Wednesday, March 30, 2016

DPRD Solo Meminta Pemkot Meninjau Ulang Penerapan SSA

PKS Kota Solo - DPRD Solo meminta Pemkot meninjau ulang penerapan kebijakan jalan searah sehari nonsetop di Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Agus Salim Laweyan. Hal itu untuk membangkitkan geliat usaha yang belakangan anjlok karena sistem satu arah (SSA).
Wakil Ketua Komisi III, Sugeng Riyanto, mengatakan banyak warga yang memertanyakan penerapan SSA selama 24 jam di ketiga jalur. Warga, imbuhnya, membandingkan kebijakan dengan pemberlakuan jalur searah di Jl. Slamet Riyadi.
“Dengan luas yang lebih lebar, SSA di Jl. Slamet Riyadi saja hanya sampai pukul 22.00 WIB. Lalu kenapa di tiga jalur terbaru ini diterapkan 24 jam nonsetop?”
Menurut Sugeng, ada baiknya Pemkot mengkaji ulang penerapan waktu SSA dengan memertimbangkan aktivitas masyarakat sekitar. Lebih jauh, Komisi III segera menggelar rapat dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo untuk mencermati efektivitas SSA. “Kami kira perlu ada evaluasi objektif dengan melibatkan masyarakat dan akademisi,” tuturnya.
Komisi III tak segan merekomendasi pencabutan kebijakan SSA jika ekses negatif lebih banyak ditemui selama sebulan penerapan. Sejauh ini, DPRD masih memberi kesempatan Pemkot untuk menambal kekurangan dalam pemberlakuan jalan searah. “Sebulan ke depan akan kami lihat, apakah kebijakan tersebut sudah tepat untuk mengurangi kepadatan arus dan mendorong warga beralih ke angkutan umum.”
Sumber : solopos.com

Tuesday, March 29, 2016

Kuatkan Peran Kader, DPC PKS Jebres Gelar Konsolidasi

PKS Kota Solo - "Seluruh kader Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Jebres, Solo, tak boleh berhenti membina masyarakat. Masing masing kader diharapkan memahami bahwa tugas utamanya adalah berdakwah". pesan ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jebres Surakarta, Slamet Widodo, saat memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Pengurus. Konsolidasi pengurus DPC PKS Jebres digelar di Hotel Kusuma Kartikasari, Jebres, Solo, Jumat (25/3).
Slamet berharap semua pengurus partai memiliki komitmen yang sama untuk tidak berhenti membina masyarakat. "Dakwah harus terus dilakukan. Saatnya kita melakukan kerja politik dan dakwah di masyarakat, ya semuanya harus berperan," pungkas Slamet. Slamet berharap kedepan pembangunan kantor DPC PKS Jebres segera di teruskan agar kinerja dakwah bisa lebih optimal.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan program - program DPC PKS Jebres yang disampaikan oleh masing - masing ketua bidang. Beberapa program unggulan menjadi bahasan utama pada koordinasi kali ini, antara lain program peningkatan ekonomi kader dan masyarakat, program layanan sosial, program dakwah dan pengokohan jaringan.

Sunday, March 27, 2016

DPRa PKS Jajar Mewujudkan DPRa Mandiri

PKS Kota Solo - Solo (25/3) - Bertepatan dengan hari Jum'at, DPRa PKS Jajar Kec. Laweyan Surakarta mengadakan Rapat Kerja Tahun 2016. Bertempat dikantor DPC PKS Laweyan, acara diikuti oleh pengurus DPRa PKS Jajar dan jajaran pengurus inti DPC PKS Laweyan.
Rapat Kerja ini diadakan sebagai langkah awal dan sarana menyatukan frekuensi kerja-kerja dakwah di wilayah Kalurahan Jajar.
Dalam Rakor ini dipaparkan pula agenda-agenda kegiatan dan target DPRa PKS Jajar selama tahun 2016. Serta penjaringan saran dan solusi agar kerja -kerja DPRa akan lebih solid dan manfaat.
Arif Nur R selaku ketua DPRa berharap bahwa masing-masing kader yang ada diwilayah Kalurahan Jajar dapat berperan aktif dalam mewujudkan target- target partai, sehingga makin layak DPRa Jajar disebut sebagai DPRa mandiri.
Dengan makin berkembangnya DPRa - DPRa yang ada diwilayah kecamatan Laweyan, maka diharapkan PKS sebagai partai dakwah akan semakin terasa manfaatnya dimasyarakat. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Ketua DPD PKS SOLO, Abdul Ghoffar dalam taujihnya.
Narasi : TyArini
Foto : Didik Hariyanto RPF Solo

Saturday, March 26, 2016

Jum'at Berkah dengan Memanah

PKS Kota Solo - Jum'at pagi ini tak seperti biasanya yang disibukkan dengan persiapan aktivitas ke sekolah.Jum'at pagi ini yang bertepatan dengan hari libur, terasa lebih istimewa. Puluhan anak di wilayah Laweyan Solo berkumpul penuh keceriaan di Edupark UMS. Tiap anak seusia TK - SD nampak riang mengenakan baju olahraga lengkap dengan sepatu olahraganya dan membawa botol minum. ALIF (Anak Sholih Kreatif) hari ini (25/3) menyiapkan hadiah liburan UTS (Ujian Tengah Semester) dengan mengadakan "Sehat & Bugar Bersama ALIF" yang dimeriahkan dengan latihan memanah, bermain sepak bola dan gobak sodor.
Tri Erlinawati mewakili penyelenggara kegiatan mengatakan, " Acara hari ini selain sebagai hadiah UTS anak-anak yang tergabung di klub ALIF juga sebagai kegiatan pembuka agenda ALIF di tahun 2016. Dan kami ingin anak-anak merasakan semangat ALIF mulai hari ini dan pada agenda-agenda ALIF yang selanjutnya."
Seiring mentari yang mulai naik, anak-anak dikumpulkan dan diajak sarapan bersama. Dengan lahap mereka menyantap sate lontong, menu sarapan yang disiapkan kakak-kakak ALIF. Sembari menghabiskan sarapan, Faiz (7th) mengatakan bahwa ia lebih menyukai bermain sepak bola, tapi, ia ingin juga mencoba belajar memanah.
Usai sarapan anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok dan nantinya secara bergantian akan mencoba semua permainan yang telah disiapkan kakak-kakak ALIF. Walau matahari mulai menyengat sinarnya, anak -anak masih bersemangat menunggu giliran bermain. Memanah nampaknya menjadi permainan favorit karena rata-rata anak baru akan mencobanya hari ini.
Seperti Caca (7th) yang sangat bersemangat belajar memanah, apalagi disambut dengan yel -yel semangat dari umi dan adiknya. "Asyik, aku suka. Tapi tangannya capek!", kata Caca sambil memeluk uminya. Hari ini, liburan anak-anak tak hanya diisi dengan bermain dirumah atau malah sekedar melihat tivi dan bermain game. Liburan mereka menjadi lebih berwarna dengan bertemu dengan teman-teman baru dan mendapat pengalaman baru pula.
Rasulullah bersabda, 
“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah” (Riwayat Sahih Bukhari-Muslim)
So, mari para orang tua ajak anak-anak untuk mengisi liburan dengan penuh manfaat. 
Have a nice long weekend...:)


