan ananda dominan oranye (bisa dikombinasikan dengan warna lain yang sesuai, namun oranye lebih dominan)

4. Foto boleh diedit dan dihias menggunakan aplikasi apapun seperti photosop, coreldraw, canva dan sebagainya, serta boleh disertai caption yang sesuai.

5. Upload foto di media sosial Facebook, Twitter atau Instagram, sertakan hashtag #SpiritOranyePKS

6. Wajib like/follow  halaman Facebook Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga PKS Kota Surakarta di facebook.com/BPKKPKSKotaSurakarta

7. Kirimkan properti lomba berupa: 

a. Foto yang akan diikutkan lomba 

b. URL/link atau screenshoot posting foto tersebut di media sosial

c. Biodata singkat dilengkapi alamat dan no HP aktif 

d. Foto identitas


Kirim ke email perempuansejahtera@gmail.com

Paling lambat: 25 Desember 2020


8. Pengumuman akan dilakukan di website www.perempuansejahtera.com dan Halaman Facebook/BPKKPKSKotaSurakarta pada 1 Januari 2021


ASPEK PENILAIAN

1. Kualitas foto (30%)

2. Ekspresi dari objek (30%)

3. Aspek penunjang seperti desain dan caption (20%)

4. Engagement di media sosial seperti like dan komentar (20%)


HADIAH

Juara 1: Rp 500.000, piagam dan paket sponspor

Juara 2: Rp 350.000, piagam dan paket sponsor

Juara 3: Rp 250.000, piagam dan paket sponsor


Narahubung: Iffah (+62 851-0007-7406)

    

Monday, September 28, 2020

PKS DPR RI Mempersembahkan Lomba Pidato Biografi Tokoh Bangsa dengan Total Hadiah Rp. 40 juta




>>Syarat dan Ketentuan

> Terbuka untuk umum

> Min Pendidikan SMA/MA Sederajat

> Memilih Salah Satu tokoh:

  - KH Ahmad Dahlan

  - KH. M. Hasyim Asy'ari

  - Jenderal Besar Soedirman

  - Ir. Soekarno

  - Mohammad Hatta


>> Mekanisme

> Langkah 1 --> Upload video pidato melalui media sosial masing-masing (FB/Youtube/IG)

> Langkah 2 --> Tag Media Sosial FPKS DPR RI dan juga 5 teman

> LAngkah 3 --> Mengirimkan link pada contact person panitia (CP: Sigit 085232809931)


>> Periode Lomba

> 25 September 2020 launching Lomba

> 26 September -17 Oktober 2020 Pengumpulan Video Lomba Pidato Biografi

> 18 - 25 Oktober 2020 Penjaringan Tingkat Nasional 

> 27 Oktober 2020 Final 12 Peserta (Live) dan Pengumuman Pemenang

    

Monday, September 7, 2020

Pernyataan Sikap PKS Surakarta Pasca Pendaftaran Calon Walikota Surakarta





Menyikapi dinamika politik pasca Pendaftaran Calon Walikota Surakarta yang telah ditutup pada Minggu, 6 September 2020 dimana ada dua pasangan calon walikota dan wakil walikota Surakarta yang mendaftar yaitu Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa yang didukung oleh mayoritas koalisi Parpol kecuali PKS dan pasangan Bagyo Wahyono - FX Soepardjo dari calon independen. PKS Kota Surakarta menyampaikan sikap sebagai berikut:


1. PKS Kota Surakarta menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kebersamaan masyarakat, konstituen, simpatisan, serta kader PKS Kota Surakarta. Dengan dukungan berbagai elemen yang telah mendorong PKS untuk menggalang koalisi menghadirkan alternatif calon walikota Surakarta membuktikan PKS tidak sendiri dan selalu bersama suara masyarakat.


2. Kami mohon maaf kepada semua elemen masyarakat pendukung PKS dan semua calon walikota yang telah mendaftar melalui PKS karena sampai detik akhir masa pendaftaran Calon Walikota Surakarta, kami tidak bisa mengusung calon alternatif sebagaimana harapan. Setelah berikhtiar maksimal menghadirkan calon alternatif  namun terkendala jumlah kursi PKS yang hanya 5 kursi dan belum berhasil membangun koalisi

minimal 9 kursi DPRD Kota Surakarta. Oleh karena itu, PKS Kota Surakarta ABSTAIN dalam pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta.


3. Kondisi ini memberikan pelajaran besar bagi kita bahwa telah terjadi fenomena  demokrasi kota Surakarta yang terbajak. PKS mohon doa dan dukungan masyarakat Kota Surakarta pada Pemilu berikutnya bisa meraih suara ambang batas pencalonan walikota. Sehingga dalam Pilkada yang akan datang bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk mengusung calon walikota alternatif yang diharapkan. 


4. Mengenai sikap politik PKS pada saat pemilihan atau pemungutan suara tanggal 9 Desember 2020 nanti, kami akan  melakukan jaring aspirasi kepada masyarakat konstituen PKS mengenai bagaimana sikap PKS nanti pada saat pemilihan. Kemudian DPD PKS Surakarta  akan melakukan konsultasi hasil jaring aspirasi  masyarakat tersebut kepada DPW PKS Jawa Tengah dan DPP PKS. Sampai ada keputusan yang final dari Struktur PKS berdasarkan suara konstituen. 


Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan semoga dapat dipahami dan dimaklumi adanya. Terima kasih.

