PKS Kota Solo - Progres proyek Waduk Gondang Karanganyar yang per Februari 2016 mencapai 21% mendapat keluhan dari masyarakat sekitar yang terkena aliran air. Masyarakat mengadukan sedimentasi lumpur yang diduga merupakan dampak dari pembangunan waduk Gondang. Hal ini menjadi temuan anggota Komisi D DPRD Jateng Muhammad Rodhi dalam kunjungan lapangannya baru-baru ini.
Muhammad Rodhi mengatakan, “Ada 3 Bendung yang statusnya dikelola provinsi yaitu bendung Sudangan, Tementenan, dan Jetis, ini masyarakat ada yang mengeluhkan endapan lumpur yang terbawa ke bendung itu” . Tiga bendung tersebut terletak disepanjang aliran sungai bengawan solo, tambah Rodhi anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Sementara itu Menurut Kepala Bidang Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) dibawah naungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Budi Sucahyono, berkomitmen untuk melacak fenomena itu. “Selama ini kami belum mendengar langsung, hanya memang seluruh prosedur sudah dijalankan dengan baik oleh pihak rekanan, karena memang ada komitmen tertulis, setelah pekerjaan harus clear,” terang Budi saat mendampingi kunjungan lapangan komisi D.
Ia juga menyatakan bahwa dalam pengawasannya sudah ada solusi untuk menampung sedimen namun memang sempat ada kendala. “Pihak rekanan sudah membangun kolam untuk menampung sedimen, sebelum kemudian mengalir kembali kebawah, namun sempat sekali ada banjir besar, kami menduga kasus terbawanya sedimen itu karena peristiwa banjir ini,” tambahnya.
Waduk Gondang terletak di desa Ganten kecamatan Kerjo kabupaten Karanganyar, progresnya telah berjalan diatas target yang ditetapkan. Dengan sumber aliran air dari sungai Garuda, direncanakan menampung 10 juta meter kubik air dan mampu memberikan aliran air sebanyak 200 Liter air perdetik.
Sekedar diketahui, berdasar laporan rekanan proyek, PT.Waskita Karya (Persero) menyanggupi menyelesaikan 60% fisik pembangunan pada tahun ini dan Kemungkinan besar akhir 2017 pembangunan waduk gondang diprediksi selesai.
ConversionConversion EmoticonEmoticon