Narasi : TyArini
Foto : Didik Hariyanto RPF Solo

Tuesday, March 22, 2016

BERANTAS NYAMUK, DPC PKS JEBRES GELAR BERSIH-BERSIH KAMPUNG

PKS Kota Solo - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Jebres mengajak warga RT 01/ RW 27 Guwosari, Kecamatan Jebres membersihkan lingkungan kampung di sekitar Guwosari, Jebres melalui kegiatan bernama “Bersih-Bersih Kampung Kita” pada Minggu (20/3). Kegiatan yang di prakarsai oleh Bidang Badan Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Jebres ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dan memberantas sarang nyamuk di daerah guwosari.
Kegiatan bersih - bersih kampung ini dimulai dari membersihkan pekarangan rumah warga, memotong rumput sampai membersihkan saluran - saluran air. Antusiasme warga cukup terlihat dari partisipasi mereka dalam meramaikan kegiatan ini.
Ketua bidang BPKK DPC PKS Kecamatan Jebres, Kurnia Prihatini, berharap kegiatan ini dapat mengurangi sampah sekaligus mengantisipasi penyebaran sarang nyamuk. Menurutnya, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dibutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. “Semua komponen masyarakat harus peduli terhadap kebersihan lingkungan, tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu atau dua orang saja" katanya.
Sementara itu, Ketua DPC PKS Kecamatan Jebres Slamet Widodo mengatakan aksi ini merupakan salah satu dari bentuk program kerjasama dan layanan masyarakat. " Kegiatan bersih kampung ini merupakan salah bentuk kegiatan kita dengan masyarakat, selain kegiatan ini kita juga ada kegiatan bakti sosial, layanan kesehatan gratis, senam dan masih banyak program lainnya" Katanya. Ia juga berharap dengan kegiatan seperti mampu memperkuat silaturahim PKS dengan masyarakat.

DPRD Solo Desak Pemkot Terjunkan Tim Monitoring Pemberlakuan SSA

PKS Kota Solo - Pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) di tiga ruas jalan utama yakni yakni Jalan Radjiman, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Agus Salim membawa dampak meruginya pelaku usaha. Oleh sebab tersebut, Kalangan legislatif mendesak supaya Pemkot mau menerjunkan tim untuk melakukan monitoring dampak pemberlakuan penerapan SSA terdapat pelaku usaha.
“Pastinya ada yang dirugikan, tapi pasti juga ada keuntungan yang diperoleh. Jadi, dengan adanya tim yang diterjunkan tersebut dapat mengetahui secara riil berapa kerugian mereka para pelaku usaha ini,” terang Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Minggu (20/3).
Berubahnya arus lalu lintas yang diterapkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, kata Sugeng, pastinya berpengaruh terhadap warung berskala kecil, jasa pendidikan, bengkel hingga perhotelan yang menjamur di tiga ruas jalan tersebut. Masyarakat sebagai konsumen yang biasanya melalui Jalan Radjiman dari arah Jongke misalnya, merasa enggan untuk berputar ke Jalan Slamet Riyadi. Jika ada alternatif barang atau jasa yang dicari di toko lain yang juga menyediakanya mereka memilih untuk di toko lain.
“Untuk awal-awal penerapan ini pasti ada perubahan pola sikap konsumen. Tapi, kita lihat apakah terus berlanjut atau pada awal penerapan SSA,” jelas Sugeng.
Penerapan jalur searah, menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, dinilai mampu mengurai kemacetan. Di samping itu juga, dengan adanya regulasi satu arah dapat mengantisipasi hal tidak diinginkan.

PKS PasarKliwon Launching Senam Ibu-Ibu

PKS Kota Solo - Pagi itu jam 06.00 wib bertepatan dengan Ahad, 2 Maret 2016, suasana jalan depan kantor DPC PKS Pasarkliwon begitu semarak. Puluhan ibu-ibu kader PKS berbaur dengan ibu-ibu warga sekitar kantor DPC, tepatnya warga RT 01/04 Semanggi terlihat bersemangat, lompat-lompat, penuh peluh bersama-sama melaksanakan senam sehat bugar. Senam Perdana yang dihelat pagi itu langsung di instrukturi oleh Ibu Erni dan Ibu Hastuti dari Tim instruktur senam BPKK (Bidang Perempuan & Ketahanan Keluarga) DPC Pasarkliwon.
Salah satu peserta senam yang hadir, Ibu Nur mengatakan merasa senang bisa ikut senam yang di kelola oleh PKS 'amargi pinyantunipun semanak-semanak' ( karena orang-orangnya baik dan ramah) dalam logat dan bahasa Jawa halus.
Ketua BPPK PKS Pasarkliwon, Titik Ambarwati,SS mengatakan bahwa kegiatan senam ini bertujuan untuk memfasilitasi kader dan masyarkat luas untuk bisa berolah raga rutin, terutama ibu-ibu yang memang biasanya kurang bisa mengatur waktunya untuk berolahraga. Disamping itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun hubungan yang harmonis antara kader dengan masyarakat luas untuk saling berbagi kebaikan dalam bermasyarakat.

Sunday, March 20, 2016

Meski Hujan Lebat, Kader PKS Pasarkliwon Surakarta Tetap Semangat Hadiri Kajian Ilmiah Kader

PKS Kota Solo - Hujan deras yang mengguyur kota Solo pada kamis sore (16/03) lalu tak menyurutkan langkah dan semangat kader Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pasarkliwon Surakarta untuk hadir dalam soft lauching program Kajian Ilmiah (Tatsqif) Kader. Kajian Ilmiah Kader dihelat oleh Bidang Kaderisasi DPC PKS Pasarkliwon di sekretariat DPC.
Kajian Ilmiah Kader bertujuan untuk meningkatkan tsaqofah islamiyah (wawasan keislaman) kader dan sarana bersilaturahim yang diadakan rutin setiap bulan. Diharapkan dengan program ini wawasan keislaman kader makin luas sehingga semakin mampu memberikan solusi pada persoalan-persoalan dan dinamika umat yang terjadi di sekitarnya.
Ditemui terpisah Ketua DPC PKS Pasarkliwon, Susmono Heri Purnomo menyampaikan bahwa dihadirkannya program Kajian Ilmiah Kader oleh Bidang Kaderisasi ini adalah salah satu ikhtiar dalam memberikan sarana bagi pengembangan kemampuan kader. "Kedepan tantangan dakwah akan semakin besar, ini adalah dinamika dakwah, sehingga ada tuntutan kemampuan kader dalam pelbagai bidang juga harus berkembang" pungkas Susmono.
Kajian Ilmiah Kader perdana  menghadirkan Ustadz Ahmad Syafi'ul sebagai pembicara yang menyampaikan materi tentang keutamaan membaca dan menghafal Al Qur'an. Program ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan kader sehingga membawa banyak kebaikan dalam pembinaan ummat kedepan.