    

Wednesday, August 26, 2020

FPKS DPRD Kota Surakarta Konsisten Menolak Raperda KPBU PJU dan Walk Out Dari Rapat Paripurna

 


Hari ini, Selasa (25/8) DPRD Kota Surakarta mengagendakan Rapat Paripurna dengan Agenda Kesepakatan Bersama DPRD Kota Surakarta dengan Walikota Surakarta mengenai Raperda Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Layanan Penerangan Jalan Umum (KPBU PJU) Kota Surakarta. Fraksi PKS DPRD Kota Surakarta akan konsisten dengan sikap awal Menolak Raperda tersebut dan Walk Out dari Rapat paripurna. Adapun pendapat Akhir Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyatakan TIDAK SETUJU dengan alasan:

1. Pembahasan proyek PJU pada saat akhir masa jabatan Walikota Surakarta ini kurang strategis. Mengingat masa jabatan sebentar lagi akan berakhir dan berganti dengan walikota yang baru.  Dengan kondisi ini pembahasan raperda ini terlihat dalam perencanaan dilakukan sangat kurang matang dan tergesa – gesa, kurang hati – hati, kurang menyeluruh dan lengkap, kurang mendalam dalam mengkaji dampak hukum, social dan ekonomi yang berpotensi menjadi masalah nantinya. 

2. Dengan simulasi investasi total pembayaran AP sebesar Rp. 960 Milyar dengan masa kerja selama 15 tahun dan total pembayaran AP oleh pemerintah Kota Surakarta kepada Badan Usaha Penjamin Infrastruktur sebesar Rp. 64 M per tahun kami menilai akan membebani keuangan daerah Kota Surakarta. Kami berpandangan, dalam Penerangan jalan umum cukup melalui program meterisasi dan penggunaan lampu LED atau solarcell yang dilakukan secara bertahap dan secara mandiri oleh Pemerintah Kota Surakarta. Dengan program tersebut, keuangan daerah Pemerintah Kota Surakarta tidak terlalu terbebani.Dan seharusnya dalam kerjasama, setiap ada keuntungan atau kelebihan karena efisiensi (dana dari penghematan pemakaian) bisa langsung dirasakan oleh pemkot tanpa menunggu 15 tahun yang akan datang.

3. Penerangan Jalan Umum (PJU) ini bukan termasuk layanan dasar sehingga tidak perlu pembiyaan sedemikian besar melalui kerjasama dengan Badan Usaha dalam penyediaan layanannya. Dalam misi walikota yang tertuang dalam RPJMD dan RTRW, mengenai "Papan" PJU adalah sarana pendukung bagi kawasan permukiman masyarakat. Sebaiknya program pemerintah lebih prioritas terhadap program yang telah ditetapkan dalam urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Terlebih dalam laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2019 Walikota Surakarta  disebutkan Pemerintah Kota Surakarta belum berhasil menekan indikator luasan persentase luasan kawasan kumuh sesuai target indikator kinerja daerah, dan belum mencapai target persentase rumah tangga bersanitasi serta belum mencapai target persentase rumah tangga pengguna air bersih. Capaian yang belum sesuai target indikator kinerja Tahun 2019 di dalam urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman Kota Surakarta tersebut harusnya menjadi prioritas utama.

Demikian Pernyataan sikap FPKS DPRD Kota Surakarta terkait penolakan Raperda KPBU PJU. Terima kasih.

Ketua FPKS DPRD Kota Surakarta

Asih Sunjoto Putro



    

Wednesday, August 5, 2020

Wakil Ketua DPRD Dari FPKS, Sugeng Riyanto Menolak Mobil Dinas Baru Untuk Dirinya yang Dianggarkan Dalam APBD Perubahan TA 2020


Diwarnai Debat Sengit, Usulan Anggaran 4 Mobil Dinas Baru Pemkot Solo Rp2,2 Miliar Kandas! Begitu judul berita di solopos.com yang diunggah Kamis (4/8/2020).

 Wakil Ketua DPRD Solo dari FPKS, Sugeng Riyanto sempat terlibat adu argumentasi dengan Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto, dalam rapat tersebut.

Perdebatan bermula dari pernyataan Sugeng yang meminta agar pengadaan mobil dinas untuk dirinya ditunda saja. Dia beralasan anggaran ratusan juta rupiah untuk membeli mobil dinas baru untuknya lebih baik dialihkan ke kegiatan lain.
“Pak Honda orientasinya menghormati pimpinan yang mobil dinasnya sudah pada tua dan rusak. Kalau saya lebih kepada kemendesakannya. Apalagi saya lihat kawan-kawan di Komisi I DPRD dan OPD mitranya masih kurang anggaran,” urai dia.

Perdebatan Honda dan Sugeng berlangsung sengit lebih kurang 30 menit. Apalagi sejumlah peserta rapat ikut menimpali perdebatan tersebut. Anggota FPKS di Badan Anggaran, Abdul Ghofar Ismail dan Asih Sunjoto Putro juga kompak menolak pengadaan mobil dinas tersebut.
Sebagaimana diberitakan, TAPD Pemkot Solo mengajukan anggaran Rp2,2 miliar untuk pengadaan mobil dinas Wali Kota dan tiga wakil ketua DPRD. Pengajuan anggaran ini di tengah kesulitan keuangan daerah akibat pandemi Covid-19.

