Biaya Pembangunan RSUD Silir Membengkak, DPRD Tuding Pemkot Tak Cermat

PKS Kota Solo – Kalangan legislator DPRD Solo menyayangkan pembengkakan biaya pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Silir, Semanggi naik hingga 100%. Hal ini menunjukan kurang matangnya perencanaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menghitung anggaran kebutuhan proyek ini
Semula proyek besar ini bakal menelan biaya Rp100 miliar yang dibiayai dari APBD dengan sistem multiyears selama tiga tahun, yakni 2017, 2018, dan 2019. Belakangan, angka itu meroket hingga dua kali lipat menjadi Rp200 miliar. Tahun ini pembangunan rumah sakit tersebut dianggarkan senilai Rp10,163 miliar.
Dana sebanyak itu dipergunakan dengan pemerincian untuk pembangunan RSUD senilai Rp10,019 miliar, analisis dampak lingkungan Rp360,3 juta, dan jasa konsultan pengawas Rp107,85 juta. Sisanya bakal diplot pada APB dua tahun ke depan.
“Pembengkakan anggaran ini menunjukkan betapa tak detailnya perencanaan. Apalagi ini angkanya naik hingga dua kali lipat. Artinya, hitungan kurang cermat,” papar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, Minggu (26/2).
Asih memaparkan perlu pembahasan lebih lanjut terkait ini. Terlebih Pemkot bakal mengajukan revisi kebutuhan anggaran proyek RSUD kepada DPRD Kota Solo. Menurutnya, pembengkakan biaya tersebut berpotensi memangkas alokasi anggaran untuk kegiatan-kegiatan lain.
Selain itu, penghitungan ulang seluruh kebutuhan akan dilakukan sehingga akan diketahui apakah kemampuan daerah memungkinkan atau tidak dengan adanya penambahan hingga Rp100 miliar ini.
“Jangan-jangan ini karena adanya revisi detail engineering design [DED] sehingga biaya membengkak. Langkah yang paling pas, barangkali anggaran ini bisa dimintakan ke pemerintah pusat sehingga tidak mengganggu keuangan daerah. Setelah ini kami akan panggil Pemkot untuk mengetahui lebih jelas,” imbuhnya.
Sumber : Solopos
Previous
Next Post »