DPRD Solo, Percaloan Lahan Pemakaman di Solo Bikin Geram

PKS Kota Solo - Praktek percaloan diduga terjadi dalam pengelolaan lahan pemakaman di Kota Solo. Hal ini, membuat geram anggota legislatif dan meminta Pemkot supaya lebih transparan dalam kepengurusan lahan pemakaman.
“Pemerintah pusat sudah menggaungkan semangat transparansi, harusnya Pemkot Solo juga mengikuti. Apalagi, menyangkut hal kepentingan masyarakat,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Jumat (18/3).
Meski secara pribadi belum menjumpai dugaan praktek percaloan lahan pemakaman di Kota Solo, namun Sugeng telah mendengar banyak keluhan dari masyarakat. Jika hal itu benar-benar terjadi, Sugeng meminta Pemkot untuk secara gamblang memberikan informasi kepada masyarakat perihal prosedur layanan pemakaman umum. Selain itu pemkot juga harus menegakkan aturan yang ada dengan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar masalah dapat terselesaikan hingga akarnya.
Besaran biaya pemakaman yang harus ditanggung masyarakat, kata Sugeng, sebenarnya telah terpampang di kantor pemakaman. Namun sayangnya, ia melihat mekanisme tersebut kerapkali tidak dapat berjalan karena masyarakat terlanjur dihadapkan dengan calo yang secara akses lebih mudah dijumpai. Belajar dari kondisi lapangan, pihaknya mendesak  Pemkot untuk memperbaiki secara umum seluruh manajemen birokrasi pemerintahan utamanya terkait pelayanan kepada masyarakat
“Kalau dana kurang bisa diajukan melalui APBD, jangan sampai masyarakat yang harus jadi korban dengan sistem calo tersebut,” kata Sugeng.
Sumber : Timlo.net

Pelebaran Viaduk Gilingan Ditunda Tahun Depan

PKS Kota Solo - Perencanaan Pemkot dalam proyek pelebaran viaduk Gilingan dinilai sangat buruk oleh kalangan legislative. Pasalnya, proyek yang telah direncanakan sejak 2015 lalu tersebut ternyata tidak dapat dikerjakan tahun ini dan molor tahun depan.
“Rencana pelebaran viaduk Gilingan ini sudah sejak 2015 lalu, tapi kok gak tahun ini direalisasikan. Malahan tahun depan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Jumat (18/3).
Menurut politisi Partai PKS ini, manfaat dilebarkannya viaduk sangatlah besar khusunya bagi layanan transportasi masyarakat. Mengingat, kondisi viaduk di Jalan Ahmad Yani tidak dapat dilalui bus antar kota antar propinsi. Beban jalan terpaksa harus diberikan di jalan Monginsidi yang kondisinya saat ini semakin padat lantaran di jalan tersebut terdapat beberapa sekolah.
Menurut Sugeng, Pemkot tidak memiliki perencanaan yang baik dalam mengerjakan proyek yang didanai oleh pemerintah pusat ini, mulai dari belum rampungnya pembebasan lahan hingga perubahan Detail Engineering Design (DED) dapat dijadikan bukti. Dirinya menegaskan, supaya Pemkot bertanggung jawab menyelesaikan  proyek tersebut.
“Perencanaannya buruk sekali,” tandasnya.
Pemkot, lanjut Sugeng, sebenarnya memiliki waktu yang cukup untuk merampungkan proyek tersebut. Pasalnya, sejak awal 2015 rencana pelebaran viaduk sudah mulai muncul. Terkait permasalahan pelebaran lahan, harusnya dapat diselesaikan seuai waktu yang ada.
“Memang kalau menyangkut lahan agak rumit. Tapi ini waktunya lama lho, sejak awal 2015. Harusnya Pemkot mampu melakukan pendekatan terus menerus dengan pemilik lahan,” katanya.
Sumber : Timlo.net

Saturday, March 12, 2016

Muhadi Syahroni: Raperda Ganti Rugi Daerah Bukan Untuk Celah Korupsi Pejabat

Pembahasan mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Daerah telah melalui tahapan public hearing  yang dilaksanakan pada Jum’at (11/3) di ruang Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta. Forum berjalan dengan dinamis saat pembahasan dan masukan –masukan dari prwakilan masyarakat.
Ada pandangan pada sebagian masyarakat, munculnya raperda tentang Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Daerah ini, akan memberikan celah bagi pejabat daerah yang melakukan korupsi dan merugikan daerah akan diselesaikan secara damai tanpa melibatkan pengadilan sebagai tindakan pidana korupsi.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Tata Cara Tuntutan Ganti Kerugian Daerah, Muhadi Syahroni memberikan tanggapan tentang perlunya upaya sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan oleh pemangku kepentingan yang berwenang seperti Pemerintah Kota Surakarta dan DPRD Kota Surakarta.
“Masyarakat seharusnya memahami maksud adanya raperda ini adalah untuk menjaga aset daerah yang hilang dan  merugikan daerah karena unsur kelalaian pejabat pemerintah  daerah atau pihak ketiga yang terkait dapat  terselesaikan dengan baik. Dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah dan perlindungan serta rasa keadilan yang sama di hadapan hukum. Bukan memberikan celah korupsi pejabat daerah” jelas Muhadi yang juga anggota Fraksi PKS DPRD Kota Surakarta ini.