Sumber: https://m.solopos.com/diwarnai-debat-sengit-usulan-anggaran-4-mobil-dinas-baru-pemkot-solo-rp22-miliar-kandas-1074126

Monday, August 3, 2020

Penyembelihan Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19, PKS Surakarta Meningkat


Merayakan Idul Adha 1441 H PKS Kota Surakarta Sembelih 11 Ekor Sapi dan 15 Ekor Kambing serentak di semua tingkat pengurus kecamatan atau di lima  DPC PKS Hari Ahad (02/08/2020). 

Ketua DPD PKS Surakarta, Abdul Ghofar Ismail mengatakan meskipun kondisi pandemi Covid-19 kader PKS tetap semangat untuk berkurban. "Alhamdulillah, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada kader yang telah ikut berpartisipasi sehingga  pada tahun ini PKS Solo tetap mengadakan penyembelihan hewan kurban dengan protokol kesehatan yang ketat. Kami berharap sedikit yang PKS berikan untuk masyarakat bisa bermanfaat. Sesuai tagline kami, berkurban, berbagi dan terus melayani" ujarnya.




Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPD PKS Surakarta, Agus Widodo mengatakan pada pada kondisi Covid-19  tahun ini peserta kurban dari kader justru meningkat.  "Total hewan kurban yang disembelih dari lima kecamatan total ada 11 ekor sapi dan 15 ekor kambing. Jumlah ini meningkat dari tahun kemarin 2019 terdapat 6 ekor sapi dan 13 kambing" jelasnya.

Tampak di lima lokasi, semua panitia kurban PKS Surakarta memakai masker selama bertugas.



Tuesday, July 7, 2020

Dicalonkan di Solo dan Klaten, Akhirnya Muhammad Fajri Maju di Pilkada Klaten


Politisi PKS Solo, Muhammad Fajri yang digadang-gadang kader PKS untuk maju di Pilkada Solo dan juga dicalonkan kader PKS Klaten untuk maju di Pilkada Klaten sebagai kabupaten kelahiran Fajri, akhirnya resmi maju di Pilkada Klaten. Muhammad Fajri yang merupakan Ketua Partai Keadilan Kota Surakarta yang pertama dan mantan anggota DPRD Kota Surakarta dua periode, 1999 - 2004 dan 2004 - 2009 itu menjadi Calon Wakil Bupati Klaten mendampingi Calon Bupati Klaten One Krisnata. Sabtu (27/6/2020) Pasangan ini secara resmi mendeklarasikan diri maju dalam perhelatan Pilkada Klaten 2020. Diusung oleh PKS, Partai Demokrat dan Gerindra dengan didukung Partai Bulan Bintang, Perindo dan Partai Garuda.

Calon Bupati Klaten One Krisnata mengatakan pasangan dirinya dengan Muhammad Fajri adalah pasangan ORI bukan sekadar pasangan kaleng-kaleng. Ia menyebut awal mula maju dalam perhelatan di Pilkada Klaten adalah awal mula kecintaannya terhadap Klaten. Dalam deklarasi yang dihadiri jajaran partai pengusung, partai pendukung dan relawan, pasangan ORI memberikan empat kisi-kisi visi misi yang akan diusung jika mereka dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Klaten.

Pertama soal pendidikan. One menyebut, pendidikan adalah tanggung jawab negara. Namun di sisi lain ada banyak persoalan pendidikan termasuk pendidikan biaya tinggi yang memberatkan orang tua.

"Besok kita wujudkan pendidikan tanpa biaya di Klaten. Pendidikan adalah tanggung jawab negara karena negaralah yang menikmati hasil pendidikan pada masa depan," ujarnya dalam deklarasi yang digelar di Klaten, Sabtu (27/2020).

Kedua, sebut One, adalah pembangunan kembali ekonomi dengan memperluas lapangan kerja. Ia menyebut, sektor ekonomi menjadi yang paling terpukul saat Pandemi Covid-19. Kemiskinan bertambah dan PHK yang semakin luas.

One menyadari, pemenang Pilkada Kabupaten Klaten 2020 akan menghadapi tugas yang berat untuk kembali memulihkan ekonomi.

"Mau tidak mau Klaten harus membuat lapangan pekerjaan. Pada masa kepemimpinan kami, InsyaAllah akan sedikit warga Klaten yang bekerja di Yogya, Solo atau Sukoharjo karena warga Klaten mendapatkan pekerjaan yang layak di kabupatennya sendiri," papar One.

Ketiga adalah kembali menjadikan Klaten sebagai lumbung padi nasional dengan memberikan fokus pada pertani. "Klaten harus kembali jadi lumbung padi nasional bukan pusat lelucon nasional. Klaten sudah terlalu banyak jadi bahan lelucon," katanya.

Keempat adalah kesehatan. Pasangan ORI ingin tidak ada lagi warga yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan kesulitan dalam mengakses BPJS.

Calon Wakil  Bupati Klaten Muhammad Fajri menambahkan, deklarasi ini adalah panggilan sejarah baginya sebagai putra asli Klaten.

"Ini momen untuk mendarmabaktikan potensi saya bagi Kabupaten kelahiran saya. Ada begitu banyak potensi yang dimiliki Klaten," ujarnya.

Ia merasakan pandangan dan visi misi yang klop setelah berdiskusi intens dengan Calon Bupati Klaten One Krisnata. "Ibarat balap rally, beliau ini driver handal dan tugas saya sebagai Co Driver menguatkan beliau," jelasnya.

Sebagai orang yang lama berkecimpung mengawal anggaran daerah, Fajri mewanti-wanti soal kebijakan anggaran saat ini.

