Penerapan Koridor Baru, Dishub Diminta Diskusi Dengan Sopir Angkutan

PKS Kota Solo — Menjelang penerapan layanan angkutan umum perkotaan (angkuta) koridor baru serta operasional 41 angkutan pengumpan (feeder) awal Maret ini, masih ada persoalan yang belum disepakati, di antaranya kebulatan suara dari pengemudi soal jalur koridor baru.
Kalangan legislator meminta berbagai pihak menjalin komunikasi yang intens untuk mencapai titik temu.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menyarankan Dinas Perhubungan (Dishub) terus menjalin komunikasi intens dengan koperasi angkuta, terutama sopir yang bakal paling merasakan dampaknya.
Sesuai hasil pembahasan antara Dishub dengan perwakilan koperasi angkuta Trans Roda Sejati (TRS) dan Bersama Satu Tujuan (BST), sopir angkuta di koridor 13 atau jalur 06 tidak akan melewati Pasar Klewer. Namun para pengemudi angkuta berkukuh ingin melalui jalur ini.
“Dialogkan yang intens dengan para pengemudi karena mereka yang paling terkena imbasnya. Sebenarnya, kuncinya terletak pada grand design manajemen rekayasa lalu lintas dan angkuta,” tutur Sugeng kepada wartawan, Selasa (28/2).
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) ini menambahkan grand design ini arahnya nanti bagaimana mengalihkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum. Cara pertama mesti ditunjang dengan pengadaan kendaraan untuk memenuhi semua koridor.
Kedua, membuat regulasi penunjang. Dalam hal ini karena ketiadaan aturan dari pemerintah pusat tentang pembatasan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor dan usia kendaraan, membuat armada semakin banyak.
“Ini mesti dibarengi sinergi dengan pemerintah daerah [pemda] di sekitar Solo karena koridor-koridor ini nyambung dengan daerah lain. Berbagai kebijakan ini tidak akan efektif apabila hanya diterapkan di Kota Solo,” imbuhnya.
Di sisi lain, sebanyak 21 feeder akan melayani penumpang di koridor 11 dengan dikelola oleh TRS, sedangkan 20 feeder lainnya melewati koridor 13 yang dikelola oleh BST. Koridor 11 merupakan pengembangan dari jalur angkuta 02 yang melayani rute Pasar Klewer-Giriroto (PP).
Sementara koridor 13 merupakan pengembangan dari jalur 06 dengan rute Bundaran Tanjung AnomKadipiro (PP). Setiap koridor akan diisi dengan 30 – 35 angkuta.
Sumber : Solopos
Previous
Next Post »