Friday, March 11, 2016

Gerhana Matahari, Sejumlah Masjid di Solo Laksanakan Sholat Gerhana

PKS Kota Solo - Sejumlah masjid melaksanakan sholat gerhana karena terjadinya gerhana matahari, Rabu (09/03). Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) menyerukan kepada semua kader dan simpatisan untuk turut serta melaksanakan sholat gerhana secara berjama'ah yang dilaksanakan di beberapa lokasi.
Secara khusus, wakil ketua DPRD Kota Solo, yang juga Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail menjadi khatib sholat gerhana di masjid Abi Al Maghfur. Sementara itu Wakil Ketua DPD PKS, Asih Sunjoto Putro menjadi khatib di Masjid Masyithoh, Banjarsari.
Sejumlah pengurus DPD PKS Solo juga mengikuti sholat gerhana di Masjid Abu Bakar, Kerten, Laweyan. Tampak hadir di Masjid Abu Bakar, Sekretaris DPD PKS Solo M.Eko Wibowo, Ketua Bidang Kaderisasi, Abdul Hakim dan ketua Bidang Pembinaan Umat, Muhadi Syahroni.
Sementara itu, ketua Fraksi PKS DPRD Surakarta, Sugeng Riyanto ikut serta sholat gerhana di Masjid Agung Surakarta. Selain melaksanakan Sholat Gerhana, di Masjid Agung Surakarta jama'ah dapat menyaksikan terjadinya gerhana matahari sebagian yang terlihat melalui teleskop dari Tim Solo Astronomy Club.
Sekretaris Masjid Agung, Abdul Basit menyampaikan bahwa kegiatan sholat gerhana adalah kegiatan rutin setiap ada fenomena gerhana, yang spesial tahun ini dengan adanya nonton gerhana bareng. "Harapannya Masjid Agung Solo dapat menjadi pusat kegiatan islam yang tidak hanya sholat. Siapapun dan dari organisasi manapun yang terpenting tidak melanggar syari'at dan dapat meningkatkan iman dan taqwa." Harap Abdul Basit.

Wednesday, March 9, 2016

Berbiaya Rp13 Miliar, Dewan Kritisi Proyek Jembatan Baru Kali Anyar

Berbiaya Rp13 Miliar, Dewan Kritisi Proyek Jembatan Baru Kali Anyar
PKS Kota Solo - Kalangan Dewan meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk menekankan aspek efektifivitas dalam pembangunan jembatan baru Kali Anyar. Sebagaimana diketahui, kawasan Jembatan Tirtonadi bakal dijadikan salah satu koridor pintu masuk Kota Solo dari arah utara. Selain untuk lebih memperindah kawasan, keberadaan jembatan tersebut diharapkan dapat memecah kemacetan yang kerap terjadi disana.
Anggota Komisi II DPRD Kota Surakarta Quatly Abdulkadir Alkatiri mengatakan, kajian efektifivitas mutlak dibutuhkan guna memastikan pembangunan jembatan baru senilai Rp 13 miliar itu dapat berfungsi sebagaimana proyeksi awal.
“Jadi jangan hanya kita membangun sekedar memperhatikan keindahan saja, tapi efektifitasnya. Makanya perlu dikaji lagi lebih dalam mengenai hal tersebut,” ujar Quatly kepada wartawan, Senin (7/3/2016).
Quatly mengatakan, salah satu hal yang menjadi perhatian penting adalah soal konstruksi jembatan. Menurutnya, Pemkot harus memperhatikan kondisi jembatan lama sebagai gambaran evaluasi jembatan baru. Dirinya mencontohkan, jembatan lama kerap kali tergenang air lantaran tidak dilengkapi dengan inlet.
“Paling tidak harus ada saluran air, atau dilengkapi dengan inlet. Artinya pembangunannya harus berhati-hati, apalagi ini jembatan. Apabila berurusan dengan air memang terkadang menyulitkan. Maka Konstruksinya harus sesuai,” katanya.
Apabila pematangan konsep konstruksi telah diselesaikan, selanjutnya Pemkot tinggal berkonsentrasi pada aspek lain. Yang cukup vital, adalah soal penataan lalu lintas baru. Maka Quatly pun mewanti-wanti agar konsep maupun rekayasa lalu lintas harus segera dikaji.
“Seperti diketahui, jembatan baru akan membawa perubahan, dimana lalu lintas yang kurang baik akan dibenahi dengan langkah pengaturan. Maka pengaturan lalu lintas menjadi penting. Jangan sampai, ketika jembatan sudah bagus tapi tak ada pengaruhnya,” tandasnya. (AR)
Sumber : Joglosemar

Tuesday, March 8, 2016

[Gagasan] Saatnya Pemkot Solo Punya Lapak Online

Gagasan : Saatnya Pemkot Solo Punya Lapak Online
Beberapa waktu lalu, Komisi III Dewan Pewakilan Daerah (DPRD) Kota Surakarta bersama Dinas Pasar Kota Surakarta melakukan rapat kerja membahas berbagai perencanaan agenda kegiatan yang akan digulirkan. Dalam rapat kerja itu, saya mengusulkan untuk dinas pasar mulai memikirkan agar pasar tradisional makin berkibar perlu disupport oleh pemerintah kota dengan membuka lapak online untuk memasarkan produknya. Terlebih saat ini kita masuk dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dimana setiap pemerintahan negara di kawasan Asia Tenggara dituntut memiliki inovasi agar mampu bersaing antar negara. Karena hadirnya MEA diwarnai dengan keluar dan masuknya arus barang dan jasa secara bebas di negara se-Asia Tenggara.
Salah satu inovasi memasarkan produk itu antara lain melalui marketing online atau lapak online. Pengguna internet di kawasan Asia Tenggara terbilang sangat besar. Berdasarkan data www.internetworldstats.com ada empat negara Asia Tenggara yang masuk sepuluh besar pengguna internet se Asia. Keempat negara itu adalah Indonesia sebagai negara terbesar pengguna internet di Asia Tenggara sebanyak 78 juta pengguna, diikuti Vietnam (47,3 juta), Filipina (47,1 juta) dan Malaysia sebanyak 20,6 juta pengguna internet (data terupdate 30/11/2015). Melihat potensi pangsa pasar pengguna internet yang demikian besar, trend marketing online saat ini berkembang sangat pesat dan ditandai dengan munculnya berbagai portal jual beli online.
Trend Masyarakat Sekarang Beli Online
Meskipun trend masyarakat kita mengarah ke masyarakat pengguna internet, masih banyak pedagang pasar tradisional di Solo yang belum menjual barang dagangannya secara online. Oleh karenanya, pemerintah bisa memfasilitasi dengan “buka lapak online” yang di dalamnya menawarkan produk barang yang dijual di pasar tradisional. Dengan demikian, secara ekonomi, market dari lapak online pasar tradisional ini semakin luas dan mampu mendatangkan keuntungan yang berlipat bagi peningkatan pendapatan pemerintah dan pedagang pasar tradisional sendiri tentunya. Selain itu, fasilitasi dari pemerintah ini akan bisa memberikan proteksi (perlindungan) bagi pedagang pasar tradisional di tengah arus bebas MEA yang diprediksikan akan semakin gencar masuk menggaet segmen pasar dalam negeri.
Selain alasan di atas, setidaknya ada beberapa alasan pendukung akan terwujudnya lapak online pasar tradisional Kota Solo antara lain, Pertama, melimpahnya anggaran. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo sejak tahun 2012 sampai 2015 berkisar diantara angka 200 sampai 300 Milyar setiap tahunnya. Untuk membuat pasar sementara Pasar Klewer saja, pemerintah mampu mengalokasikan dana sebesar 26 Milyar. Untuk lapak online harusnya pemerintah kota juga mampu menganggarkannya. Tinggal political will dari pemerintah kota, berani tidak berinovasi membuka lapak online pasar tradisional ini. 
Kedua, Melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mengelola marketing berbasis internet dibutuhkan SDM yang melek teknologi. Permasalahannya, di pasar tradisional sebagian besar adalah generas tua yang kurang memahami seluk beluk pemasaran online. Akan tetapi, dengan banyaknya kampus perguruan tinggi yang ada di Kota Solo, pemerintah kota bisa menjalin kerjasama dengan pihak universitas yang mempunyai stok SDM muda yang melek teknologi. Sehingga permasalahan SDM pengelola lapak online bisa ditangani dengan baik.
Ketiga, Melimpahnya segmen pasar tradisional dengan ciri khas masing-masing. Misalnya di pasar Klewer mempunyai ciri khas batik dan pakaian sebagai jualannya. Pasar Gede memiliki bahan makanan pokok dan aneka jajan pasar, pasar Kabangan dengan variasi sepeda, pasar Nongko dengan aneka tanaman hiasnya, Singosaren dengan bermacam-macam jualan handphone dari semua merk dan jenisnya, serta Sriwedari dengan barang karya seninya dan beraneka macam segmen lainnya yang tersebar di pasar tradisional lainnya. Hal ini menjadikan variasi produk jualan di lapak online akan sangat lengkap. Dengan begitu orang dari luar Solo yang akan membeli barang di Solo mempunyai banyak alternatif pilihan.
Keempat, melimpahnya profit. Dengan jualan online, PT. Toko Bagus yang menjual semua barang kebutuhan sehari-hari mampu mendapatkan omzet sebesar 300 Milyar dalam sebulan (vivanews.com 26/11). Lapak online Pasar Tradisional Kota Solo yang juga menawarkan lebih lengkap aneka produk barang bisa melebihi keuntungan yang didapatkan perusahan online tersebut. Ambil contoh dalam waktu sebulan, saat ini pasar Klewer mampu menyumbang PAD rata-rata sebesar 300 juta setiap bulan. Itu dengan transaksi melalui lapak offline saja, dengan ditambah adanya ekspansi melalui lapak online, harapannya akan melipatgandakan profit yang didapatkan. Itu baru satu pasar Klewer belum pasar yang lain yang bisa diilustrasikan berlimpahnya dan berlipatnya profit yang akan diraih dengan membuka lapak online pasar tradisional.