Ia menyebut, PAD Klaten masih jauh dari cukup untuk memenuhi APBD Klaten sehingga selalu menggantungkan anggaran pusat. Sementara dengan peristiwa Covid-19, anggaran pusat banyak teralihkan untuk penanggulangan Pandemi.

"PAD Klaten 300 an Miliar, pendapatan lain 700 M jadi 1 Triliun. Sementara APBD 2,7 Triliun. Besok survival daerah akan ditentukan oleh potensi daerah ini. Saya dan Pak One yakin ke depan bisa memaksimalkan potensi daerah ini sehingg tidak selalu bergantung pada pusat," ujar dia.

Wednesday, July 1, 2020

FGD BPKK DPD PKS Kota Surakarta Pentingnya Menjadi influencer Kebaikan bagi Lingkungan



Banyaknya informasi yang beredar melalui media social membuat sebagian masyarakat bingung membedakan antara berita yang valid dan mana yang hoax. Sebagai kader yang menjadi rujukan bagi lingkungan di sekitarnya, muslimah disarankan memilih sumber berita yang valid. Di antaranya dengan merujuk pada website resmi seperti who.int, gisaid.org, dan worldmeter.info agar tidak terombang ambing pada sumber informasi yang ambigu.
Hal tersebut disampaikan Maimon Herawati, S.Sos, M.Litt, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (UNPAD) dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Bidang Perempuan dan ketahanan Keluarga (BPKK) DPD PKS Kota Surakarta, Sabtu (27/6/2020). Perempuan yang akrab disapa Teh Imun ini juga dikenal sebagai aktivis perempuan yang mendalami studi media di New Castle University.
FGD yang digelar daring via aplikasi konferensi Zoom Meeting ini bertajuk “Paradigma, persepsi dan antisipasi menjalani pandemi covid-19 dan era kenormalan baru (new normal) dalam perspektif ketahanan keluarga.” Selain Teh Imun, panitia juga menghadirkan pakar kesehatan masyarakat, dr. Indriyati Oktaviano Rahayuningrum, MPH dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). FGD ini dimoderatori oleh Yeni Mulati, S.Si, M.M yang juga dikenal sebagai Afifah Afra, penulis dan aktivis perempuan dari Solo.

Istilah new normal atau kenormalan baru mulai didengungkan setelah beberapa lamanya pandemi covid-19 melanda dunia. New normal menggambarkan bagaimana masyarakat menjalani kehidupan secara normal setelah covid-19 menyebar dengan cepat dan menjadi pandemi di seluruh dunia pada tahun 2020. Semua bidang kehidupan terdampak, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga sosial ekonomi.

Ketua BPKK DPD PKS Kota Surakarta Ori Nako, S.P, M.Pd dalam sambutannya menyemangati para kader muslimah PKS yang dianggap sebagai salah satu center point dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 ini, khususnya di dalam keluarga. Sebagai ibu yang mengurus segala keperluan anak dan suami, kader muslimah dituntut mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan pada anggota keluarganya. Sekaligus kader mampu melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap dampak langsung di dalam keluarga.
Lebih jauh, kader muslimah juga diharapkan bisa memberikan pencerahan kepada lingkungan di sekitarnya yakni tetangga, keluarga besar, maupun komunitasnya tentang informasi yang benar terkait pandemi covid-19. Di sinilah kader muslimah menjadi influencer kebaikan di lingkungan masing-masing dan karena itu menurut Teh Imun penting bagi semua muslimah untuk memiliki media literasi. Sebagian kader diakui masih ada yang terseret informasi yang tidak valid, hal ini karena pemberitaan media di Indonesia seringkali berbeda satu dengan yang lain.

dr. Indri yang berbicara dari sisi kesehatan menanggapi beberapa pertanyaan yang muncul seperti fenomena bersepeda yang sekarang marak di kalangan masyarakat Solo. Menurutnya bersepeda juga salah satu cara untuk tetap sehat, tetapi yang mengkhawatirkan jika dilakukan secara rombongan. “Yang jadi masalah itu waktu bersepeda terus istirahat di warung makan yang duduknya berdempetan, ini yang tidak aman. Tidak social distancing namanya.”
Dia mengajak agar para kader muslimah ikut memberikan contoh yang baik bagi masyarakat khususnya di keluarga dan lingkungan terdekat untuk tidak melakukan hal-hal yang kontradiktif dengan semangat pencegahan covid-19.
Diskusi yang dihadiri sekitar 50 orang ini berlangsung hangat dan penuh antusias. Meskipun dilakukan daring dari tempat masing-masing tidak mengurangi semangat peserta untuk berdikusi dan sharing persoalan-persoalan yang terjadi di sekitarnya. []





Tuesday, June 30, 2020

BPKK Serengan dan Pasar Kliwon Sapa Keluarga Indonesia dengan Paket Sayur Mayur Segar



Pandemi tidak surutkan langkah untuk peduli. Bahkan, inilah saat kami melaju dalam mengusung kebaikan.

Hari ini, Ahad (28/6/2020), dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional, BPKK PKS Serengan dan BPKK PKS Pasar Kliwon, kota Surakarta menggelar kegiatan pembagian sayur-mayur dan bahan makanan untuk anggota RKI (Rumah Keluarga Indonesia) di kecamatan Serengan dan Pasar Kliwon.

Acara yang berlangsung sekitar 2 jam, yakni jam 9.00 s.d. 11.00 WIB berlangsung meriah.


Pengurus BPKK Serengan bekerja sama dengan BPKK Pasar Kliwon berbelanja sayur mayur segar di daerah pegunungan Boyolali pada Sabtu sore. Setelah dikemas, esok harinya, paket sayur mayur dibagikan ke masyarakat.

