PKS Jawa Tengah ajak Masyarakat Selamatkan Lingkungan di Bengawan Solo

 


Surakarta, - Bidang Ekonomi, Keuangan, Teknologi, Industri dan Lingkungan Hidup (EkuintekLH) DPW PKS Jawa Tengah melakukan penanaman 100 bibit pohon akar wangi (vertiver) di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo tepatnya di Sowijan, Kampung Sewu, Jebres, Kota Surakarta, Minggu (25/04/2021). Pohon akar wangi sendiri menurut beberapa penelitian merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk mengatasi erosi tanah pada sungai.

Wakil Ketua DPW PKS Jawa Tengah, Rohadi Widodo menyebutkan bahwa banyak ditemukan pencemaran lingkungan di DAS Sungai Bengawan Solo.

“Saya menerima laporan bahwa di Sungai Bengawan Solo, baik pencemaran dari limbah industri maupun limbah rumah tangga mulai dari yang rendah hingga yang berat.” Ungkapnya. “Pencemaran ini perlu segera diatasi, karena mengganggu kehidupan biota air di Sungai Bengawan Solo..” Lanjutnya.

Menurut Rohadi Sungai Bengawan Solo memiliki potensi wisata yang besar jika pencemaran di daerah aliran sungai dapat datasi, serta didukung oleh sarana dan prasarana memadai.

“Dalam agenda susur sungai tadi, saya melihat sebuah potensi wisata yang besar jika sungai bengawan solo ini terkelola dengan baik. Dan ini butuh keseriusan dari pemerintah juga masyarakat untuk mewujudkannya. Sebagai masyarakat sekitar lingkungan bengawan Solo, Ayo kita peduli ” Ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar ini.

Sementara itu, Ketua Bidang EkuintekLH DPW PKS Jawa Tengah Agung Budi Margono, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan lingkungan khususnya serta bentuk atensi PKS terhadap sungai Bengawan Solo.



“Saya harap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kader PKS juga masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, dalam hal ini adalah lingkungan sungai bengawan solo,” Terangnya.

Kandidat Doktoral Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) ini juga menyebutkan bahwa bengawan solo sebagai salah satu sungai legendaris di Indonesia namun memiliki kasus sedimentasi dan pencemaran yang tinggi sebagai sebab dipilihnya sungai bengawan solo sebagai titik lokasi kegiatan tersebut.

“Saya rasa nama besar bengawan Solo, masih melegenda sampai saat ini. Namun, kasus pencemaran dan sedimentasinya cukup tinggi dan ini harus menjadi perhatian serius,” Ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2020 bencana banjir sering terjadi di Bengawan Solo hilir, dimana banjir terjadi karena kapasitas saluran tidak mampu menampung debit terutama pada musim penghujan, koefisien aliran yang tinggi akibat perubahan lahan menjadi pemukiman, penebangan secara liar sehingga daya resap air kecil.

Selain itu, degradasi dan erosi dasar sungai di sungai Bengawan Solo sudah sangat memprihatinkan, sehingga perlu segera diatasi, mengingat bahaya yang mengancam keberlanjutan fungsi sarana dan prasarana SDA telah tampak pada saat ini. 

Acara yang dinamakan “Gerakan Nasional Indonesia Hijau” ini merupakan inisiasi dari DPP PKS yang melakukan launching secara serentak di Indonesia pada hari ini (Minggu, 25/04/2021) sekaligus memperingati hari Bumi 22 April lalu. 

Dalam kesempatan yang sama Anggota DPR RI Fraksi PKS Abdul Kharis Almasyhari menyebutkan bahwa dirinya Bersama PKS Kota Solo telah membentuk kelompok penyelamat lingkungan yang dinamakan KARSA, dimana komunitas ini berfokus pada penyelamatan lingkungan Sungai Bengawan Solo.

“Kami memiliki kelompok penyelamat lingkungan bengawan solo, dan Alhamdulillah sudah rutin bergerak setiap hari secara bergantian untuk membersihkan daerah aliran sungai bengawan solo,” Ujar Haris.

Haris menambahkan Karena curah hujan tinggi dan drainase terhambat sampah maka airnya mengantri masuk ke Bengawan Solo.

“Meluapnya sungai Bengawan Solo inilah yang menyebabkan Karanganyar, Kota Solo, dan Sukoharjo kebanjiran. Hendaknya masyarakat sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan” Tandasnya.

Acara ini diawali dengan agenda Susur Sungai Bengawan Solo dengan titik awal di Jembatan Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon dengan berakhir di di Sowijayan, Kampung Sewu, Jebres. Dalam Agenda susur sungai ini dilakukan pembentangan spanduk bertuliskan “Save Bengawan Solo”. Acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman 100 bibit pohon akar wangi (vertiver) di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo tepatnya di Sowijan, Kampung Sewu, Jebres.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri, Sugeng Riyanto (Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta Fraksi PKS) , Arifin Mustofa Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah, beberapa Pengurus Perempuan dan Kepemudaan DPW PKS Jawa Tengah, perwakilan DPD PKS Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar. Serta Masyarakat sekitar.



Previous
Next Post »