Kelima, Melimpahnya benefit. Keuntungan yang didapatkan dari lapak online akan semakin berlimpah. Keuntungan dari pedagang yang didapatkan akan jauh lebih praktis dalam menjual barang dagangannya. Cukup memasang produk jualannya di lapak online, menerima uang melalui transfer rekening, kemudian baru dikirim barang yang dipesan pembeli. Sementara itu, pembeli yang jauh dari luar Solo juga tidak harus datang langsung menemui pedagang sehingga tidak harus berjubel antri di pasar dan bisa menghindari macet di jalan. Cukup duduk di rumah, memesan barang kebutuhan dari layar Handphone transfer uang dan menerima kiriman barang yang dipesan.

Solo Kuncoro

Sementara bagi pemerintah Kota Solo, lapak online ini akan membawa keuntungan Solo semakin “kuncoro”, semakin terkenal pasar tradisionalnya melalui lapak online. Selain memasarkan produk barang dagangan pasar, Pemerintah Kota Solo bisa juga menawarkan destinasi wisata dan event yang sangat banyak diselenggarakan. Dengan berbagai alasan inilah, saatnya Kota Solo membuka lapak online pasar tradisional untuk mengekspansi pasar di era MEA saat ini. Wallahua’alam
Ketua FPKS Solo Sugeng Riyanto
ditulis oleh Sugeng Riyanto, S.S (Wakil Ketua Komisi III  dan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kota Surakarta)
Terbit di Harian Joglosemar, Senin 7 Maret 201

Saturday, March 5, 2016

Jembatan Tirtonadi Bakal Segera Dibangun Pertengahan Tahun Ini

Jembatan Tirtonadi Bakal Segera Dibangun Pertengahan Tahun Ini
PKS Kota Solo - Sebagian lahan Taman Tirtonadi bakal dikepras menyusul rencana pembangunan Jembatan Tirtonadi pertengahan tahun ini. Kawasan taman bakal menjadi akses keluar-masuk jembatan senilai Rp13 miliar itu.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, jembatan baru akan dibangun di sisi barat Jembatan Tirtonadi yang ada saat ini. Jembatan tersebut nantinya memfasilitasi pengguna jalan dari sisi selatan (Terminal Tirtonadi) menuju utara (Jl. Pierre Tendean) atau barat (Jl. Popda). Adapun jembatan lama menjadi akses warga dari utara menuju selatan.
Anggota Komisi II, Quatly Abdulkadir Alkatiri, meminta rekayasa lalu lintas mulai disiapkan seiring rencana pembangunan jembatan. Menurut Quatly, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika perlu mengkaji penambahan rambu lalu lintas untuk memerlancar sirkulasi kawasan.
Dia menyebut Jembatan Tirtonadi akan menjadi tulang punggung pengembangan kawasan Solo utara khususnya Gilingan. “Belum pengembangan Terminal Tirtonadi sebagai pusat perbelanjaan. Keberadaan jembatan baru diharapkan mampu mengimbangi beban jalan,” ucapnya.(AR)
Sumber : Solopos