Menurut Ibu Novita, ketua BPKK Serengan, "Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BPKK Serengan untuk menyapa anggota RKI, agendanya bertepatan dengan momentum hari keluarga nasional."

Menurutnya, sayur mayur segar sarat dengan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, sehingga bisa memperkuat daya tahan tubuh. "Keluarga Indonesia harus akrab dan rajin mengonsumi sayur mayur," ujarnya.

Pada event kali ini, telah dibagikan sebanyak 250 paket sayur, yakni 180 paket di Pasar Kliwon, dan 170 paket di Serengan.

Kegiatan ini baru pembuka dari rangkaian kegiatan "BPKK Serengan Menyapa RKI" yang akan diselenggarakan selama sebulan penuh di bulan Juli.

Friday, June 26, 2020

Jum'at berkah dengan berbagi nasi berkat ke warga sekitar DPD PKS


Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Surakarta mengadakan program Jum'at berkah dengan berbagi nasi berkat ke warga sekitar DPD PKS, pada hari Jum'at (26/6).

Ketua BPKK DPD PKS Surakarta, Orinako menyampaikan, "tujuan dari kegiatan ini adalah untuk  menjalin silaturahim, berempati dan berbagi dg masyarakat sekitar." ujarnya.


Sasaran kegiatan adalah warga sekitar kantor DPD PKS yang dilaksanakan setelah pada siang hari setelah sholat jum'at.

Program kegiatan berbagi Jum'at Berkah ini akan menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh BPKK DPD PKS Surakarta setiap hari jum'at.


Monday, June 22, 2020

Ikhtiar Bugar dengan Goreng Telur




Solo (21/06). DPC PKS Pasarkliwon punya kegiatan unik untuk menjaga kebugaran tubuh di tengah wabah yang masih melanda. Goreng Telur merupakan acara Gowes Bareng Tambah Sedulur. Inisiasi kegiatan olahraga bersepeda ini dilatarbelakangi maraknya olahraga bersepeda saat ini.

Gowes bareng dimulai pukul 05.30 dengan mengambil titik start depan kantor DPC. 12 peserta yang merupakan pengurus maupun warga ikut meramaikan hajatan perdana ini. Beragam sepeda yang dipakai, ada sepeda onthel, MTB, jengki, fixie, lipat hingga mini. Tujuan gowes santai ini ke d'Omah Elek untuk menikmati suasana pedesaan dan hidangan ala kampung.

"Alhamdulillah, cukup menyenangkan bersepeda bersama. Kami tetap berusaha jaga jarak, pakai masker dan tertib di jalan. Semoga bisa semakin membuat bugar dan banyak orang yang gemar olahraga." ungkap Hendrik yang naik sepeda onthel dengan gembira.



Perkuat Peran Perempuan, PKS Gelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan

Abdul Ghofar Ismail Via Zoom


Solo - Sebagai rahim peradaban, perempuan memiliki peran baik peran internal, mengokohkan ketahanan keluarga maupun peran eksternal, berkontribusi dalam masyarakat. Mengingat pentingnya peran itu , Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta menggelar Pelatihan Kepemimpinan Perempuan Daerah (PKPD). PKPD merupakan program dari Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) PKS Surakarta yang menjadi program turunan dari tingkat Nasional, Wilayah dan Daerah. Kegiatan ini diselenggarakan secara berkala. PKPD bagian I telah digelar pada Minggu siang (21/06) secara daring melalui aplikasi Zoom.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPD PKS Surakarta, Abdul Ghofar Ismail mengingatkan bahwa sebagai partai dakwah, perempuan PKS harus berperan ditengah masyarakat untuk berdakwah menyampaikan indahnya Islam, namun sebelum itu harus mengokohkan pembinaan dalam keluarga. "Semua unsur keluarga harus sholeh semua, bapak, Ibu, anak. Keluarga PKS sebagai keluarga kader partai dakwah, harapannya keluarga kita dapat dicontoh masyarakat sekitar"  jelas Ghofar.

Panitia mendatangkan dua pembicara. Sebagai pembicara pertama, Ori Nako selaku ketua BPKK DPD PKS Surakarta yang menyampaikan tentang Platform Keluarga dalam PKS. "Setidaknya ada dua hal yang menjadi fokus platform keluarga PKS yaitu penguatan peran perempuan dan membangun keluarga Indonesia sejahtera, berkualitas, dan berdaya diatas landasan  nilai moral" Jelas Ori Nako dalam pemaparan materinya.

Sebagai pembicara kedua, panitia mendatangkan Aisyah Dahlan Salim Az zarkasyi yang merupakan Pengasuh PGPQ Raudhatul Mujawwidin Semarang. Aisyah menjelaskan tentang Pentingnya Membina  Keluarga dan Masyarakat  dalam Al Qur'an.

Dengan adanya Pelatihan ini, PKS Kota Surakarta berharap lahirlah tokoh perempuan PKS yang tidak hanya berkontribusi di tengah masyarakat. Melainkan juga menjadi teladan dalam mengokohkan keluarganya.

Friday, June 19, 2020

Sebaiknya Pemkot Solo Belajar dari Pekanbaru dalam Penghematan PJU Secara Mandiri dan Efisien

"Sebaiknya Pemkot Solo Belajar dari Pekanbarudalam Penghematan PJU Secara Mandiri dan Efisien"

Sejak tahun 2019 FPKS DPRD Kota Surakarta sudah mengusulkan untuk menghemat Penerangan Jalan Umum (PJU) Kota Surakarta  melalui meterisasi dan penggunaan lampu LED yang bisa menghemat sampai 70-80% dapat dilakukan secara mandiri dan bertahap.

