Penanganan DBD Di Kota Solo Terkesan Setengah-Setengah

PKS Kota Solo - Penanganan demam berdarah dengue (DBD) dinilai masih setengah-setengah. Indikasinya, ketika belum ada kasus, perang melawan nyamuk aedes aegypti melempem.
Karena itu, legislatif meminta pemkot dan seluruh masyarakat bergerak bersama-sama melakukan antisipasi secara rutin tanpa harus menunggu jatuhnya korban.
Sekretaris Komisi IV DPRD Surakarta Asih Sunjoto Putro menuturkan, hampir setiap tahun terjadi kasus DBD. Data terbaru yang diterima anggota dewan, kasus DBD terjadi pada Februari dan sekarang terulang kembali.
“Ini kan sudah siklus tahunan. Harusnya DKK (Dinas Kesehatan Kota) waspada ketika musim penghujan datang,” kata Asih kepada Jawa Pos Radar Solo, Selasa (17/5).
Kesigapan DKK dan masyarakat dalam mengantisipasi penyebaran serangan DBD, lanjut Asih, wajib ditingkatkan. Apalagi sudah ada korban jiwa. Pihaknya menilai, langkah antisipasi DBD tergolong minim dan cenderung mengobati saja.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera [PKS] itu meminta ada upaya antisipasi dengan membuat program terstruktur yang dapat mencegah penyebaran DBD di kampung-kampung.
Sebaliknya, solusi instan seperti fogging atau pengasapan tak menyelesaikan masalah karena kurang efektif dan hanya membunuh nyamuk dewasa. “Fogging tidak membunuh jentik nyamuk. Di sisi lain, ada persoalan di lingkungan masyarakat yang kurang memperhatikan hal itu,” bebernya.
Previous
Next Post »