Gempuran Medsos Bisa Lunturkan Jiwa Nasionalisme

Gempuran Medsos Bisa Lunturkan Jiwa Nasionalisme
PKS Kota Solo - Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Abdul Kharis Almasyhari menyoroti semangat nasionalisme bangsa. Menurutnya, saat ini bangsa tengah menghadapi gempuran terus-menerus terhadap semangat nasionalisme. Kondisi ini kemungkinan bisa melunturkan jiwa nasionalisme. Gempuran paling nyata melalui media sosial (medsos) yang kini menjadi kegemaran masyarakat.
“Kalau tidak hati-hati dan menggunakan filter yang baik, maka tanpa sadar rasa nasionalisme itu akan tergerus,” ungkap Abdul Kharis yang juga anggota MPR ini, di Hotel Pramesthi, Senin (29/2).
Diketahui, Abdul Kharis dalam acara ini melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan. Adapun empat pilar kebangsaan itu terdiri dari Pancasila, UUD, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sekitar 160 peserta hadir dalam kegiatan tersebut. Terdiri dari pengurus DPC, kader dan simpatisan PKS Dapil 3 Sukoharjo.
Lebih jauh Abdul Kharis menyatakan, semakin lama rakyat kehilangan kebanggaan atas budaya yang dimiliki. Masyarakat merasa lebih nyaman dan gengsi jika meniru budaya asing atau liberalisme. “Maka saya berpesan agar masyarakat bijak bermedia sosial. Gunakan media sosial untuk kebaikan. Bukan untuk saling menghina dan memojokkan,” tegas Abdul Kharis.
Dikatakannya, media sosial bisa digunakan untuk mempererat persatuan. Bukan sebaliknya justru untuk memecah belah bangsa. Salah seorang peserta sosialisasi, Tito Setyo Nugroho berpendapat, belakangan berkembang isu separatisme yang menyebar lewat media sosial. Hal ini jelas akan membuat resah masyarakat. Masih menurut Tito, media sosial juga menjadi ajang mempromosikan gaya hidup liberal seperti LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender).
Melalui sosialisasi itu, Abdul Kharis berjanji membawa aspirasi kader untuk dibahas di Senayan. Disampaikan pula, Fraksi PKS sedang menggodok rencana pengusulan RUU tentang LGBT. “Mohon doa dan support, semoga usaha Fraksi PKS ini berjalan lancer,” tandas Abdul Kharis.

Sumber : Jawapos Radar Solo

Tersaingi dengan Kabupaten Satelit, Solo Perlu Bangunan Monumental

Tersaingi dengan Kabupaten Satelit, Solo Perlu Proyek Monumental
PKS Kota Solo - Perkembangan Kota Solo bidang infrastruktur dinilai kurang memiliki greget dibandingkan dengan sejumlah kabupaten satelit. Dikhawatirkan, ikon Kota Solo yang saat ini lebih maju akan tergerus dengan kabupaten seperti Karanganyar, Boyolali dan Sukoharjo.
“Tiga kabupaten yang berbatasan langsung dengan Solo ini tengah berlomba-lomba membangun sejumlah infrastruktur sebagai bangunan monumental dan ikon di kabupaten masing-masing,” terang Wakil Ketua DPRD Solo, Abdul Ghofar Ismail, Kamis (3/3).
Kabupaten Karanganyar, kata Ghofar, kini memiliki jembatan layang (fly over) di Kawasan Palur dan air mancur menari di Alun-alun Kota Karanganyar. Untuk Kabupaten Boyolali, berbagai ikon mulai dimunculkan seperti Monumen Sapi Ndekem, gedung DPRD sebagai miniatur gedung kura-kura MPR RI, serta akan disusul pembuatan beberapa simpang lima di sejumlah ruas jalan. Begitu juga yang dilakukan kabupaten Sukoharjo yang begitu bagus dalam pengelolaan kawasan Solo Baru sebagai sentra hiburan dan industri yang terus berkembang.
“Kalau seperti ini terus, Solo akan ketinggalan jauh dan tidak memiliki bangunan monumental untuk dijadikan kebanggaan masyarakatnya,” tandas Ghofar.
Dengan melihat perkembangan kabupaten di dekat Solo tersebut ia yakin dalam kurun waktu satu decade kedepan kota Solo akan tenggelam dan bukan menjadi tujuan utama pariwisata. Wisatawan tentunya lebih memilih daerah yang memiliki ikon-ikon unik dan menarik untuk berkunjung, sedangkan kabupaten tersebut pasti juga menyiapkan diri untuk menyambutnya dengan cara pembangunan hotel dan fasilitas lainnya.
“Sekarang Solo hanya menjadi kota penyedia jasa, sedangkan wisatanya ke kabupaten lain,” katanya.
Sumber : Timlo

Friday, March 4, 2016

Alokasi Dana Belasan Miliar, Pengaspalan Jalan Lingkungan Solo Baru 70%

PKS Kota Solo - Sekitar 30% ruas jalan lingkungan di Kota Solo belum tersentuh pengaspalan. Padahal, setiap tahun Pemkot mengalokasikan dana hingga belasan miliar untuk pengelolaan jalan lingkungan. Proyek yang tidak tepat sasaran dituding memerlambat pembenahan jalan di Kota Solo.
Wakil Ketua DPRD, Abdul Ghofar Ismail, mengatakan pengaspalan baru menyentuh sekitar 70% jalan lingkungan di Solo mengacu dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Mayoritas jalan lingkungan yang belum diaspal berada di wilayah-wilayah perbatasan kota. Menurut Ghofar, kondisi itu cukup disayangkan mengingat luas geografis Solo yang cenderung kecil.
“Di daerah perbatasan masih banyak jalan lingkungan berupa tanah atau cor-coran. Melihat luas Solo yang tak terlalu besar, pemerataan pengaspalan jalan mestinya sudah selesai dari dulu,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (3/3/2016).
Ghofar menyebut dana yang dialokasi untuk pembenahan jalan lingkungan mencapai belasan miliar tiap tahun. Tahun ini, Pemkot menganggarkan Rp11 miliar untuk perbaikan dan peningkatan jalan lingkungan. Dia mendorong Pemkot mampu mengoptimalkan dana tersebut untuk membenahi jalan yang belum tersentuh perbaikan atau pengaspalan.
“Apalagi beberapa tahun terakhir Pemprov getol memerbaiki jalan provinsi di wilayah Solo. Pemkot mestinya bisa mengimbangi lewat perbaikan jalan lingkungan.”
Di sisi lain, Ghofar mewanti-wanti pembangunan jalan mengedepankan kualitas. Dia melihat sebagian proyek jalan bermutu rendah karena dikerjakan tidak profesional. Di beberapa wilayah, dia mendapati jalan kembali rusak meski proyek baru berumur setahun.
“Waktu pengerjaan mepet selalu menjadi kambing hitam. Mestinya Pemkot jeli mengawasi proyek agar hasilnya tak asal-asalan,” kata dia.(AR)
Sumber : Solopos

Thursday, March 3, 2016

DPRD Solo Dukung Pencanangan Kampung Sayur

PKS Kota Solo - Komisi IV DPRD Kota Surakarta mendorong adanya gerakan penghijauan kota Solo yang dimulai dari lingkungan masyarakat. Gerakan tersebut tak hanya sebatas menanam tumbuhan besar yang mampu menyerap air dan menjadi kawasan teduh. Lebih dari itu, masyarakat diajak untuk memanfaatkan tiap jengkal lahan yang ada untuk tanaman lain macam sayuran.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian pun ikut mendukung upaya tersebut. Kini, setiap lingkungan yang memiliki kelompok tani pun mendapat stimulan berupa bantuan benih sayuran. Selanjutnya, kelompok tersebut dipersilahkan untuk mengelola tanaman di kebun secara mandiri. Sebab, sejauh ini tiap kelompok masih mengandalkan dana iuran untuk sejumlah kebutuhan.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Surakarta, Asih Sunjoto Putro berharap kampung sayur yang dicanangkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, sekaligus dalam hal penghasilan. Terlebih, apabila masyarakat mampu memaksimalkan pengelolaan dengan baik.
“Mungkin saat ini masih sebatas balik modal. Namun kalau bisa dikelola dengan maksimal saya kira bisa menghasilkan sesuatu. Mudah-mudahan semakin meningkat,” ucapnya. (AR)
Sumber : Joglosemar