Tahun 2020 Pekanbaru telah buktikan bisa meterisasi PJU dan penggantian lampu LED yang dilaksanakan secara mandiri tanpa pinjaman Badan Usaha milyaran rupiah.

Berbeda konsep dengan rencana Pemkot Surakarta melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk program yang sama seperti Kota Pekanbaru untuk meterisasi dan ganti lampu LED  PJU sebesar 960 M yang diangsur selama 15 tahun dengan angsuran per tahun 64M akan membebani  keuangan daerah.  Solo perlu belajar dari Pekanbaru.

Didik Hermawan, S.Pd
(Sekretaris FPKS DPRD Kota Surakarta)
    

Thursday, June 11, 2020

FPKS Soroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta yang menurun pada pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2019.

FPKS Soroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta yang menurun pada pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD TA 2019.


FPKS DPRD Kota Surakarta menyoroti Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Surakarta yang tidak memenuhi target pada Tahun Anggaran 2019. PAD Tahun 2019 terealisasi sebesar 96,17% . Realisasi PAD ini menjadi capaian terendah sejak empat tahun anggaran yang lalu dan menunjukan tren pencapaian PAD Kota Surakarta yang terus menurun dari tahun ke tahun. Realisasi PAD Tahun Anggaran 2016 sebesar 107,94% kemudian sedikit menurun realisasinya pada capaian PAD Tahun Anggaran 2017 sebesar 107,11%. Tahun Anggaran Tahun Anggaran 2018 realisasi PAD kembali turun sebesar 103,92%. Selanjutnya realisasi PAD Tahun Anggaran 2019 turun sebesar 96,17% dan tidak mencapai target yang telah ditetapkan.
Capaian PAD yang menunjukan kecenderungan terus mengalami penurunan dibandingkan tahun anggaran sebelumnya ini menunjukan tidak ada upaya perbaikan serius dari evaluasi tahun anggaran sebelumnya. Ungkap Ketua FPKS DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro yang membacakan pandangan umum pada Rapat Paripurna DPRD Kota Surakarta, Jum'at (05/06)

Temuan Sidak DPRD Solo Terkait Perwali 10/2020; Sosialisasi Kurang, Banyak Anak di Mal dan Karaoke Masih Buka

Temuan Sidak DPRD Solo Terkait Perwali 10/2020; Sosialisasi Kurang, Banyak Anak di Mal dan Karaoke Masih Buka


Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, didampingi anggota Komisi I Ginda Ferachtriawan, dan Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Didik Hermawan melaksanakan kunjungan lapangan atau inspeksi mendadak (sidak)  ke dua tempat karaoke dan salah satu mall ternama di Kota Surakarta pada Rabu (10/06).

Menurut Sugeng, sidak ini adalah untuk melihat bagaimana penegakan Peraturan Walikota (Perwali) Kota Surakarta  Nomor 10/2020 yang mulai diterapkan mulai 8 Juni 2020 kemarin. Perwali tersebut menegaskan tempat-tempat hiburan di Solo seperti tempat karaoke, seharusnya tutup. Dalam perwali juga diatur seharusnya anak-anak tidak boleh berjalan-jalan di pusat-pusat perbelanjaan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
“Di mal kami masih menemukan anak-anak, ada banyak, tempat-tempat hiburan masih buka. Padahal jelas anak-anak tidak boleh di mal, tempat hiburan harus tutup. Tidak ada tindakan apa pun. Padahal ada Satuan polisi penegak peraturan daerah,” jelas politisi dari FPKS tersebut di sela-sela kunjungan.

Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta itu menilai Pemerintah Kota Surakarta sekadar membuat peraturan tanpa menyiapkan dengan matang mekanisme penerapannya di lapangan. Organisasi perangkat daerah (OPD) penanggung jawab bidang terkait masih belum melakukan sosialiasi yang memadai kepada pihak-pihak terkait.

“Dinas Perdagangan dimintai klarifikasi masih bingung, Dispora dimintai klarifikasi tentang tempat hiburan masih bingung. Jadi ini Perwali apa-apaan? OPD masih gagap, belum siap dan berbagai ketidakjelasan konsep dalam penegakan perwali ini,” terangnya.

Dalam sidak itu anggota DPRD Surakarta juga mendapati anak-anak bebas berjalan-jalan di mal. Hal ini terjadi karena ada kebingungan di kalangan pengelola pusat perbelanjaan. Lantaran dalam Perwali No 10/2020 tersebut tidak ada penjabaran mengenai rentang umur kategori anak-anak yang dimaksud.

Berdasarkan hasil temuan sidak tersebut, DPRD Kota Surakarta berharap pemkot lebih matang dalam membuat dan menegakan peraturan yang diterbitkan.

Monday, June 8, 2020

FPKS Walk Out Sidang Paripurna Raperda Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Layanan Penerangan Jalan Umum



Dalam sidang paripurna DPRD Kota Surakarta Senin (08/06). Ketua Fraksi FPKS, Asih Sunjoto menyampaikan interupsi dalam sidang paripurna Penetapan Alat Kelengkapan Raperda Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Layanan Penerangan Jalan Umum (KPBU PJU) Kota Surakarta.


