PKS Kota SOLO - SEMARANG, Ahad (31/1), DPW PKS Jateng menggelar Rakerwil di Hotel Grasia Semarang. Dihadiri oleh pengurus DPW PKS Jateng dan pengurus DPD PKS Se-Jawa Tengah. Agenda membahas tentang program kerja strategis seluruh bidang untuk masa kerja setahun mendatang.
Secara khusus, KH Kamal Fauzi dalam sambutannya menyampaikan selamat milad NU yang ke 90. “Kader PKS berasal dari banyak kalangan, termasuk dari NU dan Muhammadiyah. Karena itulah seluruh kader harus berkiprah dan memberikan suasana yg kondusif dan konstruktif. Meskipun hanya sebagai jama’ah masjidnya saja alias tidak memiliki posisi apa-apa” jelas KH Kamal Fauzi, selaku ketua DPW PKS Jateng.
Dalam taujihatnya, Habib Salim Segaf Al Jufri selaku ketua Majelis Syuro PKS menegaskan tentang jatidiri kader PKS, yang harus berkhidmat kepada ummat. “Bahkan dalam posisi sebagai pemimpin pun, adalah dalam rangka berkhidmat. Karena rasulullah berpesan “Sayyidul Qaumi Khadimuhum” paparnya tegas.
Habib Salim Segaf Al Jufri juga menekankan pentingnya ukhuwah dalam perjuangan. “Menggunjing orang lain saja tidak diperkenankan. Terlebih menggunjing saudara sesama rekan perjuangan. Kita harus banyak berlapang dada agar ukhuwah tetap terjalin erat” tuturnya lirih.
Beliau juga menekankan tentang pentingnya menjalin harmoni ditengah umat. “Jangan sampai masyarakat takut dan memandang curiga atas kiprah dan karya PKS. PKS bukan ancaman bagi siapapun, itulah yg perlu kita tegaskan kepada masyarakat” jelasnya bersemangat.
Beliau juga berpesan agar para kader semakin mentradisikan syura dalam setiap kondisi. “Mekanisme syura memastikan pikiran - pikiran hebat bisa terakomodir dan dipahami oleh semua peserta. Lebih dari itu, semua pihak harus berkomitmen untuk melaksanakan hasil syura” katanya tegas.
Beliau juga menekankan tentang loyalitas kader dakwah. “Pada masa awal, kita biasanya cenderung loyal kepada personal (murobbi, ustadz, kyai dll). Tapi pada fase selanjutnya, loyalitas harus diberikan kepada gerbong dakwahnya” ungkapnya bersahaja.
Beliau juga menekankan tentang kesyukuran dan keikhlasan dalam berjuang. “Kita ingin akhir hidup kita sebagaimana para syuhada. Yaitu kematian dengan menyungging senyuman, sebagai tanda husnul khatimah” tegasnya lembut.
Beliau juga menekankan tentang kemenangan sejati dalam dakwah. “Kemenangan maupun kekalahan dalam kontestasi pilkada hanyalah pada angka - angka. Namun kemenangan sejati adalah pada masalah ruhiah dan ibadah. Inilah hakikat kemenangan yg harus dimiliki oleh kader - kader dakwah” ungkapnya lirih.
Hal yg menarik, saat Habib Salim Segaf Al Jufri naik panggung, diiringi dengan shalawat sebagaimana tradisi para kyai yang akan menyampaikan tabligh akbar.
Narator : Eko Jun
Photografer : Widodo Indifa/ RPF Jateng
ConversionConversion EmoticonEmoticon