FPKS DPRD Solo Dorong Pemerintah Perbaiki Sistem Jamkesmas

Ketua FPKS Solo Sugeng Riyanto
PKS Kota Solo - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera(F-PKS) DPRD Kota Solo mengharapkan dalam waktu cepat pemerintah dapat segera memperbaiki sistem jaminan kesehatan tersebut demi kesejahteraan masyarakat.
Hal itu merujuk adanya kendala yang muncul dalam sistem integrasi jaminan kesehatan daerah ke Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kesehatan ini kebutuhan dasar yang harus dimiliki manusia, sehingga pemerintah jangan main-main dengan program kesehatan,” kata Ketua FPKS, Sugeng Riyanto .
Sebelumnya, Kalangan DPRD Solo mewacanakan gagasan model periksa kesehatan bermodal Kartu Tanda Penduduk (KTP). Gagasan ini muncul, setelah anggota Komisi I DPRD Solo melakukan pendampingan terhadap lurah dan camat se-Solo saat melakukan studi banding ke Pemkot Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu. (AR)
Sumber : Timlo

Wednesday, March 2, 2016

DPR: Asian Games 2018 Tanpa Sepak Bola adalah Kerugian Besar

DPR: Asian Games 2018 Tanpa Sepak Bola adalah Kerugian Besar
Jakarta, PKS Kota Solo - Wakil Ketua Komisi X dari fraksi PKS, Abdul Kharis Almasyhari menegaskan akan menjadi kerugian besar jika cabang olahraga sepak bola tidak dipertandingkan di Asian Games 2018 mendatang. Mengingat Indonesia sendiri akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, tentu saja dengan absen sepak bola bakal menghambat sponsor untuk bergabung.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan negara peserta juga menolak jika ajang lima tahunan itu tanpa sepak bola. Kekhawatiran ini disampaikan oleh Abdul Kharis, disela-sela Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komite Ad-Hoc Reformasi Sepak Bola dengan anggota Komisi X.
Dalam rapat tersebut, Abdul Kharis juga mengaku heran dengan sikap baik pemerintah yang dinilai enggan menyelesaikan persoalan ini dengan bijak. Menurut pria kelahiran Purworejo itu tidak menutup kemungkinan jika sepak bola masih dalam sanksi, Asian Games 2018 bisa batal diselenggarakan di Indonesia.
"Kalau batal tentu ini kerugian besar, dana sudah milyaran digelontorkan untuk sosialisasi aja. Terus siapa yang nanggunng, kami ikut diperiksa nantinya," keluh Abdul Kharis, Senin (22/2) lalu.
Abdul Kharis juga menilai pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) dianggap tak memiliki itikad baik untuk melepaskan Indonesia dari sanksi FIFA. Sebab Kemenpora sendiri telah mengetahui jika sanksi FIFA masih melekat bisa mengancam Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Jika demikian, sebaiknya Kemenpora tidak mengajukan dana untuk kepentingan Asian Games 2018, jika akhirnya Indonesia gagal menjadi host Asian Games 2018. "Mending dana itu untuk rakyat yang lebih membutuhkan. Seharusnya Kemenpora mengetahui konsekuensinya jika sanksi terus berlanjut," kata Abdul Kharis.(AR)
Sumber : Republika

Konflik Sriwedari, Abdul Kharis : GWO Harus Dipertahankan

Konflik Sriwedari, GWO Harus Dipertahankan
PKS Kota Solo - Polemik lahan Sriwedari menjadi sorotan khusus bagi kalangan legislatif. Terlebih, di dalam lahan seluas hampir 10 hektar tersebut terdapat kantong budaya cikal bakal wayang orang yakni Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari .
“Disana, ada kantong budaya GWO yang harus diperhatikan dan dipertahankan. Karena itu, cikal bakal dari wayang orang,” terang anggota DPR RI Abdul Kharis Almashari, saat dengar pendapat dengan warga Laweyan, baru-baru ini.
Menurut pria yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI tersebut, GWO Sriwedari adalah inti kesenian yang menjadi lahirnya kesenian wayang orang. Faktanya, hingga kini GWO masih menjadi ikon khas Kota Solo dan wayang orang menjadi warisan budaya yang diakui dunia.
Disinggung kepemilikan atau pengelolaan lahan Sriwedari, politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku, hanya ingin GWO kembali ke masa jayanya dulu. Dengan, penuh sesak penonton yang menyaksikan pertunjukan wayang orang. Ini menunjukkan, bahwa pengelola lahan Sriwedari berhasil dalam nguri-nguri budaya yang tumbuh dan berkembang di Kota Solo. Terlepas dari siapa pemegang maupun pemilik lahan yang dulu bernama Bon Rojo ini.
Tak cukup dengan penuh sesak penonton, dirinya juga mendorong supaya para seniman yang berkecimpung di dunia seni dan budaya untuk memberikan sumbangsih karya untuk dinikmati masyarakat. Sebagai contoh menyelenggarakan pentas wayang orang anak setiap minggunya dengan cara digilir setiap sekolah. Dengan cara sederhana tersebut ia berharap GWO dapat dimaksimalkan dalam hal penyedia sarana hiburan serta sebagai ajang regenerasi seniman muda wayang orang.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Solo yang juga Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail mengatakan Pemkot Solo sendiri tidak bisa berjalan secara gegabah terhadap pengelolaan GWO. Untuk saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) masih dapat merawat gedung wayang tersebut namun setelah nanti ketetapan hukum sudah benar-benar dilakukan maka pemkot harus mengikuti.
“Memang, impian masyarakat Kota Solo menyaksikan wayang orang seperti masa kejayaannya dulu. Tapi, itu tidak bisa secara gegabah. Harus ada kajian terlebih dahulu,” kata Ghofar.(AR)
Sumber : Timlo

Kader Pks Banjarsari Harus Memiliki Anak Asuh Dhuafa

PKS Kota Solo - Minggu pagi (28/02) Taman Balekambang  dipadati kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).  yang sedang menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Rakercab digelar oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Banjarsari Surakarta di Hutan Kota Surakarta ini, Taman Balekambang.