Asih menyampaikan beberapa hal terkait pembahasan sidang paripurna. FPKS menutujui pembahasan Pertanggungjawaban APBD Tahun Anggaran 2019. Begitu juga dengan pembahasan tata Tertib DPRD FPKS juga menyatakan setuju.

"Namun disini dalam pembahasan KPBU PJU kami tidak sepakat.
kami sampaikan bahwa dari FPKS melalui anggota kami yang ada di pimpinan, anggota kami di banmus menyikapi Raperda KPBU PJU ini sejak awal bahwa FPKS itu menolak untuk pembahasan Raperda KPBU PJU ini. Bahwa Raperda KPBU PJU ini sudah dibahas dan kami dari FPKS sudah menyampaikan pandangan akhir fraksi untuk pansus sebelumnya, yang sebelumnya kami sudah menyatakan menolak. Surat sudah kami serahkan ke pimpinan periode yang sebelumnya." jelasnya.

Asih menyampaikan beberapa alasan penolakan pembahasan KPBU PJU tersebut. "Yang menjadi dasar kami menolak pembahasan Raperda KPBU PJU saat ini.
Yang pertama adalah di akhir masa jabatan walikota yang sudah memasuki akhir masa jabatan ini, membahasan hutang sebesar 960 Milyar untuk jangka waktu yang panjang, yaitu 15 tahun adalah sesuatu yang kurang tepat. Apalagi hutang tersebut adalah bukan sesuatu yang menjadi urusan dasar atau urusan wajib pemerintah. Kemudian selanjutnya dalam masa Covid-19 yang belum mereda ini, disamping juga melihat pemkot kesulitan membayar tagihan PLN. Tetapi disini mengajukan hutang sebesar 960 Milyar dan dibayar selama 15 tahun. Oleh karena itu kami mboten sronto (tidak tega) pada saat situasi yang sulit seperti ini, justru malah meninggalkan hutang bukan untuk urusan yang dasar atau wajib. Kecuali hutang ini untuk membangun Rumah sakit untuk pelayanan dasar kami akan ikut menyetujui."

Asih selaku ketua FPKS DPRD Kota Surakarta juga meminta anggotanya di Bapemperda yang akan membahasa Raperda KBPU PJU ini untuk tidak ikut serta. "pembahasan raperda ini yang akan dibahas Bapemperda kepada anggota kami,Saudara didik Hermawan untuk tidak ikut dalam pembahasan raperda PJU ini. Dan juga kami mohon maaf, kami berlima menyatakan walk out (WO) dari sidang pripurna untuk tidak mengikuti proses penetapan kerjasama KPBU PJU ini. Terima kasih" pungkasnya.

Friday, May 29, 2020

Temuan Sidak DPRD Kota Surakarta: Karantina Wilayah Covid-19 (Masih) Setengah Hati


Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto bersama anggota DPRD dari FPKS, Asih Sunjoto Putro dan Abdul Ghofar melakukan kunjungan lapangan atau inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi karantina wilayah transmisi Covid-19 di Kelurahan Joyotakan, pada Kamis (28/05).

Sugeng Riyanto memaparkan latar belakang sidak ini adalah karena adanya kegaduhan terkait pemberitaan yang menyebutkan salah satu rumah ibadah (masjid) di Joyotakan adalah sumber penyebaran Covid-19  di Surakarta. Selain itu, DPRD sebagai institusi yang melakukan pengawasan ingin melihat secara langsung jalannya karantina wilayah yang dilakukan di kampung tersebut.

"dalam Sidak ini kami mengklarifikasi ke Takmir Masjid apakah benar pemberitaan yang beredar selama ini. Ternyata takmir masjid menyebutkan pasien S yang merupakan salah satu jama'ah masjid tersebut memang sudah sakit sejak sepekan sebelum ramadhan dan sejak saat itu tidak ke masjid. Jadi, apabila ada pemberitaan yang menyebutkan pasien positif Covid-19 karena sholat tarawih di masjid itu tidak benar." jelasnya

Oleh karena itu, salah satu pimpinan DPRD ini mengharapkan pejabat Satgas Covid-19 Kota Surakarta lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statemen. Agar tidak menimbulkan stigmatisasi negatif terhadap tempat ibadah sebagai sumber penyebaran Covid-19. Terlebih terlihat dalam sidak, di masjid tersebut sudah menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat seperti jama'ah hanya warga sekitar, himbauan menggunakan masker, cuci tangan dan masuk bilik sterilisasi sebelum masuk masjid.

Mengenai pelaksanaan karantina wilayah di Joyotakan, Anggota DPRD dari Komisi III, Abdul Ghofar Ismail menyebutkan pelaksanaan karantina tidak seperti yang diharapkan. "Support pemerintah Kota Surakarta terhadap warga yang karantina masih kurang, hanya diberikan sembako seperti beras 10 kg dan bahan mentah lainnya. Bantuan itu hanya sekali selama karantina dan diberikan per Kepala Keluarga tidak mempertimbangkan jumlah jiwa dalam keluarga"


Ketua FPKS, Asih Sunjoto Putro menambahkan ada perlakuan berbeda karantina yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta. "Semestinya warga yang di karantina diberikan makan bergizi tiga kali sehari. Sebagaimana yang dilaksanakan di Mojosongo, yang disupport makanan 4 sehat 5 sempurna tiga kali sehari selama karantina. Padahal jumlah pasien yang positif pasien positif di Mojosongo sebanyak 3 orang. Sementara lebih banyak di Joyotakan sebanyak 6 orang. Supportnya hanya sembako hanya sekali. Ini lebih banyak pasien tetapi support masih kurang" terangnya.