Hadir dalam rakercab ini, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Surakarta Abdul Ghofar Ismail. Dalam sambutannya Ghofar menyampaikan, "Kita semua akan berusaha untuk kembali ke jati diri kita sebagai partai dakwah, dimana partai ini hanya sebagai sarana dakwah saja politik bukan sebagai tujuan utama. Tujuan kita berpartai adalah dalam rangka berdakwah di jalur politik dengan tetap menjadikan Allah sebagai tujuan utama.”
Ghofar menambahkan bahwa karena PKS adalah partai dakwah maka setiap pengurus dan kader dituntut untuk bisa memberikan sumbangsih terbaiknya (fastabiqul khairat). Kegiatan dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus DPC PKS Banjarsari Surakarta.

Mengawali kegiatan Rakercab, ketua DPC PKS Banjarsari Surakarta, Amin Supodo memberikan arahan ”Menindaklanjuti apa yang disampaikan ketua DPD, kita sebagai kader partai dakwah harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, melibatkan Allah dalam segala aktivitas kita. Senantiasa menjaga ibadah dan amaliyah.”
Lebih lanjut Amin menegaskan, dalam rangka ber-fastabiqul khairat, setiap kader diharapkan memiliki minimal 1 anak asuh dhuafa dari keluarga fakir miskin dan bisa menyelesaikan permasalahannya. "Anak asuh dhuafa yang diasuh oleh kader PKS Banjarsari ini diharapkan akan menjadi anak asuh yang memiliki 3 kecakapan (keahlian), yaitu; cakap dalam doa, cakap dalam ibadah, dan ikhlas" ujar Amin.
Amin menambahkan, "bahwa setiap kader PKS harus membaur dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan bisa menjadi problem solver, memberi solusi bagi permasalahan di masyarakat" pungkasnya

Kader Pks Banjarsari Harus Memiliki Anak Asuh Dhuafa

PKS Kota Solo - Minggu pagi (28/02) Taman Balekambang  dipadati kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).  yang sedang menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Rakercab digelar oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Banjarsari Surakarta di Hutan Kota Surakarta ini, Taman Balekambang.

Hadir dalam rakercab ini, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Surakarta Abdul Ghofar Ismail. Dalam sambutannya Ghofar menyampaikan, "Kita semua akan berusaha untuk kembali ke jati diri kita sebagai partai dakwah, dimana partai ini hanya sebagai sarana dakwah saja politik bukan sebagai tujuan utama. Tujuan kita berpartai adalah dalam rangka berdakwah di jalur politik dengan tetap menjadikan Allah sebagai tujuan utama.”
Ghofar menambahkan bahwa karena PKS adalah partai dakwah maka setiap pengurus dan kader dituntut untuk bisa memberikan sumbangsih terbaiknya (fastabiqul khairat). Kegiatan dilanjutkan dengan pelantikan Pengurus DPC PKS Banjarsari Surakarta.

Mengawali kegiatan Rakercab, ketua DPC PKS Banjarsari Surakarta, Amin Supodo memberikan arahan ”Menindaklanjuti apa yang disampaikan ketua DPD, kita sebagai kader partai dakwah harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, melibatkan Allah dalam segala aktivitas kita. Senantiasa menjaga ibadah dan amaliyah.”
Lebih lanjut Amin menegaskan, dalam rangka ber-fastabiqul khairat, setiap kader diharapkan memiliki minimal 1 anak asuh dhuafa dari keluarga fakir miskin dan bisa menyelesaikan permasalahannya. "Anak asuh dhuafa yang diasuh oleh kader PKS Banjarsari ini diharapkan akan menjadi anak asuh yang memiliki 3 kecakapan (keahlian), yaitu; cakap dalam doa, cakap dalam ibadah, dan ikhlas" ujar Amin.
Amin menambahkan, "bahwa setiap kader PKS harus membaur dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan bisa menjadi problem solver, memberi solusi bagi permasalahan di masyarakat" pungkasnya

Tuesday, March 1, 2016

Gelar Dengar Pendapat Dengan Seniman, Abdul Kharis Disambati Sriwedari

Gelar Dengar Pendapat Dengan Seniman, Abdul Kharis Disambati Sriwedari
PKS Kota Solo - Menggandeng sejumlah tokoh masyarakat Kota Solo, anggota DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menggelar acara dengar pendapat di Daerah Pilihan (Dapil) Jawa Tengah V, Minggu (28/2) kemarin. Mulai seniman, anggota karang taruna, tukang becak, tukang parkir, para pengamen dan juga beberapa tokoh masyarakat nampak hadir dalam acara yang digelar di salah satu rumah makan di Laweyan, Solo tersebut.
Mas mbolo, salah satu seniman asal Solo yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan beberapa aspirasi untuk diperjuangkan. Dirinya meminta agar kawasan Sriwedari ke depan tetap memiliki lahan atau wahana untuk para seniman berkreasi walaupun nanti jadi milik pribadi.
"Kami mohon agar THR [Taman Hiburan Rakyat] dan gedung wayang orang [GWO] tetap dipertahankan. Sehingga ikon Kota Solo sebagai kota budaya tetap bisa dipertahankan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu berjanji akan mengupayakan aspirasi para seniman Solo tersebut.
"Dalam komisi X yang saya diamanahkan disana, salah satu yang kami bidangi adalah pariwisata, kesenian dan kebudayaan. Dan kita tahu bersama, kalau warga Solo ingin hiburan rakyat dan kesenian larinya ke Sriwedari. Untuk itu masalah ini menjadi perhatian kami di DPR RI." ungkapnya.
Dalam acara itu, tampak pula Calon Walikota Solo pada Pilkada 2015 lalu, Muhammad Fajri. (AR)

Rakercab DPC PKS Jebres, Perkuat Layanan Sosial

PKS Kota Solo - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Jebres, Surakarta, mengadakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) di Gedung De' Lima, Jebres, Solo, Minggu (28/2). Sebelum agenda Rakercab dimulai, Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail, melantik puluhan pengurus baru DPC PKS Jebres.
Dalam sambutannya Abdul Ghofar mengingatkan seluruh pengurus untuk bekerja secara maksimal melayani masyarakat. "Ini bukan semata kerja duniawi. Semua yang kita lakukan harus diniati dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT," ujarnya.
Ketua DPC Jebres, Slamet Widodo, mengungkapkan pengurus DPC Jebres memiliki tanggung jawab yang tidak ringan, "Selama lima tahun ke depan. Selain diharapkan terus melayani masyarakat, pengurus juga harus melakukan langkah langkah strategis agar jumlah kader PKS terus bertambah" jelas Slamet
Sebagai awalan, para pengurus yang baru saja dilantik, langsung mengadakan koordinasi untuk membahas program kerja masing masing bidang.