Mengenai jalannya karantina wilayah di Joyotakan dinilai masih setengah hati karena warga masih bisa keluar masuk secara bebas asal tidak membawa kendaraan, tidak ada penjagaan dan pengecekan bagi orang luar yang masuk ke wilayah karantina. Mengenai support bahan makanan di lapangan justru lembaga sosial non pemerintah seperti lembaga amil zakat yang justru membuka dapur umum untuk warga.

Saturday, May 16, 2020

Ditengah Pandemi Covid-19, PKS Kerten Bagikan Parcel Untuk Ibu-Ibu



PKS KOTA SOLO – Ditengah wabah pandemi Covid-19 Dewan Pengurus Ranting Partai Keadilan Sejahtera  (DPRa PKS) Kelurahan Kerten, Laweyan, Surakarta  membagikan paket parcel lebaran bagi Anggota Pos Wanita Keadilan (PWK) PKS Kerten pada hari Sabtu, (16/5).

Pembagian parcel lebaran  ini langsung diserahkan oleh ketua DPRa PKS Kerten, Bowo Budi Santoso yang disaksikan oleh Ketua PWK Ibu Widyastuti dan pengurus DPRa lainnya. Adapun parcel yang dibagikan sebanyak 125 paket parcel.

“ Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar, semoga dengan sedikit bingkisan ini bisa meringankan di saat pademi convid 19 ini, apalagi ini mau mendekati Hari Raya Idul Fitri. Semoga bisa membantu meringankan kebutuhan  anggota PWK", ungkap ketua DPRa PKS Kerten.


Bowo Budi Santoso juga mengajak seluruh anggota PWK untuk sama-sama mendoakan agar wabah pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga kondisi sosial ekonomi kembali pulih dan mayarakat kembali bersemangat menatap masa depan yang lebih baik.

Bingkisan parcel lebaran ini disambut suka cita oleh anggota PWK, salah satunya adalah Ibu Endang (63 tahun) beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada DPRa PKS Kerten atas parcel lebaran ini. "Semoga ini barokah dan bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih" ungkapnya.

Anggota PWK PKS Kerten yang ikut kegiatan kajian ini mencapai 125 anggota, yang diadakan setiap hari kamis pekan ke 1 dan 3 setiap bulannya. Dengan materi kajian yang berganti ganti.

Saturday, May 9, 2020

Papan Takjil Gratis DPC PKS Pasarkliwon Solo Diserbu Warga



Ada yang menarik di sore yang cerah kemarin (08/05) tepatnya di pinggir Jln Kapten Mulyadi Pasarkliwon. DPC PKS Pasarkliwon memasang papan sedekah takjil dengan menggantungkan 65 paket takjil dari para donatur. Alhasil baru selesai dipasang sekitar pukul 16.30, papan takjil diserbu warga dan pengguna jalan. Takjil pun habis dalam sekejap.

Sedekah takjil ini merupakan agenda perdana dan akan rutin diadakan 2x dalam sepekan selama Ramadhan 1441 H. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian PKS pada masyarakat muslim yang membutuhkan dan terdampak covid-19, selain itu juga sebagai sarana menjembatani keinginan masyarakat yang ingin bergabung dalam sedekah takjil.

Hal senada disampaikan ketua DPC Pasarkliwon, Safrudin: "Kami mengadakan sedekah takjil ini sebagai sarana membantu masyarakat muslim yang membutuhkan. InsyaAlloh diadakan tiap Senin dan Jumat sore. Kami sangat mengapresiasi masyarakat yang turut berdonasi, semoga semakin barokah. Aamiin."



Saturday, May 2, 2020

Ketua DPD PKS Solo Sumbangkan APD ke Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kecamatan Pasarkliwon



Rabu (28/4) Ketua DPD PKS Surakarta yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, Abdul Ghofar Ismail menyumbangkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan masker ke Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Gajahan dan Puskesmas Sangkrah di Kecamatan Pasarkliwon, Surakarta.

Sumbangan diterima oleh Kepala Puskesmas masing-masing. Tujuan pemberian APD ini adalah sebagai bentuk komitmen PKS dalam membantu tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam menghadapi wabah Covid-19.



"Setelah memotong gaji anggota dewan dari PKS. Program penyaluran bantuan kami lakukan sebagai bentuk tanda "tresno" kepada tenaga kesehatan kami menyumbangkan APD." jelas Ghofar.

Dalam penyerahan bantuan Abdul Ghofar didampingi Ketua DPC PKS Kecamatan  Pasarkliwon, Saifudin dan Sekretaris, Sriyono. Saifudin mengungkapkan kader PKS di semua tingkatan solid dalam menyukseskan program penanggulangan Covid-19

"Dari tingkat ranting di kelurahan sampai DPC di tingkat kecamatan serta anggota dewan yang menjadi wakil dari Pasarkliwon alhamdulillah semua bekerjasama dalam membangun solidaritas untuk membantu penanganan Covid-19 di Kota Surakarta" jelasnya.

Kepala Puskesmas Gajahan menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Abdul Ghofar bersama tim tersebut. "Kami menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan insyaAllah bermanfaat" katanya.


Kegiatan di Puskesmas Gajahan dan Sangkrah ini merupakan rangkaian penyaluran APD ke Nakes setelah sebelumnya telah dilaksanakan penyaluran ke Puskesmas Pajang, Jayengan, Ngoresan, dan Banyuanyar.